Ekspektasi Tinggi Galeri di Art Jakarta 2024, Sejumlah Karya Terjual Habis Sebelum Pembukaan
04 October 2024 |
21:01 WIB
Kondisi pasar seni di Indonesia makin bergairah. Hal itu setidaknya tampak pada gelaran Art Jakarta 2024. Sejumlah galeri seni yang berpartisipasi dalam edisi ke-14 ini memiliki ekspektasi yang tinggi, terlebih dengan makin bertumbuhnya kolektor muda di Indonesia.
Gelaran Art Jakarta 2024 yang mulai dibuka Jumat (4/10/2024) memang disambut meriah pencinta seni. Para pengunjung telah memadati area pameran di JIEXPO Kemayoran, sejak siang hari untuk menikmati ragam ekspresi seni yang dihadirkan 73 galeri.
Baca juga: Art Jakarta 2024 Resmi Dibuka, Dorong Ekosistem Seni di Indonesia & Asia Tenggara
Pemilik D Gallery Esti Nurjadin mengatakan tahun ini galerinya memamerkan total sekitar 50 karya dari sejumlah seniman. Total karya tersebut akan dipacak secara berkala. Dalam pameran ini, dirinya menerapkan metode rotasi, agar bisa lebih memamerkan banyak karya.
“Jadi, hari pertama, hari kedua, dan ketiga nanti akan berbeda-beda. Soal seniman yang dibawa, kita mix dari yang generasi baru sampai yang sudah estabilished,” ungkapnya.
Jumlah tersebut tidak jauh berbeda dengan yang dibawa pada tahun lalu. Menurutnya, Art Jakarta memang menjadi bursa seni yang tepat untuk memamerkan seniman-seniman dengan berbagai ciri estetika yang berbeda.
Namun, ada yang cukup berbeda dari tahun lalu. Esti mengatakan tahun ini stand D Gallerie tidak hanya memacak lukisan dua dimensi saja. Saat ini, beberapa karya tiga dimensi, seperti patung maupun objek-objek yang wall mounted 3D juga cukup banyak dihadirkan.
“Awereness orang melihat sen kini makin beragam ya. Jadi, tidak selalu dua dimensi saja, tetapi medium-medium lain memang mulai menemukan pasarnya sendiri,” imbuhnya.
Esti cukup optimistis dengan gelaran Art Jakarta 2024. Dia mengatakan puluhan karyanya yang dipajang pada hari pertama ini telah terjual habis. “Ya, semua yang di sini sudah sold hari ini. Besok akan rotate lagi,” tuturnya.
Menurutnya, pasar seni saat ini masih kondisi baik, meski Indonesia sedang berada di tahun politik. Namun, dengan suksesnya pemilu kemarin, Esti pun optimistis pasar akan terus membaik dan tak berefek ke hal kurang baik.
“Kolektor muda juga makin tumbuh ya, Sebelum Covid-19 itu buyer biasanya 40 tahun ke atas. Sekarang itu umur 30-an sudah mulai awareness. Seni rupa sudah jadi lifestyle,” paparnya.
Segendang sepenarian, pendiri Museum of Toys Deady Susanto mengatakan pasar seni di Indonesia memang makin bergairah. Tidak monoton hanya jenis tertentu, lanjutnya, ragam seni di Indonesia bisa diterima dengan baik.
Menurut Deasy, hal ini membuat karya-karya seni yang ada di Art Jakarta tiap tahun makin beragam. Tak terkecuali, yang coba dihadirkan di stan Museum of Toys. Dalam pameran kali ini, pihaknya kembali memberi warna unik bursa seni.
Karya-karya yang dihadirkan di stannya menawarkan karya seni unik yang mengedepankan permainan bentuk dan figur. Deasy mengatakan ada lima seniman yang dibawa pada bursa seni ini, di antaranya adalah Arkiv Vilmansa hingga Cote Escriva.
“Hal yang unik dari Indonesia adalah karya seninya yang beragam dan semuanya memiliki penikmatnya sendiri-sendiri. Ini yang membuat kami confidence dengan pasar Indonesia,” jelasnya.
Di luar itu, seni memang adalah sesuatu yang universal. Deasy mengatakan bursa seni seperti ini masih punya peran penting untuk saling menghubungkan hal-hal tersebut.
Selama 3 hari penuh, dari Jumat, (4/10/2024) dan akan berlangsung hingga Minggu (6/10/2024), Art Jakarta 2024 akan menjadi rumah bagi 73 galeri seni terkemuka, dengan perincian 39 galeri di antaranya berasal dari dalam negeri dan 34 galeri dari mancanegara.
Deretan galeri seni yang berpartisipasi di antaranya adalah Art+ Contemporary, Art Agenda, Art:1 New Museum, ArtSerpong Gallery, Mizuma Gallery, Museum of Toys, Nadi Gallery, Sankhara Art, Semarang Gallery, SEWU SATU, ShanghART, Srisasanti Gallery, Zola Zolu Gallery, 2Madison Gallery, 39+ Art Space, 75 Gallery, Gajah Gallery, GALLERY YEH, Galeri Ruang Dini, Galeri Zen1, dan masih banyak lagi.
Bursa seni tahunan ini konsisten memamerkan seni kontemporer dari para seniman berbakat di Asia Tenggara. Setiap tahunnya, pameran ini menjadi wadah yang mempertemukan galeri, seniman, kolektor, dan penggemar seni, menciptakan platform yang dinamis untuk pertukaran seni dan dialog budaya.
Baca juga: 9 Seniman Lelang Karya di Art Jakarta 2024 untuk Rumah Singgah RMHC
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Gelaran Art Jakarta 2024 yang mulai dibuka Jumat (4/10/2024) memang disambut meriah pencinta seni. Para pengunjung telah memadati area pameran di JIEXPO Kemayoran, sejak siang hari untuk menikmati ragam ekspresi seni yang dihadirkan 73 galeri.
Baca juga: Art Jakarta 2024 Resmi Dibuka, Dorong Ekosistem Seni di Indonesia & Asia Tenggara
Pemilik D Gallery Esti Nurjadin mengatakan tahun ini galerinya memamerkan total sekitar 50 karya dari sejumlah seniman. Total karya tersebut akan dipacak secara berkala. Dalam pameran ini, dirinya menerapkan metode rotasi, agar bisa lebih memamerkan banyak karya.
“Jadi, hari pertama, hari kedua, dan ketiga nanti akan berbeda-beda. Soal seniman yang dibawa, kita mix dari yang generasi baru sampai yang sudah estabilished,” ungkapnya.
Jumlah tersebut tidak jauh berbeda dengan yang dibawa pada tahun lalu. Menurutnya, Art Jakarta memang menjadi bursa seni yang tepat untuk memamerkan seniman-seniman dengan berbagai ciri estetika yang berbeda.
Namun, ada yang cukup berbeda dari tahun lalu. Esti mengatakan tahun ini stand D Gallerie tidak hanya memacak lukisan dua dimensi saja. Saat ini, beberapa karya tiga dimensi, seperti patung maupun objek-objek yang wall mounted 3D juga cukup banyak dihadirkan.
“Awereness orang melihat sen kini makin beragam ya. Jadi, tidak selalu dua dimensi saja, tetapi medium-medium lain memang mulai menemukan pasarnya sendiri,” imbuhnya.
Pengunjung melihat karya di D Gallery (Sumber gambar: Hypeabis.id/Abdurachman)
Esti cukup optimistis dengan gelaran Art Jakarta 2024. Dia mengatakan puluhan karyanya yang dipajang pada hari pertama ini telah terjual habis. “Ya, semua yang di sini sudah sold hari ini. Besok akan rotate lagi,” tuturnya.
Menurutnya, pasar seni saat ini masih kondisi baik, meski Indonesia sedang berada di tahun politik. Namun, dengan suksesnya pemilu kemarin, Esti pun optimistis pasar akan terus membaik dan tak berefek ke hal kurang baik.
“Kolektor muda juga makin tumbuh ya, Sebelum Covid-19 itu buyer biasanya 40 tahun ke atas. Sekarang itu umur 30-an sudah mulai awareness. Seni rupa sudah jadi lifestyle,” paparnya.
Segendang sepenarian, pendiri Museum of Toys Deady Susanto mengatakan pasar seni di Indonesia memang makin bergairah. Tidak monoton hanya jenis tertentu, lanjutnya, ragam seni di Indonesia bisa diterima dengan baik.
Menurut Deasy, hal ini membuat karya-karya seni yang ada di Art Jakarta tiap tahun makin beragam. Tak terkecuali, yang coba dihadirkan di stan Museum of Toys. Dalam pameran kali ini, pihaknya kembali memberi warna unik bursa seni.
Karya-karya yang dihadirkan di stannya menawarkan karya seni unik yang mengedepankan permainan bentuk dan figur. Deasy mengatakan ada lima seniman yang dibawa pada bursa seni ini, di antaranya adalah Arkiv Vilmansa hingga Cote Escriva.
“Hal yang unik dari Indonesia adalah karya seninya yang beragam dan semuanya memiliki penikmatnya sendiri-sendiri. Ini yang membuat kami confidence dengan pasar Indonesia,” jelasnya.
Di luar itu, seni memang adalah sesuatu yang universal. Deasy mengatakan bursa seni seperti ini masih punya peran penting untuk saling menghubungkan hal-hal tersebut.
Bisnis/Abdurachman Pengunjung mengabadikan karya Tisna Sanjaya yang berjudul Ganjel pada gelaran Art Jakarta 2024 di Jakarta, Jumat (4/10/2024).
Selama 3 hari penuh, dari Jumat, (4/10/2024) dan akan berlangsung hingga Minggu (6/10/2024), Art Jakarta 2024 akan menjadi rumah bagi 73 galeri seni terkemuka, dengan perincian 39 galeri di antaranya berasal dari dalam negeri dan 34 galeri dari mancanegara.
Deretan galeri seni yang berpartisipasi di antaranya adalah Art+ Contemporary, Art Agenda, Art:1 New Museum, ArtSerpong Gallery, Mizuma Gallery, Museum of Toys, Nadi Gallery, Sankhara Art, Semarang Gallery, SEWU SATU, ShanghART, Srisasanti Gallery, Zola Zolu Gallery, 2Madison Gallery, 39+ Art Space, 75 Gallery, Gajah Gallery, GALLERY YEH, Galeri Ruang Dini, Galeri Zen1, dan masih banyak lagi.
Bursa seni tahunan ini konsisten memamerkan seni kontemporer dari para seniman berbakat di Asia Tenggara. Setiap tahunnya, pameran ini menjadi wadah yang mempertemukan galeri, seniman, kolektor, dan penggemar seni, menciptakan platform yang dinamis untuk pertukaran seni dan dialog budaya.
Baca juga: 9 Seniman Lelang Karya di Art Jakarta 2024 untuk Rumah Singgah RMHC
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.