Pakar Marketing Sebut 3 Faktor Ini yang Membuat Film KKN di Desa Penari Tembus 6 Juta Penonton
17 May 2022 |
10:34 WIB
Film KKN di Desa Penari mencetak sejarah dengan menjadi film horor terlaris sepanjang masa. Sampai Senin (16/5/2022), film garapan sutradara Awi Suryadi itu telah ditonton oleh 6 juta lebih penonton di bioskop dan diprediksi jumlahnya akan terus bertambah.
Menanggapi hal tersebut, pakar marketing Yuswohady mengatakan ada tiga hal yang membuat film KKN di Desa Penari mendulang kesuksesan.
“Produk apa pun [tak cuma film], kalau idenya datang dari konsumen, maka besar sekali kemungkinan itu akan sukses,” katanya dalam unggahan di akun Instagram pribadinya.
Menurut Yuswohady, hal itu disebut juga dengan co-creation. Dalam konteks bisnis, co-creation mengacu pada proses desain produk atau layanan di mana masukan dari konsumen memainkan peran dari awal hingga akhir.
Baca juga: Asal-usul Badarawuhi, Sosok Lelembut di Tanah Jawa dalam Film KKN Di Desa Penari
Seperti diketahui, sebelum diangkat menjadi film, kisah KKN di Desa Penari telah lebih dulu viral di dunia Twitter. Pada 24 Juni 2019, akun Twitter Simple Man (@SimpleM81378523) menuliskan sebuah cuitan thread (utas) di Twitter yang berisi pengalaman penuh kengerian yang dialami sekelompok mahasiswa KKN pada tahun 2009 di daerah Jawa Timur.
KKN tersebut sebenarnya diikuti oleh 14 orang, tetapi dalam cerita hanya enam tokoh yang dituliskan kisahnya yakni Widya, Nur, Ayu, Wahyu, Bima dan Anton. Kisah itu pun telah dibaca puluhan ribu orang di Twitter.
Baca juga: Berawal dari Thread Twitter, Simak 4 Fakta Menarik Film KKN di Desa Penari
Teka-teki juga ada pada lokasi KKN yang dituliskan di kabupaten berinisial B, dan desa yang namanya disamarkan menjadi Desa Penari.
“Setiap misteri selalu mendatangkan kepenasaran. Itulah yg memicu orang berbondong-bondong datang ke gedung bioskop. Itulah sebabnya saya menyebut kesuksesan film ini adalah contoh sukses pemasaran by penasaran,” tulis Yuswohady.
“Datanya menunjukkan 90 persen lebih konsumen percaya pada pesan pemasaran yang disampaikan melalui word of mouth (WOM),” tulisnya.
Baca juga: 10 Film Indonesia yang Sukses Unjuk Gigi di Luar Negeri
Dengan perolehan penonton yang sudah mencapai 6 juta lebih, akankah KKN di Desa Penari menggeser posisi film Indonesia terlaris sepanjang masa sebelumnya yakni Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1 dengan 6.858.616 penonton? Kita lihat saja.
Editor: Dika Irawan
Menanggapi hal tersebut, pakar marketing Yuswohady mengatakan ada tiga hal yang membuat film KKN di Desa Penari mendulang kesuksesan.
1. User-generated film
Berbeda dengan film pada umumnya, KKN di Desa Penari menurutnya adalah user-generated film. Artinya, cerita dari film tersebut telah dibuat oleh warganet di media sosial, dan sebelumnya telah viral menjadi bahan perbincangan banyak orang di jagat maya.“Produk apa pun [tak cuma film], kalau idenya datang dari konsumen, maka besar sekali kemungkinan itu akan sukses,” katanya dalam unggahan di akun Instagram pribadinya.
Menurut Yuswohady, hal itu disebut juga dengan co-creation. Dalam konteks bisnis, co-creation mengacu pada proses desain produk atau layanan di mana masukan dari konsumen memainkan peran dari awal hingga akhir.
Baca juga: Asal-usul Badarawuhi, Sosok Lelembut di Tanah Jawa dalam Film KKN Di Desa Penari
Seperti diketahui, sebelum diangkat menjadi film, kisah KKN di Desa Penari telah lebih dulu viral di dunia Twitter. Pada 24 Juni 2019, akun Twitter Simple Man (@SimpleM81378523) menuliskan sebuah cuitan thread (utas) di Twitter yang berisi pengalaman penuh kengerian yang dialami sekelompok mahasiswa KKN pada tahun 2009 di daerah Jawa Timur.
KKN tersebut sebenarnya diikuti oleh 14 orang, tetapi dalam cerita hanya enam tokoh yang dituliskan kisahnya yakni Widya, Nur, Ayu, Wahyu, Bima dan Anton. Kisah itu pun telah dibaca puluhan ribu orang di Twitter.
Baca juga: Berawal dari Thread Twitter, Simak 4 Fakta Menarik Film KKN di Desa Penari
2. Pemasaran dengan Penasaran
Selanjutnya, yang membuat film KKN di Desa Penari sukses di pasaran menurut Yuswohady adalah tema cerita film tersebut yang penuh dengan misteri dan teka-teki. Sebagai informasi, cerita KKN di Desa Penari sendiri masih menyimpan teka-teki, apakah kisah itu benar-benar ada atau fiksi belaka, begitupun dengan sosok-sosok di dalamnya.Teka-teki juga ada pada lokasi KKN yang dituliskan di kabupaten berinisial B, dan desa yang namanya disamarkan menjadi Desa Penari.
“Setiap misteri selalu mendatangkan kepenasaran. Itulah yg memicu orang berbondong-bondong datang ke gedung bioskop. Itulah sebabnya saya menyebut kesuksesan film ini adalah contoh sukses pemasaran by penasaran,” tulis Yuswohady.
3. Word of Mouth Marketing
Karena cerita yang penuh teka-teki dan misteri itulah yang membuat film KKN di Desa Penari menjadi bahan perbincangan banyak orang di media sosial. Hal inilah yang menjadi faktor ketiganya menurut Yuswohady yakni word of mouth (WOM) marketing, pendekatan pemasaran yang menurutnya sangat efektif saat ini.“Datanya menunjukkan 90 persen lebih konsumen percaya pada pesan pemasaran yang disampaikan melalui word of mouth (WOM),” tulisnya.
Baca juga: 10 Film Indonesia yang Sukses Unjuk Gigi di Luar Negeri
Dengan perolehan penonton yang sudah mencapai 6 juta lebih, akankah KKN di Desa Penari menggeser posisi film Indonesia terlaris sepanjang masa sebelumnya yakni Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1 dengan 6.858.616 penonton? Kita lihat saja.
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.