9 Anggota HAHAHA CORP Tampil di Jakarta Zona Meriah
15 December 2021 |
09:49 WIB
Penyelenggaraan pertunjukan seni menjadi salah satu hal yang dinantikan oleh pelaku industri kreatif dalam upaya memulihkan kondisi industrdi di tengah pandemi Covid-19. Salah satu pertunjukan yang dinantikan oleh masyarakat adalah pertunjukan stand-up comedy yang memiliki penikmatnya tersendiri.
Dengan latar belakang ini, HAHAHA CORP yang merupakan agensi talenta yang menaungi delapan komika atau stand-up comedian dan satu kreator konten ini mengadakan pertunjukan Jakarta Zona Meriah yang bekerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta dan IM3 Ooredoo pada Selasa (14/12) malam.
Penampilan kolaboratif ini merupakan penampilan kesembilan artis di bawah manajemen HAHAHA CORP bentukan Ernest Prakasa dan Dipa Andika sekaligus menjadi penampilan hibrida yang diselenggarakan secara daring melalui kanal YouTube Jakarta Tourism dan luring di Gedung Kesenian Jakarta.
Sembilan penampil yang hadir terdiri dari komika Arie Kriting, Ernest Prakasan, Soleh Solihun, Ardit Erwandha, Aci Resti, Muhadkly Acho, Bene Dion, Ge Pamungkas, serta kreator konten dan impersonator Kristo Immanuel yang merupakan anggota baru dari agensi tersebut.
(Baca juga: Ernest Kulik Kisah Misteri Keluarga di Film Teka-Teki Tika)
Kesembilan penampil ini memiliki berbagai latar belakang yang menggambarkan diversitas Jakarta, baik dalam segi tempat tinggal, suku, ras, hingga kebudayaan yang mencerminkan ciri khas kesembilan penampil yang hadir di pertunjukan Jakarta Zona Meriah.
Jakarta Zona Meriah dimulai dengan sesi stand-up dari Ardit yang mengawali pertunjukannya dengan candaan bahwa persiapan acara tersebut selama beberapa pekan membuatnya hafal dengan materi-materi milik masing-masing penampil.
Bene membawakan materi tentang kekasihnya dan alasan dia ingin bertahan di dalam hubungannya dalam kemasan yang menarik dan lucu. Aci menjadi penampil ketiga dengan materi menarik tentang seorang tetangga yang memiliki usaha makanan dengan rasa yang kurang sesuai dengan lidahnya.
Acho membawakan masalah yang cukup serius dengan pembawaan dan pemilihan kata yang santai. Dia mengawali materi dengan isu banjir yang seharusnya disampaikan dengan jujur, terutama dalam penjualan hunian, lalu melanjutkan kisah seputar kehidupan keluarganya. Ge melihat sisi manusia dari masyarakat Jakarta dalam segi gaya berpakaian serta segi karakter pasangan pada saat menikah melalui refleksi pengalaman yang dialaminya.
Kristo berbicara tentang kehidupan Jakarta yang berbeda dengan apa yang ada di dalam tayangan film maupun sinetron. Dia mencontohkan adegan perkelahian, di mana tokoh yang berkelahi dalam film cenderung lebih kasar dibandingkan kondisi realitasnya yang cenderung lebih canggung.
Tiga penampil terakhir, yaitu Arie, Ernest, dan Soleh membawakan cerita tentang dinamika kehidupan Jakarta yang penuh dengan kisah-kisah unik dan berkesan mulai dari topik serelevan tentang detail-detail tentang pengamen hingga kejadian di dalam keluarga yang kadang menimbulkan gelak tawa.
Melalui penampilan ini, seluruh pihak berharap penyelenggaraan Jakarta Zona Meriah bisa menjadi acara yang memulihkan industri kreatif yang sarat dengan penampilan panggung terutama komedi stand-up yang mengandalkan penampilan langsung dalam menghibur penontonnya sekaligus menjadi contoh bagi penampilan serupa di tengah masa pandemi Covid-19.
Editor: Avicenna
Dengan latar belakang ini, HAHAHA CORP yang merupakan agensi talenta yang menaungi delapan komika atau stand-up comedian dan satu kreator konten ini mengadakan pertunjukan Jakarta Zona Meriah yang bekerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta dan IM3 Ooredoo pada Selasa (14/12) malam.
Penampilan kolaboratif ini merupakan penampilan kesembilan artis di bawah manajemen HAHAHA CORP bentukan Ernest Prakasa dan Dipa Andika sekaligus menjadi penampilan hibrida yang diselenggarakan secara daring melalui kanal YouTube Jakarta Tourism dan luring di Gedung Kesenian Jakarta.
Sembilan penampil yang hadir terdiri dari komika Arie Kriting, Ernest Prakasan, Soleh Solihun, Ardit Erwandha, Aci Resti, Muhadkly Acho, Bene Dion, Ge Pamungkas, serta kreator konten dan impersonator Kristo Immanuel yang merupakan anggota baru dari agensi tersebut.
(Baca juga: Ernest Kulik Kisah Misteri Keluarga di Film Teka-Teki Tika)
Kesembilan penampil ini memiliki berbagai latar belakang yang menggambarkan diversitas Jakarta, baik dalam segi tempat tinggal, suku, ras, hingga kebudayaan yang mencerminkan ciri khas kesembilan penampil yang hadir di pertunjukan Jakarta Zona Meriah.
Jakarta Zona Meriah dimulai dengan sesi stand-up dari Ardit yang mengawali pertunjukannya dengan candaan bahwa persiapan acara tersebut selama beberapa pekan membuatnya hafal dengan materi-materi milik masing-masing penampil.
Bene membawakan materi tentang kekasihnya dan alasan dia ingin bertahan di dalam hubungannya dalam kemasan yang menarik dan lucu. Aci menjadi penampil ketiga dengan materi menarik tentang seorang tetangga yang memiliki usaha makanan dengan rasa yang kurang sesuai dengan lidahnya.
Acho membawakan masalah yang cukup serius dengan pembawaan dan pemilihan kata yang santai. Dia mengawali materi dengan isu banjir yang seharusnya disampaikan dengan jujur, terutama dalam penjualan hunian, lalu melanjutkan kisah seputar kehidupan keluarganya. Ge melihat sisi manusia dari masyarakat Jakarta dalam segi gaya berpakaian serta segi karakter pasangan pada saat menikah melalui refleksi pengalaman yang dialaminya.
Kristo berbicara tentang kehidupan Jakarta yang berbeda dengan apa yang ada di dalam tayangan film maupun sinetron. Dia mencontohkan adegan perkelahian, di mana tokoh yang berkelahi dalam film cenderung lebih kasar dibandingkan kondisi realitasnya yang cenderung lebih canggung.
Tiga penampil terakhir, yaitu Arie, Ernest, dan Soleh membawakan cerita tentang dinamika kehidupan Jakarta yang penuh dengan kisah-kisah unik dan berkesan mulai dari topik serelevan tentang detail-detail tentang pengamen hingga kejadian di dalam keluarga yang kadang menimbulkan gelak tawa.
Melalui penampilan ini, seluruh pihak berharap penyelenggaraan Jakarta Zona Meriah bisa menjadi acara yang memulihkan industri kreatif yang sarat dengan penampilan panggung terutama komedi stand-up yang mengandalkan penampilan langsung dalam menghibur penontonnya sekaligus menjadi contoh bagi penampilan serupa di tengah masa pandemi Covid-19.
Editor: Avicenna
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.