Alat pengecek gula darah (dok. Unsplash)

Tidak Ada Istilah Diabetes Tipe Basah dan Kering, Ini Kata Dokter

01 December 2021   |   09:47 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Menjadi penyandang diabetes artinya kamu wajib untuk mengontrol gula. Mengapa? Hal ini penting agar tidak terjadi komplikasi penyakit yang dapat menurunkan kualitas hidup. Pasalnya, gula yang tak terkontrol dapat merembet menjadi penyakit-penyakit lain yang membahayakan.

Chairman of Diabetes Connection Care Eka Hospital Profesor Sidartawan Soegondo mengatakan penanganan komplikasi diabetes salah satunya adalah menangani kaki diabetes.

Menurutnya, penanganan kaki pada pasien diabetes sangat memerlukan perhatian karena masalah ini paling sering terjadi dan rata-rata yang datang berobat sudah terlambat. 

“Kita harus bisa mencegah hal ini agar tidak sampai terjadi amputasi pada tungkai kaki yang dapat menurunkan kualitas hidup pasien,” ujarnya. 

Ya, seringkali kita mendengar penderita diabetes mengalami masalah pada kaki yang berujung amputasi. Ada istilah di masyarakat tentang diabetes tipe basah dan kering yang menggambarkan kondisi kaki. 

Diabetes tipe basah diindikasikan kaki penderitanya mengalami luka yang sulit sembuh, berisi cairan berupa nanah, dan membusuk. Sementara diabetes tipe kering yakni luka pada kaki tidak infeksi namun kondisi ini cenderung membuat kaki menghitam. 

Kendati demikian Sidartawan menegaskan tidak ada istilah medis tentang diabetes tipe basah dan kering. Adapun yang ada adalah istilah gangren basah dan kering. Gangren adalah kondisi matinya jaringan tubuh akibat tidak mendapat pasokan darah yang cukup. 

“Gangren basah umumnya tidak sakit hanya baal (mati rasa), gangren kering sakit. Dua-duanya bahaya dan berujung amputasi kalau pengobatannya tidak benar,” ujar spesialis konsultan diabetes endokrinologi ini.

(Baca juga: Kurang Tidur Bisa Picu Diabetes, Ini Sebabnya)

Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Diabetes Endokrinologi Eka Hospital BSD Dr. Dicky Levenus Tahapary menerangkan ada faktor penyebab penyakit kaki diabetes.

Faktor terbesarnya adalah gula darah yang tidak terkontrol, namun yang tidak kalah penting adalah faktor pembuluh darah arteri yang sering terjadi pada pasien diabetes atau biasanya disebut penyakit pembuluh darah tepi. 

Hal ini disebabkan akibat kerusakan pembuluh darah pada pasien diabetes menahun yang tidak terkontrol sehingga terjadi kekurangan pasokan darah atau tidak ada pasokan darah sampai ke ujung kaki.

Oleh sebab itu kaki pasien diabetes sering mengalami kematian jaringan atau gangren yang dapat menyebabkan amputasi kaki. 

“Kalau ada gangguan pembuluh darah, lukanya memang lebih susah sembuh,” sebut Dicky. 

Untuk penanganan kondisi ini, biasanya dokter bedah vaskular harus membuka aliran darah yang tersumbat dan membuang jaringan yang mati. Setelah itu penyandang diabetes pun tetap harus menjaga pola makan dan hidup yang baik, dengan terus mengontrol gula darahnya.

“Kalau jaringan jempolnya hitam, dulu amputasinya di atas, sekarang dengan teknologi kedokteran, pembuluh darah bisa dibuka, semoga yang diamputasi bisa daerah yang terdampak saja. Kalau nggak diamputasi, takutnya ada infeksi, merambat ke atas jadi bahaya juga,” jelasnya.

Untuk itu, menurut Dicky deteksi dini menjadi salah satu kunci pencegahan agar tidak ada amputasi pada pasien kaki diabetes. Begitu ada luka sekecil apapun di kaki sebaiknya pasien diabetes segera memeriksakannya ke dokter. 

“Luka pada kaki pasien diabetes harus dianggap serius, sampai dibuktikan tidak serius oleh dokter, jangan anggap remeh. Jangan datang kaki sudah hitam, biasanya tidak bisa diselamatkan lagi,” tegasnya.


Editor: Avicenna

SEBELUMNYA

Kampanye Make It Last Ajak Masyarakat Beralih ke Pola Makan Berkelanjutan

BERIKUTNYA

Jangan Malas Lap Mobil yang Kehujanan, Ini Sebabnya

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: