Berencana Memiliki Anak? Ini yang Harus Disiapkan Menurut Psikolog
05 January 2022 |
14:05 WIB
Anak adalah titipan yang harus dijaga sebaik mungkin. Banyak pasangan ingin langsung memiliki anak setelah menikah. Meski demikian, tak sedikit juga pasangan yang memutuskan menunda kehamilan dan memilih hidup berdua dulu untuk sementara waktu.
Survei dari Teman Bumil bersama Populix menunjukkan bahwa 63?ri 119 pasangan setidaknya menunda punya anak selama 10-12 bulan. Sebanyak 16% menunda sekitar 4-6 bulan, 11% selama 0-3 bulan, dan 10% sisanya 7-9 bulan.
Salah seorang calon ibu, Bernadette Andika Gitawardani, 27, mengaku telah sepakat bersama suami untuk menunda punya anak setidaknya selama setahun sejak sebelum menikah.
“Kita kepingin berduaan kayak pacaran dulu, bebas tanpa tanggungan. Selain itu, belum matang secara mental dan finansial juga,” ungkapnya.
Keputusan untuk menunda memiliki momongan ini memang dibuat dengan berbagai pertimbangan. Psikolog Keluarga Anna Surti Ariani mengatakan, memiliki anak bukan hanya sekadar perlu kesiapan finansial, tetapi juga kesiapan emosional dan psikologis.
(Baca juga: Ingin Segera Punya Anak setelah Menikah? Simak Tips Ini!)
Menurutnya, sebelum memiliki anak ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pasangan.
Pertama, pasangan perlu memiliki cinta kasih yang besar, sehingga bisa membagikannya kepada sang anak kelak.
Kedua, bila ada isu-isu pribadi atau trauma masa lalu, sebaiknya diselesaikan terlebih dahulu. Jika tidak diselesaikan, nanti bisa berimbas pada kehidupan pasangan setelah memiliki anak dan pola asuh yang diterapkan. Misalnya, ada yang akhirnya jadi melakukan kekerasan terhadap anak atau melakukan self-harm akibat secara emosional belum siap memiliki anak.
Ketiga, pasangan sebaiknya sudah bisa bekerja sama. Apakah bisa berkomunikasi dengan baik dan apakah jika dihadapkan pada masalah atau bertengkar bisa menyelesaikannya dengan baik. Karena jika nanti sudah punya anak, orang tua harus kompak dan bertanggung jawab secara penuh mengasuh sang buah hati.
Selama tidak terpentok soal usia atau kondisi tertentu, psikolog yang akrab disapa Nina ini menyarankan pasangan sebaiknya punya waktu setidaknya satu tahun untuk berdua saja.
“Kalau bisa jangan hanya bulan madu, tapi ada tahun madu. Mengapa? Karena satu tahun tuh orang topeng-topengnya sudah mulai hilang. Jadi, tahu cara berkomunikasi kita bagaimana, cara kita menyelesaikan masalah bagaimana,” jelasnya.
Kalau pun misalnya tidak mau menunda punya anak, artinya apa pun yang terjadi, pasangan haruslah siap menghadapinya.
Editor: Avicenna
Survei dari Teman Bumil bersama Populix menunjukkan bahwa 63?ri 119 pasangan setidaknya menunda punya anak selama 10-12 bulan. Sebanyak 16% menunda sekitar 4-6 bulan, 11% selama 0-3 bulan, dan 10% sisanya 7-9 bulan.
Salah seorang calon ibu, Bernadette Andika Gitawardani, 27, mengaku telah sepakat bersama suami untuk menunda punya anak setidaknya selama setahun sejak sebelum menikah.
“Kita kepingin berduaan kayak pacaran dulu, bebas tanpa tanggungan. Selain itu, belum matang secara mental dan finansial juga,” ungkapnya.
Keputusan untuk menunda memiliki momongan ini memang dibuat dengan berbagai pertimbangan. Psikolog Keluarga Anna Surti Ariani mengatakan, memiliki anak bukan hanya sekadar perlu kesiapan finansial, tetapi juga kesiapan emosional dan psikologis.
(Baca juga: Ingin Segera Punya Anak setelah Menikah? Simak Tips Ini!)
Menurutnya, sebelum memiliki anak ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pasangan.
Pertama, pasangan perlu memiliki cinta kasih yang besar, sehingga bisa membagikannya kepada sang anak kelak.
Kedua, bila ada isu-isu pribadi atau trauma masa lalu, sebaiknya diselesaikan terlebih dahulu. Jika tidak diselesaikan, nanti bisa berimbas pada kehidupan pasangan setelah memiliki anak dan pola asuh yang diterapkan. Misalnya, ada yang akhirnya jadi melakukan kekerasan terhadap anak atau melakukan self-harm akibat secara emosional belum siap memiliki anak.
Ketiga, pasangan sebaiknya sudah bisa bekerja sama. Apakah bisa berkomunikasi dengan baik dan apakah jika dihadapkan pada masalah atau bertengkar bisa menyelesaikannya dengan baik. Karena jika nanti sudah punya anak, orang tua harus kompak dan bertanggung jawab secara penuh mengasuh sang buah hati.
Selama tidak terpentok soal usia atau kondisi tertentu, psikolog yang akrab disapa Nina ini menyarankan pasangan sebaiknya punya waktu setidaknya satu tahun untuk berdua saja.
“Kalau bisa jangan hanya bulan madu, tapi ada tahun madu. Mengapa? Karena satu tahun tuh orang topeng-topengnya sudah mulai hilang. Jadi, tahu cara berkomunikasi kita bagaimana, cara kita menyelesaikan masalah bagaimana,” jelasnya.
Kalau pun misalnya tidak mau menunda punya anak, artinya apa pun yang terjadi, pasangan haruslah siap menghadapinya.
Editor: Avicenna
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.