Baju Adat dan Wastra Nusantara Hiasi Katedral Jakarta saat Natal 2021
24 December 2021 |
17:44 WIB
Dekorasi menjadi komponen menarik yang selalu ditampilkan saat perayaan Natal, tidak terkecuali di Gereja Katedral Jakarta. Mengusung tema Cinta Kasih Kristus Yang Menggerakkan Persaudaraan dekorasi Natal di Katedral tersebut menyiratkan semangat muda, persaudaraan, dan kebangsaan.
Humas Keuskupan Agung Jakarta dan Gereja Katedral, Susyana Suwandi, mengatakan semangat persaudaraan tersebut diwujudkan dengan menggunakan boneka kayu keluarga Kudus berbaju adat Jawa yang ditemani pasangan boneka kayu berbaju adat dari daerah Betawi, Bali, Jawa, Batak, Dayak, Flores, Tionghoa, dan Papua.
Ada juga siluet Natal yang bersifat modern yakni malaikat bermain musik dan 3 raja, serta dekorasi berbentuk gunung-gunungan yang diambil dari upaya wayang Jawa dengan hiasan wastra nusantara berupa motif batik bunga dan batik kawung.
“Warna warni yang ada dalam motif kawung tersebut diambil dari warna-warna masa adven, ungu dan merah muda, juga warna tradisi Natal yakni merah dan hijau,” ujar Susyana dalam siaran persnya, Jumat (24/12/2021).
Tidak henti di situ, dekorasi kandang Natal dengan nuansa tradisional juga disiapkan. Uniknya, kandang tersebut merupakan bekas kandang sapi yang berasal dari Pakem, Kaliurang, Yogyakarta yang ditata di dekat Gua Maria.
(Baca juga: Mau Ibadah Natal di Katedral, Begini Tata Caranya)
Susyana menyebut kandang Natal yang ditata di depan Plaza Kristus Raja dihiasi dengan siluet keluarga Kudus yang terdiri dari Santo Yosef, Bunda Maria, dan Bayi Yesus, ditemani oleh domba-domba dan tiga raja dari timur dengan gaya kartun.
Sementara latar belakang tema Natal dan ucapan Selamat Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 di sampingnya dihiasi dengan motif wastra Nusantara.
“Menggambarkan tradisi barat dan budaya nusantara, panitia juga mengkreasikan dekorasi delman dengan boneka Santa dengan pakaian motif batik,” tuturnya.
Wastra Nusantara juga dipakai untuk menghiasi pohon Natal setinggi 6 meter di halaman depan Gereja sebagai simbol keselarasan budaya lokal dengan tradisi kristiani. Sementara Menara Gereja sampai Menara Benteng Daud dan Menara Gading akan disorot permainan lampu pada malam hari dengan warna-warni Natal dan bendera Merah Putih.
Kendati demikian, Susyana menyebut dekorasi tersebut hanya berfokus pada halaman utama kompleks Gereja Katedral. Di dalam kompleks, mengusung konsep hening dan kesederhanaan sesuai dengan kedatangan Yesus yang dinantikan dalam keheningan.
Menarik ya. Selamat Natal dan Tahun Baru, Genhype!
Editor: Avicenna
Humas Keuskupan Agung Jakarta dan Gereja Katedral, Susyana Suwandi, mengatakan semangat persaudaraan tersebut diwujudkan dengan menggunakan boneka kayu keluarga Kudus berbaju adat Jawa yang ditemani pasangan boneka kayu berbaju adat dari daerah Betawi, Bali, Jawa, Batak, Dayak, Flores, Tionghoa, dan Papua.
Ada juga siluet Natal yang bersifat modern yakni malaikat bermain musik dan 3 raja, serta dekorasi berbentuk gunung-gunungan yang diambil dari upaya wayang Jawa dengan hiasan wastra nusantara berupa motif batik bunga dan batik kawung.
“Warna warni yang ada dalam motif kawung tersebut diambil dari warna-warna masa adven, ungu dan merah muda, juga warna tradisi Natal yakni merah dan hijau,” ujar Susyana dalam siaran persnya, Jumat (24/12/2021).
Tidak henti di situ, dekorasi kandang Natal dengan nuansa tradisional juga disiapkan. Uniknya, kandang tersebut merupakan bekas kandang sapi yang berasal dari Pakem, Kaliurang, Yogyakarta yang ditata di dekat Gua Maria.
(Baca juga: Mau Ibadah Natal di Katedral, Begini Tata Caranya)
Suasana di dalam Katedral Jakarta (dok. Fanny Kusumawardhani/Bisnis Indonesia)
Susyana menyebut kandang Natal yang ditata di depan Plaza Kristus Raja dihiasi dengan siluet keluarga Kudus yang terdiri dari Santo Yosef, Bunda Maria, dan Bayi Yesus, ditemani oleh domba-domba dan tiga raja dari timur dengan gaya kartun.
Sementara latar belakang tema Natal dan ucapan Selamat Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 di sampingnya dihiasi dengan motif wastra Nusantara.
“Menggambarkan tradisi barat dan budaya nusantara, panitia juga mengkreasikan dekorasi delman dengan boneka Santa dengan pakaian motif batik,” tuturnya.
Wastra Nusantara juga dipakai untuk menghiasi pohon Natal setinggi 6 meter di halaman depan Gereja sebagai simbol keselarasan budaya lokal dengan tradisi kristiani. Sementara Menara Gereja sampai Menara Benteng Daud dan Menara Gading akan disorot permainan lampu pada malam hari dengan warna-warni Natal dan bendera Merah Putih.
Kendati demikian, Susyana menyebut dekorasi tersebut hanya berfokus pada halaman utama kompleks Gereja Katedral. Di dalam kompleks, mengusung konsep hening dan kesederhanaan sesuai dengan kedatangan Yesus yang dinantikan dalam keheningan.
Menarik ya. Selamat Natal dan Tahun Baru, Genhype!
Editor: Avicenna
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.