penggunaan bbm juga akan tergantung pada besaran kubikasi atau cc mesin (sumber gambar ilustrasi: pexels/skitterphoto)

Mau Hemat BBM Saat Berkendara? Begini Caranya

01 September 2022   |   13:30 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Pemerintah berencana menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi Pertalite. Bagi Genhype pengguna kendaraan baik motor atau pun mobil, biaya untuk bahan bakar minyak akan naik jika pemerintah merealisasikan kenaikan harga tersebut.

Jika pemerintah benar-benar merealisasikan kenaikan harga BBM Pertalite, para pengguna kendaraan tidak ada salahnya berhemat bbm pertalite agar tidak sering-sering mengisi bbm.

Instruktur Otomotif PT Otoklix Indonesia Edi Wisono mengatakan ada berbagai cara bagi para pengendara kendaraan baik motor maupun mobil agar BBM yang terdapat di dalam tangki kendaraan tidak cepat habis.

Pertama, adalah para pengendara kendaraan baik sepeda motor maupun mobil sebisa mungkin tidak melakukan akselerasi secara tiba-tiba. Menurutnya, bahan bakar minyak yang terdapat di dalam tangki kendaraan akan disemprotkan oleh injektor dalam jumlah banyak saat terjadi akselerasi.

Kedua, adalah menjaga revolutions per minute (RPM) mesin jangan terlalu tinggi. RPM mesin di atas 2.000 untuk kendaraan mobil, paparnya, akan menyebabkan bahan bakar minyak yang ada di dalam kendaraan menjadi boros.  Sementara pada kendaraan sepeda motor, RPM mesin sebaiknya berada pada sekitar 8.000.

Dia menjelaskan bahwa saat RPM bahan bakar yang disemprotkan oleh injektor di dalam kendaraan akan lebih banyak saat RPM mesin terlalu tinggi.

Cara ketiga agar bahan bakar di dalam kendaran dapat tetap hemat adalah menjaga kecepatan kendaraan yang tengah digunakan. “Kalau kendaraan di atas 80 km/ jam juga akan boros BBM,” katanya.

Edi menuturkan kendaraan dengan kecepatan di atas 80 km/ jam pasti memiliki RPM mesin yang tinggi, dan injektor akan menyemprotkan bensin dalam jumlah yang banyak.

Cara selanjutnya agar bahan bakar minyak di dalam kendaraan dapat hemat adalah dengan menghindari muatan kendaraan diatas kapasitas kendaraan. Dia menuturkan butuh torsi mobil dengan maksimal saat muatan kendaraan mencapai di atas kapasitas kendaraan.

Kebutuhan torsi yang besar tersebut akan membuat pengendara menekan pedal gas dengan dalam, sehingga bahan bakar minyak yang ada di dalam tangki bensin lebih banyak yang mengalir ke dalam mesin.

Dia menambahkan ukuran kubikasi atau cc mesin juga sangat berpengaruh dalam penggunaan bahan bakar minyak pada kendaraan. Kapasitas atau cc mesin yang besar akan membuat konsumsi bahan bakar yang besar.

“Tapi akan sebanding sama tenaga dan torsinya. Tenaga atau torsi mesin besar pasti boros bahan bakar,” katanya.

Untuk diketahui, dilansir dari laman Kementerian ESDM, BBM jenis Pertalite adalah BBM yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Tercatat, masyarakat mengonsumsi Pertalite sebanyak 23 juta kiloliter sepanjang tahun lalu.

Pertalite adalah jenis bahan bakar yang menjadi pilihan mayoritas masyarakat pada saat ini, dan konsumsi bahan bakar tersebut terus mengalami peningkatan setiap tahun. Pada 2017, konsumsi Pertalite mencapai 14,5 juta KL, 2018 mencapai 17,7 KL, 2019 sebanyak 19,4 juta KL, 2020 mencapai 18,1 juta KL, dan tahun lalu sebanyak 23 juta KL.

Sementara itu, berdasarkan laman Pertamina, Pertamina Patra Niaga terus melanjutkan inisiatif pendaftaran program Susidi Tepat sebagai upaya penyaluran subsisi yang lebih tepat sasaran.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menjelaskan bahwa program Subsidi Tepat bertujuan untuk mendata kendaraan yang menggunakan bahan bakar jenis Pertalite dan solar.

“Pertamina perlu mendata konsumsi BBM bersubsidi sehingga penyalurannya bisa lebih termonitor dan mencegah adanya kecurangan atau penyalahgunaan di lapangan,” katanya.

Dia menuturkan bahwa  Saat ini fokus masih pada pendaftaran dan sosialisasi, memastikan kesiapan sistem serta operasional di lapangan sambil terus memantau perkembangan revisi Peraturan Presiden No. 191 Tahun 2014 yang menjadi regulasi acuan penetapan penyaluran BBM bersubsidi.

Hingga akhir Agustus ini, sudah lebih dari satu juta unit kendaraan yang didaftarkan dalam program Subsidi Tepat. Dari seluruh kendaraan tersebut, persentase jenis kendaraan yang menggunakan pertalite hampir 70 persen dan kendaraan pengguna solar subsidi yang didaftarkan meningkat menjadi lebih dari 30 pesen.

Editor: Indyah Sutriningrum

SEBELUMNYA

4 Kelainan Penis yang Ganggu Kualitas Hidup Pria

BERIKUTNYA

One Piece Film: Red Umumkan Rincian Tiket Fan Screening, Ada 2 Versi Harga

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: