6 Menu Sahur & Buka Puasa untuk Penderita Diabetes

Di bulan Ramadan, umat Islam di dunia wajib menjalankan ibadah puasa. Namun, bagi sebagian orang yang menderita penyakit serius seperti diabetes, menjalankan puasa harus disertai dengan anjuran dokter. Pasalnya, perubahan pola makan dan mengonsumsi obat saat puasa berkepanjangan bisa menyebabkan beberapa kondisi akut pada diabetes.

Pada orang-orang pengidap diabetes, disarankan untuk makan setiap 4-6 jam, sedangkan puasa membutuhkan sekitar 11-16 jam puasa. Menurut  Dokter Spesialis Endokrinologi & Diabetes Al Zahra Hospital-Dubai, dr. Vikram Hundia, ada tiga kondisi yang bisa terjadi jika penderita diabetes menjalankan puasa tanpa pengawasan dokter.

Pertama, hipoglikemia, kondisi saat kadar gula darah turun di bawah tingkat normal. Sebab, puasa berjam-jam dapat mempengaruhi kadar glukosa darah sampai batas tertentu. 

Kedua, bisa mengalami ketoasidosis diabetik, di mana tubuh mulai membakar lemak untuk energi, jika tidak mendapatkan cukup glukosa. Ini akan membentuk produk limbah yang disebut keton, yang pada gilirannya berbahaya bagi kesehatan.

Selain itu, yang ketiga, bisa juga terjadi hiperglikemia atau kadar gula darah naik jika makan berlebihan saat berbuka puasa, termasuk yang keempat adalah munculnya dehidrasi karena tidak diperbolehkan minum air saat berpuasa.

“Periksa kadar gula darah Anda lebih sering. Minum banyak cairan bebas gula selama waktu tidak berpuasa untuk menghindari dehidrasi dan hindari kafein,” kata dr. Hundia dilansir dari Gulf Today, Minggu (10/4/2022).
Oleh karena itu, pasien diabetes harus mengatur diet yang akan dikonsumsi saat makan sahur maupun berbuka puasa dengan dokter, agar asupan nutrisi tetap terpenuhi dan kadar gula darah dalam tubuh tetap normal.

Kunjungi halaman berikutnya untuk beberapa menu yang bisa dikonsumsi saat berbuka puasa dan sahur bagi pasien diabetes.