Bensin Oktan Tinggi Pasti Baik untuk Kendaraan? Simak Dulu Penjelasan Ini
27 December 2021 |
10:53 WIB
Belakangan ini, publik di Tanah Air dihebohkan dengan rencana penghapusan bahan bakar minyak (BBM) Premium dengan oktan 88 dan Pertalite dengan oktan 90. Upaya tersebut dilakukan untuk memperbaiki kondisi lingkungan atau mengurangi polusi yang ditimbulkan oleh asap kendaraan.
Nantinya, oktan BBM yang dijual di Indonesia paling rendah adalah 92 atau yang saat ini disebut sebagai Pertamax. Harganya terpaut jauh dengan Premium dan Pertalite, akan tetapi diklaim punya sejumlah kelebihan, termasuk minim polusi lantaran pembakarannya jauh lebih sempurna.
Lantas, apakah memang bensin dengan oktan tinggi baik bagi kendaraan kalian? Jawabannya adalah belum tentu, sebab setiap kendaraan bermotor dengan kapasitas mesin yang berbeda, punya kompresi mesin yang juga tidak sama.
Mengutip Suzuki Indonesia, kompresi mesin yang tidak sama juga membutuhkan bahan bakar yang sesuai dan tidak bisa sembarangan. Kenapa? Karena akan berpengaruh pada keawetan dan juga performa mesin. Pemakaian bahan bakar yang tepat bisa memperpanjang usia mesin dan membuat tarikan menjadi lebih baik.
(Baca juga: 4 Indikator yang Menentukan Lolos Tidaknya Uji Emisi Kendaraan)
Tiap mesin dengan rasio kompresi tertentu akan lebih baik performanya kalau memakai bahan bakar dengan nilai oktan yang sesuai. Nilai oktan merupakan angka yang memperlihatkan seberapa besar tekanan yang mampu diberikan sebelum bensin terbakar secara spontan.
Sedangkan, rasio kompresi pada mesin pembakaran merupakan nilai yang mewakili rasio volume ruang pembakaran dari kapasitas paling besar ke kapasitas paling kecil.
Kendaraan yang tidak mengikuti anjuran pabrikan untuk memakai bahan bakar dengan oktan tertentu bisa menimbulkan banyak efek buruk pada mesin, seperti adanya penimbunan kerak karbon di ruang bakar, karena tidak terbakar dengan sempurna.
Hal ini bisa mengakibatkan mesin mengelitik. Tenaga yang dihasilkan mesin juga bisa berkurang karena adanya endapan karbon di ruang bakar dengan jumlah yang tidak sedikit. Selain itu, bisa juga menyebabkan injector menjadi tersumbat dan masalah-masalah lainnya.
Menentukan BBM yang tepat untuk kendaraan kalian sebenarnya bukan hal sulit. Cara paling mudah untuk mengetahui BBM yang cocok untuk sepeda motor yang kalian miliki adalah dengan melihat data spesifikasi mesin yang menunjukkan kompresi mesin.
Untuk mesin dengan rasio kompresi di atas 11:1 sampai hampir 13:1, disarankan untuk memakai bensin oktan 98 seperti Pertamax Turbo.
Kemudian untuk mesin yang rasio kompresinya di atas 10:1 sampai 11:1, idealnya menggunakan bensin oktan 92 macam Pertamax. Lalu, sepeda motor yang rasio kompresinya di bawah 10:1 sampai 9:1, bisa diisi dengan bensin jenis Pertalite yang punya RON 90.
Sedangkan jika rasio kompresi mesin kalian adalah di bawah 9:1, tidak masalah jika menggunakan Premium beroktan 88. Biasanya mesin yang kompresinya rendah adalah mesin kendaraan tua keluaran 2000-an ke bawah.
Editor: Avicenna
Nantinya, oktan BBM yang dijual di Indonesia paling rendah adalah 92 atau yang saat ini disebut sebagai Pertamax. Harganya terpaut jauh dengan Premium dan Pertalite, akan tetapi diklaim punya sejumlah kelebihan, termasuk minim polusi lantaran pembakarannya jauh lebih sempurna.
Lantas, apakah memang bensin dengan oktan tinggi baik bagi kendaraan kalian? Jawabannya adalah belum tentu, sebab setiap kendaraan bermotor dengan kapasitas mesin yang berbeda, punya kompresi mesin yang juga tidak sama.
Mengutip Suzuki Indonesia, kompresi mesin yang tidak sama juga membutuhkan bahan bakar yang sesuai dan tidak bisa sembarangan. Kenapa? Karena akan berpengaruh pada keawetan dan juga performa mesin. Pemakaian bahan bakar yang tepat bisa memperpanjang usia mesin dan membuat tarikan menjadi lebih baik.
(Baca juga: 4 Indikator yang Menentukan Lolos Tidaknya Uji Emisi Kendaraan)
Tiap mesin dengan rasio kompresi tertentu akan lebih baik performanya kalau memakai bahan bakar dengan nilai oktan yang sesuai. Nilai oktan merupakan angka yang memperlihatkan seberapa besar tekanan yang mampu diberikan sebelum bensin terbakar secara spontan.
Sedangkan, rasio kompresi pada mesin pembakaran merupakan nilai yang mewakili rasio volume ruang pembakaran dari kapasitas paling besar ke kapasitas paling kecil.
Kendaraan yang tidak mengikuti anjuran pabrikan untuk memakai bahan bakar dengan oktan tertentu bisa menimbulkan banyak efek buruk pada mesin, seperti adanya penimbunan kerak karbon di ruang bakar, karena tidak terbakar dengan sempurna.
Hal ini bisa mengakibatkan mesin mengelitik. Tenaga yang dihasilkan mesin juga bisa berkurang karena adanya endapan karbon di ruang bakar dengan jumlah yang tidak sedikit. Selain itu, bisa juga menyebabkan injector menjadi tersumbat dan masalah-masalah lainnya.
Menentukan BBM yang tepat untuk kendaraan kalian sebenarnya bukan hal sulit. Cara paling mudah untuk mengetahui BBM yang cocok untuk sepeda motor yang kalian miliki adalah dengan melihat data spesifikasi mesin yang menunjukkan kompresi mesin.
Untuk mesin dengan rasio kompresi di atas 11:1 sampai hampir 13:1, disarankan untuk memakai bensin oktan 98 seperti Pertamax Turbo.
Kemudian untuk mesin yang rasio kompresinya di atas 10:1 sampai 11:1, idealnya menggunakan bensin oktan 92 macam Pertamax. Lalu, sepeda motor yang rasio kompresinya di bawah 10:1 sampai 9:1, bisa diisi dengan bensin jenis Pertalite yang punya RON 90.
Sedangkan jika rasio kompresi mesin kalian adalah di bawah 9:1, tidak masalah jika menggunakan Premium beroktan 88. Biasanya mesin yang kompresinya rendah adalah mesin kendaraan tua keluaran 2000-an ke bawah.
Editor: Avicenna
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.