Pameran Oret-oret Sketsa Kini, Mendekatkan Publik dengan Karya Sketsa
09 January 2022 |
14:59 WIB
Pameran sketsa bertajuk Oret-oret Sketsa Kini digelar pada 9 – 21 Januari di Tan Artspace, Semarang, Jawa Tengah. Perhelatan ini menampilkan 18 sketsa karya Zamrud Setya Negara (SketZamrud). Melalui pameran ini, Zamrud hendak lebih mendekatkan sketsa sebagai karya seni kepada publik.
Zamrud mengatakan, sketsa bukan sekadar gambar, tetapi ada proses perenungan dalam setiap pembuatannya. Karya-karya sketsa pun perlu mendapat perhatian dari publik sebagaimana karya-karya seni lainnya.
[Baca juga: Buat Kalian Para Penggiat Sketsa di Semarang, Yuk Datang ke Pameran Oret-oret Sketsa Kini]
Dia mengatakan sketsa-sketsa yang dipamerkan merupakan hasil mensketsa di berbagai tempat. Sebagian besar sketsa-sketsa tersebut digambar ketika dia berada di Yogyakarta dan Semarang.
“[Karya-karya itu tercipta] dari proses keseharian saya sebagai penggiat sketsa berkumpul dengan orang-orang di Jakarta dan kota lain seperti Semarang, serta Yogyakarta,” katanya kepada Hypeabis.id.
Dia menambahkan, terkait penentuan 18 karya disesuaikan dengan ruang pameran. Sejatinya ada sekitar 100 karya sketsa, tetapi hanya dipilih 18 agar ruang pamer terlihat kondusif. “Hanya 18 karya yang paling pas,” ujarnya.
Sebelumnya, Zamrud mengatakan, sebagai kreator komunitas sketsa KamiSketsa GalNas ada beberapa hal yang mendorongnya untuk menggelar pameran ini. Di antaranya adalah betapa energi dan gerak para penggiat sketsa yang berpadu dengan lingkungan sekitaran, artspace, dan berbagai elemen terbentuk menjadi kesatuan harmonis yang serempak saling bersinergi dalam proses berkesenian.
Adapun, pemilihan Semarang dengan Tandhok Artspace dan Semarang Sketchwalk tempat pameran, menurut Zamrud hal itu merupakan sebuah upaya menarasikan kedekatan emosional dan kebersamaan sebuah keluarga besar sketsa Indonesia yang terjalin dengan sangat erat, produktif, dan santun.
Editor: Gita
Zamrud mengatakan, sketsa bukan sekadar gambar, tetapi ada proses perenungan dalam setiap pembuatannya. Karya-karya sketsa pun perlu mendapat perhatian dari publik sebagaimana karya-karya seni lainnya.
[Baca juga: Buat Kalian Para Penggiat Sketsa di Semarang, Yuk Datang ke Pameran Oret-oret Sketsa Kini]
Dia mengatakan sketsa-sketsa yang dipamerkan merupakan hasil mensketsa di berbagai tempat. Sebagian besar sketsa-sketsa tersebut digambar ketika dia berada di Yogyakarta dan Semarang.
“[Karya-karya itu tercipta] dari proses keseharian saya sebagai penggiat sketsa berkumpul dengan orang-orang di Jakarta dan kota lain seperti Semarang, serta Yogyakarta,” katanya kepada Hypeabis.id.
Dia menambahkan, terkait penentuan 18 karya disesuaikan dengan ruang pameran. Sejatinya ada sekitar 100 karya sketsa, tetapi hanya dipilih 18 agar ruang pamer terlihat kondusif. “Hanya 18 karya yang paling pas,” ujarnya.
Poster pameran
Sebelumnya, Zamrud mengatakan, sebagai kreator komunitas sketsa KamiSketsa GalNas ada beberapa hal yang mendorongnya untuk menggelar pameran ini. Di antaranya adalah betapa energi dan gerak para penggiat sketsa yang berpadu dengan lingkungan sekitaran, artspace, dan berbagai elemen terbentuk menjadi kesatuan harmonis yang serempak saling bersinergi dalam proses berkesenian.
Adapun, pemilihan Semarang dengan Tandhok Artspace dan Semarang Sketchwalk tempat pameran, menurut Zamrud hal itu merupakan sebuah upaya menarasikan kedekatan emosional dan kebersamaan sebuah keluarga besar sketsa Indonesia yang terjalin dengan sangat erat, produktif, dan santun.
Editor: Gita
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.