dok. unsplash

Jika Masyarakat Abai Prokes, Kasus Covid-19 Diprediksi Melonjak hingga 430% pada Akhir Tahun

22 November 2021   |   21:25 WIB
Image
Dewi Andriani Jurnalis Hypeabis.id

Saat ini penambahan kasus Covid-19 di Indonesia terus melandai. Meski demikian, masyarakat harus berhati-hati saat libur Natal dan Tahun Baru 2022. Pasalnya, Satgas Penanganan Covid-19 memprediksi akan ada lonjakan kasus Covid-19 hingga 430% pada hari libur Nataru.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Sonny Harry B Harmadi. Dia bahkan memperkirakan lonjakan kasus akan bertahan hingga Maret 2022 jika masyarakat lengah terhadap protokol kesehatan, termasuk lemahnya vaksinasi dan turunnya upaya 3T (tracing, testing, treatment).

“Upaya terbaik adah dukungan masyarakat. Jangan halu dulu, terus patuhi protokol kesehatan, pandemi belum berlalu cepat,” ujarnya.

Sonny berharap, masyarakat bisa mempertahankan upaya pencegahan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Sebab, Indonesia sudah berhasil menurunkan kasus dengan cukup cepat dalam dua setengah bulan terakhir. Dari kasus harian lebih dari 56 ribu, lalu di 15 Juli 2021 turun menjadi 314 kasus.

Menurutnya, skor kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan 3M setiap minggunya juga cenderung stabil sejak akhir September 2022. Namun demikian, sejak awal November 2021 ditemukan skor kepatuhan tersebut sedikit turun.

(Baca juga: PPKM Level 3 Bakal Ditetapkan saat Natal & Tahun Baru, Ini Harapan Pelaku Usaha)

Data 16 – 21 November 2021 menunjukkan tingkat kepatuhan protokol kesehatan masyarakat terhadap cuci tangan adalah 7,91. Kemudian, menjaga jarak 7,87 dan memakai masker adalah 7,86. Padahal, data 26 Oktober 2021 – 1 November 2022 menunjukkan tingkat kepatuhan mencuci tangan adalah 8,25. Kemudian, menjaga jarak 8,08 dan memakai masker 8,25.

“Seminggu lalu sempat terjadi penurunan sehingga kita berupaya mendorong kepatuhan protokol Kesehatan melalui berbagai cara. Seperti bina perubahan perilaku, menggandeng public figure, menggunakan sosmed secara masif,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiolog Indonesia (PAEI) Masdalina Pane mengingatkan masyarakat agar tidak lengah dan terbuai dengan penurunan kasus Covid-19 saat ini.

Dia mengajak agar protokol kesehatan dengan menerapkan 3M terus digalakkan, sebab Covid-19 belum usai dan masih menjadi perhatian semua pihak.  

"Jangan sampai penerapan 3M mengikuti naik turunnya kasus," pungkasnya.

Masdalina menyarankan kepada semua pihak agar tidak perlu membuat inovasi-inovasi yang bukan merupakan standar pengendalian Covid-19 secara global.

Menurut dia, apabila kembali terjadi peningkatan kasus Covid-19, upaya satu komando 'Stay at Home' menjadi sangat penting. Namun dengan tidak membuat kriteria-kriteria tak mendasar, hingga akhirnya sukar dilaksanakan di lapangan.

"Stay at home dua kali masa inkubasi terpanjang, tapi benar-benar stay at home, bukan sekedar narasi saja,” tuturnya.


Editor: Avicenna

SEBELUMNYA

Penuh Kesan, Ini 20 Lagu Ikonik dalam Film King Richard

BERIKUTNYA

HBO Bakal Tayangkan Film Dokumenter Tony Hawk: Until The Wheels Fall Off

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: