Jangan Malas Lap Mobil yang Kehujanan, Ini Sebabnya
01 December 2021 |
11:30 WIB
Memasuki bulan Desember, nyaris setiap hari hujan turun di sekitar kita. Tak sedikit yang memutuskan untuk menggunakan mobil untuk beraktivitas agar tidak terhambat. Namun, perlu diingat bahwa mobil perlu perlakuan khusus saat musim hujan agar tak mudah rusak.
Perlakuan yang dimaksud adalah mobil harus segera dilap setelah terkena air hujan atau tidak boleh dibiarkan sampai mengering sendiri. Kenapa tidak boleh dibiarkan sampai mengering?
Dikutip dari Suzuki Indonesia, air hujan menyimpan kandungan tidak kasat mata yang berisiko menimbulkan masalah pada mobil. Jika air hujan di daerah yang berada di dekat laut biasanya memiliki kandungan garam lebih banyak.
Kandungan garam pada air hujan mengandung PH antara tiga sampai lima kali yang cenderung basa dan berisiko menimbulkan karat pada bodi mobil.
(Baca juga: Simak 6 Manfaat Coating Mobil pada Musim Hujan)
Jika kalian tinggal atau bekerja di derah perkotaan dan pabrik juga punya polusi yang tinggi ini juga patut diwaspadai. Ketika polusi ini menyatu dengan udara dan bertemu dengan uap air di langit, hujan yang turun juga akan membawa polutan kembali ke bawah.
Oleh karena itulah, sangat disarankan jika mobil terkena air hujan di daerah manapun, setelah sampai di tujuan, segeralah dibasuh memakai air biasa, lalu dilap sampai kering.
Hal ini harus segera dilakukan karena kalau tidak risiko timbul jamur dan karat baik itu di kaca maupun bodi semakin besar.
Terlebih jika setelah kena air hujan, tiba-tiba kemudian cuaca panas lagi dan air tersebut kering dengan sendirinya karena sinar matahari, proses timbulnya jamur dan karat bisa menjadi lebih cepat.
Penggunaan lap sangat disarankan untuk dibedakan. Lap yang sudah digunakan untuk bodi mobil jangan lagi dipakai untuk mengelap bagian mobil lain yang terkena hujan, seperti bagian kaca.
Kenapa harus dibedakan? Karena jika memakai lap yang sama, risiko bodi mobil atau kaca mobil tergores dengan partikel-partikel kecil yang terbawa saat mengelap bagian yang lain menjadi lebih besar.
Perlakuan yang dimaksud adalah mobil harus segera dilap setelah terkena air hujan atau tidak boleh dibiarkan sampai mengering sendiri. Kenapa tidak boleh dibiarkan sampai mengering?
Dikutip dari Suzuki Indonesia, air hujan menyimpan kandungan tidak kasat mata yang berisiko menimbulkan masalah pada mobil. Jika air hujan di daerah yang berada di dekat laut biasanya memiliki kandungan garam lebih banyak.
Kandungan garam pada air hujan mengandung PH antara tiga sampai lima kali yang cenderung basa dan berisiko menimbulkan karat pada bodi mobil.
(Baca juga: Simak 6 Manfaat Coating Mobil pada Musim Hujan)
Jika kalian tinggal atau bekerja di derah perkotaan dan pabrik juga punya polusi yang tinggi ini juga patut diwaspadai. Ketika polusi ini menyatu dengan udara dan bertemu dengan uap air di langit, hujan yang turun juga akan membawa polutan kembali ke bawah.
Oleh karena itulah, sangat disarankan jika mobil terkena air hujan di daerah manapun, setelah sampai di tujuan, segeralah dibasuh memakai air biasa, lalu dilap sampai kering.
Hal ini harus segera dilakukan karena kalau tidak risiko timbul jamur dan karat baik itu di kaca maupun bodi semakin besar.
Terlebih jika setelah kena air hujan, tiba-tiba kemudian cuaca panas lagi dan air tersebut kering dengan sendirinya karena sinar matahari, proses timbulnya jamur dan karat bisa menjadi lebih cepat.
Penggunaan lap sangat disarankan untuk dibedakan. Lap yang sudah digunakan untuk bodi mobil jangan lagi dipakai untuk mengelap bagian mobil lain yang terkena hujan, seperti bagian kaca.
Kenapa harus dibedakan? Karena jika memakai lap yang sama, risiko bodi mobil atau kaca mobil tergores dengan partikel-partikel kecil yang terbawa saat mengelap bagian yang lain menjadi lebih besar.
Editor: Avicenna
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.