Ilustrasi transaksi NFT (Dok. Tokocrypto)

Apa yang Bisa Dipelajari dari Viralnya NFT Ghozali? 

14 January 2022   |   17:45 WIB
Image
Syaiful Millah Asisten Manajer Konten Hypeabis.id

Jagat maya dalam negeri belakangan dihebohkan dengan seorang pemuda bernama Ghozali yang berhasil menjual foto selfie dalam bentuk aset digital non-fungible token (NFT). Koleksi dengan judul Ghozali Everyday itu ramai-ramai diburu. 

[Baca juga:Fenomena Ghozali Everyday, Pemuda yang Berhasil Jual Ratusan Selfie sebagai NFT ]

Hingga saat ini ada lebih dari 900 koleksi NFT Ghozali yang ada di platform OpenSea. Aset tersebut terjual dengan harga yang beragam 0,001 ethereum (ETH) atau sekitar Rp45.000 hingga 2 ETH atau sekitar Rp93 juta per foto. 

Menanggapi hal ini, Ketua Umum Asosiasi Perdagangan Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo), Teguh Kurniawan Harmanda mengatakan bahwa viralnya NFT Ghozali memberikan angin segar bagi perkembangan industri token digital di Indonesia. 

“Fenomena ini memperlihatkan potensi besar pasar NFT di Indonesia. Selain itu, masyarakat juga menjadi tertarik untuk mempelajari manfaat NFT serta ekosistem blockchain lebih dalam,” katanya dalam keterangan resmi. 

Harmanda yang juga menjabat sebagai Chief Operation Officer Tokocrypto menuturkan, fenomena ini menunjukkan NFT bisa menjadi pendapatan baru bagi para pembuat karya kreatif untuk memajukan ekonomi mereka. 

Menurutnya, Ghozali membuktikan bahwa siapa saja bisa membuat karya dalam bentuk aset digital NFT. “Tidak hanya sebagai apresiasi karya, NFT juga bisa menjadi sumber pendapatan baru bagi para pembuatnya,” imbuh dia. 

Walaupun belum ada laporan mengenai jumlah transaksi NFT di Indonesia secara pasti, platform pelacak pasar Dappradar melaporkan bahwa tren transaksi penjualan NFT secara global menyentuh angka US$25 miliar atau sekitar Rp357 triliun sepanjang tahun lalu. 

Sementara itu, Head of TokoMall Thelvia Vennieta menuturkan bahwa ada tiga pilar penting yang harus dipahami oleh setiap orang yang ingin membuat proyek NFT dan menjualnya di berbagai platform lokapasar. 

Pertama adalah keunikan (rarity) di mana karya NFT harus memiliki unsur keunikan atau kelangkaan sehingga tidak sama dengan proyek lainnya. Kedua adalah kegunaan (utility), jadi karya harus memiliki penambahan nilai yang ditawarkan kepada para pemiliknya. Ketiga, komunitas (community) di mana karya NFT harus dibangun di atas ketertarikan yang sama dari banyak individu. 



Editor : Gita
 

SEBELUMNYA

Dituduh Pukul Penggemar, Kanye West Ditetapkan sebagai Tersangka

BERIKUTNYA

Brow Lift, Alternatif Perawatan Alis Mata Agar Tampak Natural

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: