Bakal Jadi Booster, Vaksin Merah Putih Buatan Unair Ditargetkan Rampung Juli 2022
22 December 2021 |
21:29 WIB
Pemerintah mencanangkan vaksin Covid-19 Merah Putih sebagai opsi untuk dosis ketiga alias booster. Rencananya, booster tersebut akan diberikan kepada masyarakat pada 2022. Lantas bagaimana dengan kesiapan vaksin lokal buatan dalam negeri itu?
Ketua Tim Peneliti Vaksin Merah Putih Universitas Airlangga (Unair), Fedik Abdul Rantam, mengatakan vaksin buatannya masih dalam produksi pilot scale di PT. Biotis pharmaceutical Indonesia untuk uji klinis tahap 1. “Sekaligus untuk uji klinis fase 2,” ujarnya kepada Hypeabis.id, Rabu (22/12/2021).
Biasanya uji klinis tahap pertama dan kedua ini dilakukan pada sekelompok kecil relawan. Adapun dalam uji klinis tahap dua akan dilihat keamanan dan efikasi dari vaksin tersebut.
“Uji klinis fase 1 melibatkan 92 orang, dan fase 2 [melibatkan] 400 orang. Totalnya fase 1 dan 2 sekitar 500 orang,” ucapnya.
(Baca juga: Pemerintah Andalkan Vaksin Merah Putih untuk Booster)
Sementara uji klinis fase 3 rencananya akan melibatkan 3.000-4.000 orang. “Bulan Juli diharapkan sudah dapat EUA (emergency use authorization/izin penggunaan darurat),” sebutnya.
Wakil Rektor Riset, Inovasi, dan Community Development Unair, Ni Nyoman Tri Puspaningsih, menyebut rencana uji klinis vaksin Merah Putih buatan Unair akan dilakukan pada paruh pertama 2022.
“Masuk uji klinis Februari 2022. Semoga bisa lancar dan produksi bisa dilakukan Juli 2022,” ucapnya.
Apabila sudah disetujui penggunaannya pada pertengahan 2022, vaksin Merah Putih buatan Unair akan diutamakan untuk vaksinasi dosis 1 dan 2 namun tidak menutup kemungkinan bisa digunakan pula untuk booster.
“Sekitar 30 persen penduduk Indonesia belum vaksinasi sehingga vaksin Merah Putih Unair bisa digunakan baik untuk vaksinasi 1, 2, dan juga booster. Tentu sesuai kebutuhan pemerintah dan masyarakat Indonesia,” kata Nyoman.
Editor: Avicenna
Ketua Tim Peneliti Vaksin Merah Putih Universitas Airlangga (Unair), Fedik Abdul Rantam, mengatakan vaksin buatannya masih dalam produksi pilot scale di PT. Biotis pharmaceutical Indonesia untuk uji klinis tahap 1. “Sekaligus untuk uji klinis fase 2,” ujarnya kepada Hypeabis.id, Rabu (22/12/2021).
Biasanya uji klinis tahap pertama dan kedua ini dilakukan pada sekelompok kecil relawan. Adapun dalam uji klinis tahap dua akan dilihat keamanan dan efikasi dari vaksin tersebut.
“Uji klinis fase 1 melibatkan 92 orang, dan fase 2 [melibatkan] 400 orang. Totalnya fase 1 dan 2 sekitar 500 orang,” ucapnya.
(Baca juga: Pemerintah Andalkan Vaksin Merah Putih untuk Booster)
Sementara uji klinis fase 3 rencananya akan melibatkan 3.000-4.000 orang. “Bulan Juli diharapkan sudah dapat EUA (emergency use authorization/izin penggunaan darurat),” sebutnya.
Wakil Rektor Riset, Inovasi, dan Community Development Unair, Ni Nyoman Tri Puspaningsih, menyebut rencana uji klinis vaksin Merah Putih buatan Unair akan dilakukan pada paruh pertama 2022.
“Masuk uji klinis Februari 2022. Semoga bisa lancar dan produksi bisa dilakukan Juli 2022,” ucapnya.
Apabila sudah disetujui penggunaannya pada pertengahan 2022, vaksin Merah Putih buatan Unair akan diutamakan untuk vaksinasi dosis 1 dan 2 namun tidak menutup kemungkinan bisa digunakan pula untuk booster.
“Sekitar 30 persen penduduk Indonesia belum vaksinasi sehingga vaksin Merah Putih Unair bisa digunakan baik untuk vaksinasi 1, 2, dan juga booster. Tentu sesuai kebutuhan pemerintah dan masyarakat Indonesia,” kata Nyoman.
Editor: Avicenna
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.