Fenomena Ghozali Everyday, Pemuda yang Berhasil Jual Ratusan Selfie sebagai NFT
13 January 2022 |
16:53 WIB
Nama Ghozali tengah viral di jagat dunia maya. Pasalnya, pemuda tersebut berhasil menjual swafoto (selfie) dalam bentuk non-fungible token (NFT) dengan harga selangit, mulai dari jutaan hingga miliaran rupiah per foto. Ghozali menjual foto dirinya melalui platform jual beli NFT populer OpenSea.
Dalam akun yang dinamai Ghozali Everyday, dia menuliskan telah mengambil foto setiap hari dalam kurun waktu 5 tahun mulai dari 2017 hingga 2021.
Hingga saat ini, akun tersebut telah memiliki total 933 foto selfie sebagai NFT di OpenSea. Menariknya, sampai tulisan ini dibuat, telah ada 448 orang yang memiliki NFT tersebut, dengan total volume transaksi mencapai 297 ethereum (ETH) atau sekitar Rp14,2 miliar.
Sebagai catatan, pendapatan listing NFT di OpenSea diperoleh dari harga jual awal dan persentase royalti di setiap transaksi. Jadi, angka Rp14,2 miliar bukan pendapatan yang diterima langsung oleh pemiliknya. Angkanya akan bergantung dengan persentase royalti dan fluktuasi harga kripto ETH itu sendiri.
Dalam akun yang dinamai Ghozali Everyday, dia menuliskan telah mengambil foto setiap hari dalam kurun waktu 5 tahun mulai dari 2017 hingga 2021.
Hingga saat ini, akun tersebut telah memiliki total 933 foto selfie sebagai NFT di OpenSea. Menariknya, sampai tulisan ini dibuat, telah ada 448 orang yang memiliki NFT tersebut, dengan total volume transaksi mencapai 297 ethereum (ETH) atau sekitar Rp14,2 miliar.
Sebagai catatan, pendapatan listing NFT di OpenSea diperoleh dari harga jual awal dan persentase royalti di setiap transaksi. Jadi, angka Rp14,2 miliar bukan pendapatan yang diterima langsung oleh pemiliknya. Angkanya akan bergantung dengan persentase royalti dan fluktuasi harga kripto ETH itu sendiri.
today sold more than 230+
— Ghozali_Ghozalu (@Ghozali_Ghozalu) January 11, 2022
and until now I don't understand why you want to buy #NFT photos of me !!!
but i thank you guys for 5 years of effort paid off pic.twitter.com/nHZJnowCMC
Ini menjadi fenomena menarik yang dengan cepat menjadi viral. Banyak orang kemudian membeli NFT Ghozali Everyday dan mengunggahnya di Twitter. Salah satunya adalah juri Masterchef Indonesia Arnold Poernomo, yang dalam beberapa waktu terakhir banyak membicarakan aset digital tersebut.
Dalam cuitan di akun resminya, Arnold mengatakan bahwa Ghozali telah melakukan proyek panjang bertahun-tahun. Hasil kerja keras dan dedikasinya layak mendapatkan apresiasi. Dia mengimbuhkan ruang NFT nyatanya bisa menjadi wahana mengubah hidup seseorang.
Dalam cuitan di akun resminya, Arnold mengatakan bahwa Ghozali telah melakukan proyek panjang bertahun-tahun. Hasil kerja keras dan dedikasinya layak mendapatkan apresiasi. Dia mengimbuhkan ruang NFT nyatanya bisa menjadi wahana mengubah hidup seseorang.
Gozali made his project for the past 3 years. Hard work and dedication of a single person.
— Arnold Poernomo (@ArnoldPoernomo) January 12, 2022
This space has changed a lot of people’s life..if it can change you…we can change his life too.
GG Gozali God Bless https://t.co/dRHoE1ewD0
Pengguna lainnya, Apesian | NFTAsian.eth dengan akun @TheNFTAsian juga menyatakan hal serupa. Dia menuliskan, NFT Ghozali mungkin kelihatannya seperti karya aset digital hype lainnya yang juga pernah terjadi di dunia per-NFT-an.
Akan tetapi, lanjutnya, ini juga menunjukkan sisi kemanusiaan dari ruang NFT. “Kalo orang lain bersembunyi di balik gambar hewan, dia [Ghozali] pake dirinya sendiri jadi sebuah karya,” tulisnya di Twitter.
Fenomena ini memang menjadi hal yang unik, satu sisi agaknya sulit dipahami kenapa orang membeli NFT berupa swafoto orang lain, di sisi lain hal ini juga bisa dimaklumi karena pada dasarnya Ghozali menyuguhkan karya seni berbeda yang tidak dilakukan orang lain.
Ini juga didorong oleh kepopuleran aset digital berupa NFT dalam beberapa waktu terakhir, mulai dari karya seni berupa lukisan, item dalam gim, hingga ke berbagai bentuk lain. Terlebih, fenomena metaverse yang juga tengah naik daun sejak Facebook mengganti namanya menjadi Meta.
Akan tetapi, lanjutnya, ini juga menunjukkan sisi kemanusiaan dari ruang NFT. “Kalo orang lain bersembunyi di balik gambar hewan, dia [Ghozali] pake dirinya sendiri jadi sebuah karya,” tulisnya di Twitter.
Fenomena ini memang menjadi hal yang unik, satu sisi agaknya sulit dipahami kenapa orang membeli NFT berupa swafoto orang lain, di sisi lain hal ini juga bisa dimaklumi karena pada dasarnya Ghozali menyuguhkan karya seni berbeda yang tidak dilakukan orang lain.
Ini juga didorong oleh kepopuleran aset digital berupa NFT dalam beberapa waktu terakhir, mulai dari karya seni berupa lukisan, item dalam gim, hingga ke berbagai bentuk lain. Terlebih, fenomena metaverse yang juga tengah naik daun sejak Facebook mengganti namanya menjadi Meta.
[Baca juga: Alasan Facebook ganti nama perusahaannya menjadi Meta]
Editor : Indyah Sutriningrum
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.