AS Umumkan Kematian Pertama Pasien Covid-19 Varian Omicron
21 December 2021 |
21:18 WIB
Setelah Inggris, Amerika Serikat ikut melaporkan kematian pertama pasien yang terinfeksi Covid-19 varian Omicron. Pasien tersebut seorang pria asal wilayah Harris, Texas, berusia sekitar 50 tahun, belum divaksinasi, dan pernah terinfeksi virus corona sebelumnya.
Berita yang dikabarkan langsung Hakim Wilayah Harris, Lina Hidalgo, itu menyebut bahwa selain belum divaksin, warganya memiliki komorbid yang dirahasiakan. Pada saat perawatan, terapi antibodi atau obat Covid-19 regeneron gagal untuk menyelamatkan hidup pasien Omicron tersebut.
“Ponsel saya berdering, dan direktur kesehatan masyarakat memberi tahu saya bahwa kami baru saja mendapatkan kematian pertama Omicron. Seorang pria berusia 50-an, tinggal di Harris County Precinct 2. Saya tahu bagi orang-orang di Harris County ini sangat membuat frustrasi. Saya juga merasakannya,” ujanya dikutip dari Daily Mail, Selasa (21/12/2021)
(Baca juga: Inggris Catatkan Kematian Pertama Pasien Varian Omicron)
Departemen kesehatan Harris County mengatakan kasus kematian ini menunjukkan pentingnya mendapatkan vaksinasi, bahkan jika kita sudah pernah terinfeksi Covid-19 sebelumnya.
“Bukti menunjukkan bahwa bagi mereka yang divaksinasi dan dengan booster, sangat kecil kemungkinannya mereka akan berakhir di rumah sakit,” tutur Hidalgo.
Sementara itu dia mengatakan Omicron menyebar sangat cepat di daerahnya, dan berlipat ganda dalam dua hingga tiga hari, dibandingkan Delta yang kasusnya berlipat ganda setiap 11 hari.
Hidalgo lantas menaikkan tingkat ancaman Covid-19 dari kuning menjadi oranye, yang berarti bahwa orang yang tidak divaksinasi diimbau menghindari pertemuan besar. Untuk masyarakat yang sudah divaksin diminta tetap waspada dan memakai masker.
“Waktunya untuk mendapatkan suntikan booster Anda sekarang,” imbaunya.
Di sisi lain, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menunjukkan peningkatan infeksi Omicron hampir enam kali lipat hanya dalam satu minggu. Alhasil Omicron menjadi varian Covid-19 yang mendominasi di Amerika Serikat.
Editor: Avicenna
Berita yang dikabarkan langsung Hakim Wilayah Harris, Lina Hidalgo, itu menyebut bahwa selain belum divaksin, warganya memiliki komorbid yang dirahasiakan. Pada saat perawatan, terapi antibodi atau obat Covid-19 regeneron gagal untuk menyelamatkan hidup pasien Omicron tersebut.
“Ponsel saya berdering, dan direktur kesehatan masyarakat memberi tahu saya bahwa kami baru saja mendapatkan kematian pertama Omicron. Seorang pria berusia 50-an, tinggal di Harris County Precinct 2. Saya tahu bagi orang-orang di Harris County ini sangat membuat frustrasi. Saya juga merasakannya,” ujanya dikutip dari Daily Mail, Selasa (21/12/2021)
(Baca juga: Inggris Catatkan Kematian Pertama Pasien Varian Omicron)
Departemen kesehatan Harris County mengatakan kasus kematian ini menunjukkan pentingnya mendapatkan vaksinasi, bahkan jika kita sudah pernah terinfeksi Covid-19 sebelumnya.
“Bukti menunjukkan bahwa bagi mereka yang divaksinasi dan dengan booster, sangat kecil kemungkinannya mereka akan berakhir di rumah sakit,” tutur Hidalgo.
Sementara itu dia mengatakan Omicron menyebar sangat cepat di daerahnya, dan berlipat ganda dalam dua hingga tiga hari, dibandingkan Delta yang kasusnya berlipat ganda setiap 11 hari.
Hidalgo lantas menaikkan tingkat ancaman Covid-19 dari kuning menjadi oranye, yang berarti bahwa orang yang tidak divaksinasi diimbau menghindari pertemuan besar. Untuk masyarakat yang sudah divaksin diminta tetap waspada dan memakai masker.
“Waktunya untuk mendapatkan suntikan booster Anda sekarang,” imbaunya.
Di sisi lain, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menunjukkan peningkatan infeksi Omicron hampir enam kali lipat hanya dalam satu minggu. Alhasil Omicron menjadi varian Covid-19 yang mendominasi di Amerika Serikat.
Editor: Avicenna
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.