Konglomerat Video Game Swedia Akuisisi Dark Horse Media
22 December 2021 |
14:34 WIB
Perusahaan konglomerat video gim asal Swedia, Embracer Group AB, mengumumkan akuisisinya terhadap perusahaan hiburan terkemuka, Dark Horse Media yang telah banyak melahirkan karya orisinal dan ikonik dalam industri permainan digital.
Dalam pernyataan di situs resminya, disebutkan bahwa melalui akuisisi ini Embracer akan memperkuat operasionalnya dalam industri media lintas platform dengan menambahkan keahlian Dark House dalam sektor penerbitan komik hingga produksi serial dan film.
Bagi kalian yang merasa asing dengan nama Dark House, ini merupakan perusahaan yang didirikan oleh Mike Richardson pada 1986 dan menjadi salah satu penerbit komik terbesar di Amerika Serikat, termasuk waralaba Marvel, DC dan Star Wars awal.
Dalam dunia konten visual, Dark Horse merupakan penerbit dari sejumlah judul populer seperti waralaba film Aliens dan Predator, serta judul lain misalnya Buffy the Vampire Slayer, Conan the Barbarian, dan The Terminator.
Adapun dalam dunia gim, Dark Horse menjadi pihak di balik serangkaian gim kenamaan termasuk The Last of Us, Apex Legends, Far Cry, dan salah satu yang terbaru adalah Halo Infinite, yang rilis pada 15 Desember lalu.
CEO and Founder Dark Horse, Mike Richardson, mengatakan bahwa langkah akuisisi ini menandai babak baru dalam operasional perusahaan, yang bakal membuka peluang anyar dan menarik untuk industri hiburan.
“Sinergi yang terjalin dengan jaringan Embracer menjanjikan peluang baru yang menarik tidak hanya untuk Dark Horse, tapi juga untuk kreator dan perusahaan tempat kami bekerja,” katanya dalam siaran pers.
Sementara itu, Embracer Group merupakan perusahaan induk dari bisnis yang mengembangkan dan menerbitkan permainan video gim untuk berbagai platform, termasuk komputer, konsol, dan seluler ke pasar dunia.
Grup ini memiliki katalog ekstensif dengan lebih dari 250 waralaba yang di dalamnya termasuk Saints Row, Goat Simulator, Dead Island, Kingdom of Amatur, Wreckfest, World War Z, Borderland, dan lain sebagainya.
Konglomerat gim tersebut saat ini tengah banyak melakukan aksi akuisisi dan investasi. Pada awal tahun, perusahaan telah mengakuisisi Gearbox Entertainment yang merupakan pengembang di balik permainan populer Borderlands.
Selain itu, perusahaan juga mengumumkan rencana akuisisinya terhadap studio animasi asal Hungaria Digic, perusahaan permainan panan Prancis Asmodee, pengembang gim Shiver Entertainment, hingga perusahaan periklanan Spotfilm.
[Baca juga: Sony akuisisi pengembang game Valkriye Entertainment]
Editor: Fajar Sidik
Dalam pernyataan di situs resminya, disebutkan bahwa melalui akuisisi ini Embracer akan memperkuat operasionalnya dalam industri media lintas platform dengan menambahkan keahlian Dark House dalam sektor penerbitan komik hingga produksi serial dan film.
Here is the official news on @embracergroup: https://t.co/fyNi3ZHSfG
— Dark Horse Comics (@DarkHorseComics) December 21, 2021
The Sweden-based company is set to acquire Dark Horse--details at the link. Embracer Group is the parent company of businesses developing and publishing PC, console and mobile games for the global games market.
Bagi kalian yang merasa asing dengan nama Dark House, ini merupakan perusahaan yang didirikan oleh Mike Richardson pada 1986 dan menjadi salah satu penerbit komik terbesar di Amerika Serikat, termasuk waralaba Marvel, DC dan Star Wars awal.
Dalam dunia konten visual, Dark Horse merupakan penerbit dari sejumlah judul populer seperti waralaba film Aliens dan Predator, serta judul lain misalnya Buffy the Vampire Slayer, Conan the Barbarian, dan The Terminator.
Adapun dalam dunia gim, Dark Horse menjadi pihak di balik serangkaian gim kenamaan termasuk The Last of Us, Apex Legends, Far Cry, dan salah satu yang terbaru adalah Halo Infinite, yang rilis pada 15 Desember lalu.
CEO and Founder Dark Horse, Mike Richardson, mengatakan bahwa langkah akuisisi ini menandai babak baru dalam operasional perusahaan, yang bakal membuka peluang anyar dan menarik untuk industri hiburan.
“Sinergi yang terjalin dengan jaringan Embracer menjanjikan peluang baru yang menarik tidak hanya untuk Dark Horse, tapi juga untuk kreator dan perusahaan tempat kami bekerja,” katanya dalam siaran pers.
Sementara itu, Embracer Group merupakan perusahaan induk dari bisnis yang mengembangkan dan menerbitkan permainan video gim untuk berbagai platform, termasuk komputer, konsol, dan seluler ke pasar dunia.
Grup ini memiliki katalog ekstensif dengan lebih dari 250 waralaba yang di dalamnya termasuk Saints Row, Goat Simulator, Dead Island, Kingdom of Amatur, Wreckfest, World War Z, Borderland, dan lain sebagainya.
Konglomerat gim tersebut saat ini tengah banyak melakukan aksi akuisisi dan investasi. Pada awal tahun, perusahaan telah mengakuisisi Gearbox Entertainment yang merupakan pengembang di balik permainan populer Borderlands.
Selain itu, perusahaan juga mengumumkan rencana akuisisinya terhadap studio animasi asal Hungaria Digic, perusahaan permainan panan Prancis Asmodee, pengembang gim Shiver Entertainment, hingga perusahaan periklanan Spotfilm.
[Baca juga: Sony akuisisi pengembang game Valkriye Entertainment]
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.