Festival Aku dan Kain (Sumber gambar: Oscar Lawalata Culture)

Festival 'Aku dan Kain', Wujud Cinta Oscar Lawalata pada Wastra Nusantara

11 August 2022   |   16:20 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Keindahan ragam wastra Nusantara menginspirasi desainer Oscar Lawalata untuk menggelar festival bertajuk Aku dan Kain. Bekerja sama dengan Museum Nasional, festival yang digelar pada 10 Agustus—11 September 2022 itu menampilkan keindahan beragam kain tradisional dari berbagai daerah di Indonesia.

Festival Aku dan Kain akan berlangsung selama satu bulan dengan mengangkat berbagai kegiatan di bidang seni dan budaya, antara lain pameran kain tua dari Museum Nasional  dalam suatu instalasi Aku dan Kain: Wonders of Weaving, pameran instalasi Menara Tenun Nusantara yang akan memamerkan 100 kain tenun Nusantara dari Oscar Lawalata Culture, serta kegiatan workshop dan talkshow.

Oscar Lawalata mengatakan festival Aku dan Kain merupakan satu movement atau gerakan yang merayakan keanekaragaman budaya, untuk membangun rasa nasionalisme, serta mengangkat keindahan nilai-nilai pluralisme.

"Kekayaan kain tradisional Indonesia dan keragamannya perlu dilestarikan oleh generasi penerus," katanya dalam keterangan resminya yang diterima Hypeabis.id, Kamis (11/8/2022).
 

f

 

 Pergaan busana di Festival Aku dan Kain (Sumber gambar: Oscar Lawalata Culture)

Peragaan busana di Festival Aku dan Kain (Sumber gambar: Oscar Lawalata Culture)


Perancang yang kini memakai nama Asha Darra itu juga mengungkapkan bahwa ide membuat festival Aku dan Kain bermula dari kegiatannya mencari wastra Nusantara yang tersembunyi. Dia pun ingin menunjukkan hasil penelusurannya akan wastra yang memiliki nilai budaya dan histori yang tinggi.

Lewat festival tersebut, dia ingin mengangkat eksistensi kain tradisional Indonesia sebagai warisan Nusantara yang perlu dibanggakan serta dilestarikan oleh generasi milenial dan Gen Z.

"Misinya adalah memperkenalkan ragam kain tradisional Nusantara dalam bentuk aktivasi offline maupun lewat digital platform sehingga pesan mudah tersampaikan," imbuhnya.
 

Ragam Gelaran 

Festival Aku dan Kain sendiri terdiri atas beberapa gelaran menarik yang bisa dinikmati oleh pengunjung. Terdapat pameran instalasi Wonder of Weaving yang menghadirkan pengalaman ruang imersif yang menghasilkan keindahan sederhana dalam suatu kegelapan

Melibatkan seniman ruang Byo Living, peraih Japan’s Good Design Award 2021, instalasi itu menampilkan elemen pembentuk ruang yang dirancang dari pola tenun tekstil, untuk teknologi kustomisasi komputasi terbaru dan diterapkan pada mesin panel modern sebagai struktur berpola tenun. 

 

f

Oscar Lawalata (Sumber gambar: Oscar Lawalata Culture)


Desain pencahayaan oleh Erreluce yang menyerupai satu susunan konstelasi, mengungkap jalinan dimensi waktu antara masa lalu, sekarang dan masa depan, melalui pendaran cahaya ruang negatif pada panel tenun.

Instalasi ini mencoba meredefinisikan kembali esensi sebuah keindahan yang tanpa batas waktu dengan mencerna kembali gagasan kita tentang 'tua' dan 'baru', di mana kombinasi keduanya merupakan elemen penting dalam membentuk ruang hidup manusia. Dengan kata lain, tradisi dan kearifan lokal dapat menjadi sebuah esensi pemersatu generasi masa kini dan masa depan.

Selain itu, Festival Aku dan Kain juga mengadakan pameran fotografi yang melibatkan 100 selebritas atau influencer diantaranya Reza Rahadian, Marsha Timothy, Dian Sastro, Nirina Zubir, Angga Yunanda, Syifa Hadju, Najwa Shihab, Renata Moelek dan dimeriahkan dalam perayaan fashion show oleh Refal Hady, Jovi Adhiguna, Ayu Ghani, Davina Veronica, Gamaliel Tapiheru, Sal Priadi, dan Yuki Kato yang menampilkan rancangan Oscar Lawalata menggunakan kain-kain khas Nusantara. 

Lahir dari filosofi keindahan kain tenun Nusantara yang dituangkan dalam pendekatan fashion dan gaya hidup, kecintaan akan keindahan dan filosofi ini pula yang menjadi akar dari Aku dan Kain: The Age of Diversity. 

"Melalui Aku dan Kain: The Age of Diversity, kami ingin menyampaikan bahwa keindahan yang harmoni tidak perlu seragam dan serba sama, namun perbedaan sejatinya merupakan rangkulan persatuan dalam perbedaan," kata Oscar.
 

Festival Aku dan Kain (Sumber gambar: Oscar Lawalata Culture)

Festival Aku dan Kain (Sumber gambar: Oscar Lawalata Culture)


Tak hanya itu, Oscar Lawalata Culture juga berkolaborasi dengan Jelajah Bhineka dalam acara Aku dan Kain ini dengan membuat program-program seperti workshop, talkshow, kegiatan anak, dan pemutaran film pendek.

Jelajah Bhineka adalah komunitas yang merangkul anak muda Indonesia untuk dapat lebih peduli terhadap keberagaman yang ada di sekitar, demi menciptakan masa depan Indonesia yang lebih baik mulai dari jelajah budaya, religi, hingga keanekaragaman suku di Indonesia.

Jelajah Bhineka turut mengadakan kegiatan di bidang seni dan budaya, seperti workshop pewarnaan alam dan showcase tenun dari Mama Juwita, penenun dari Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur, workshop bersama Bukuku.Club, pemutaran film pendek, talkshow seputar kain tenun ikat, serta kegiatan lainnya yang membantu kita mengenal kebudayaan Indonesia khususnya tentang tenun ikat di Indonesia.

Jelajah Bhineka juga menyertakan kegiatan yang di khususkan untuk anak-anak, sepeti melukis bersama Bukuku.Club dan mendongeng bersama Paman Gery di acara Aku dan Kain tersebut.

Adapun, untuk menikmati festival ini, para pengunjung dikenakan harga tiket sebesar Rp15.000, dan bagi pengunjung yang ingin menikmati kegiatan di ruang temporer dikenakan harga tiket sebesar Rp20.000.



Editor: Roni Yunianto
 

SEBELUMNYA

Pengalaman Hands On Produk Samsung Galaxy Unpacked Agustus 2022

BERIKUTNYA

Film Drama Mack & Rita dan Summering Mulai Tayang di Amerika

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: