Inggris Catatkan Kematian Pertama Pasien Varian Omicron
14 December 2021 |
15:28 WIB
Desyinta Nuraini
Jurnalis Hypeabis.id
Genhype, kita tetap perlu waspada terhadap varian Omicron yang menyebar di 50 lebih negara. Pasalnya, meski dianggap ringan, Omicron tetap berbahaya. Bahkan menurut kabar terbaru dari Inggris, untuk pertama kalinya varian ini merenggut nyawa pasien yang terinfeksi.
Kabar kematian pertama pasien yang terjangkit varian Omicron tersebut disampaikan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson.
"Satu pasien kini telah dipastikan meninggal akibat Omicron. Jadi saya pikir gagasan bahwa ini adalah versi virus yang lebih ringan, itu adalah sesuatu yang perlu kita singkirkan,” ujarnya kepada wartawan di pusat vaksinasi di London, dikutip dari BBC, Senin (14/12/2021).
Kendati demikian, Johnson tidak merinci apakah pasien yang meninggal karena terinfeksi Covid-19 varian Omicron ini sudah atau belum menjalani vaksinasi, dan apakah dia memiliki komorbid.
Dia hanya mengatakan saat ini hal terbaik yang bisa dilakkan adalah mendapatkan dosis ketiga vaksin covid-19 alias booster sebagai perlindungan dari Omicron.
(Baca juga: Ratusan Orang dari Luar Negeri Positif Covid-19, Varian Omicron?)
Sementara itu, Sekretaris Kesehatan Inggris, Sajid Javid, mengatakan varian Omicron saat ini menyumbang 44 persen dari infeksi di London, dan akan menjadi jenis yang dominan dalam waktu 48 jam.
“Infeksi Omicron baru diperkirakan mencapai 200.000 per hari,” kata Javid.
Angka hitungan 200.000 untuk infeksi Omicron tersebut didasarkan pada pemodelan Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA).
Sebelum kematian diumumkan, Inggris mengatakan 10 orang telah dirawat di rumah sakit dengan Omicron di berbagai bagian Inggris. Usia mereka berkisar antara 18 hingga 85 tahun dan sebagian besar telah menerima dua dosis vaksinasi.
Untuk mengatasinya, saat ini pemerintah Inggris juga telah menaikkan tingkat kewaspadaan terhadap Covid-19 menjadi level 4.
Editor: Avicenna
Kabar kematian pertama pasien yang terjangkit varian Omicron tersebut disampaikan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson.
"Satu pasien kini telah dipastikan meninggal akibat Omicron. Jadi saya pikir gagasan bahwa ini adalah versi virus yang lebih ringan, itu adalah sesuatu yang perlu kita singkirkan,” ujarnya kepada wartawan di pusat vaksinasi di London, dikutip dari BBC, Senin (14/12/2021).
Kendati demikian, Johnson tidak merinci apakah pasien yang meninggal karena terinfeksi Covid-19 varian Omicron ini sudah atau belum menjalani vaksinasi, dan apakah dia memiliki komorbid.
Dia hanya mengatakan saat ini hal terbaik yang bisa dilakkan adalah mendapatkan dosis ketiga vaksin covid-19 alias booster sebagai perlindungan dari Omicron.
(Baca juga: Ratusan Orang dari Luar Negeri Positif Covid-19, Varian Omicron?)
Sementara itu, Sekretaris Kesehatan Inggris, Sajid Javid, mengatakan varian Omicron saat ini menyumbang 44 persen dari infeksi di London, dan akan menjadi jenis yang dominan dalam waktu 48 jam.
“Infeksi Omicron baru diperkirakan mencapai 200.000 per hari,” kata Javid.
Angka hitungan 200.000 untuk infeksi Omicron tersebut didasarkan pada pemodelan Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA).
Sebelum kematian diumumkan, Inggris mengatakan 10 orang telah dirawat di rumah sakit dengan Omicron di berbagai bagian Inggris. Usia mereka berkisar antara 18 hingga 85 tahun dan sebagian besar telah menerima dua dosis vaksinasi.
Untuk mengatasinya, saat ini pemerintah Inggris juga telah menaikkan tingkat kewaspadaan terhadap Covid-19 menjadi level 4.
Editor: Avicenna
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.