Ilustrasi ibu dan anak (Dok. Pavel Danilyuk/Pexels)

Riset Temukan Ada Banyak Ibu Mengalami Mom Shaming

17 November 2021   |   10:04 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Genhype pernah mendengar istilah mom shaming? Menurut Urban Dictionary, mom shaming adalah sikap mengkritik atau mempermalukan seorang ibu atas pilihan cara asuhnya karena pilihannya berbeda dengan pilihan pelaku. Sama seperti bullying, pada mom shaming korbannya adalah seorang ibu dan kerap terjadi pada ibu baru atau ibu muda.

Fenomena mom shaming secara tidak kita sadari sebenarnya sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari mengomentari ibu yang memberikan susu formula kepada anaknya sebagai tindakan yang salah, menyebut seorang ibu enggan repot mengurus anak karena menggunakan jasa babysitter, membandingkan tumbuh kembang anak, hingga mengomentari bentuk tubuh ibu dan bayi.

Dalam survei yang dilakukan BukaReview terhadap 208 ibu milenial, ditemukan sebanyak 88 persen ibu pernah mengalami mom shaming dan lebih dari 90 persen ibu merasa mom shaming semakin marak terjadi.

Menurut Psikolog Vera Itabiliana, tidak semua bentuk kritikan dikategorikan sebagai mom shaming. Hal tersebut harus dilihat dari dua sisi, yakni sisi yang memberikan pernyataan dan sisi yang mendengarkannya. Jika kritikan tersebut bersifat membangun, maka tidak bisa disebut sebagai mom shaming meskipun cara penyampaiannya terkesan menghakimi.

“Dibutuhkan kepekaan dari sisi yang mendengarkan untuk memfilter omongan orang lain,” ujarnya.

Vera juga menjelaskan bahwa ucapan yang tergolong mom shaming umumnya diikuti dengan ciri-ciri tertentu di antaranya intonasi, gaya menulis dan pemilihan kata yang terkesan menyudutkan dan menghakimi, biasanya dilakukan di ranah umum tetapi bisa juga secara personal, dan tujuannya untuk mempermalukan karena menganggap dirinya lebih baik.
 

Ilustrasi (Dok. Jep Gambardella/Pexels)

Ilustrasi (Dok. Jep Gambardella/Pexels)


Penyebab mom shaming

Mom shaming dapat terjadi karena adanya perbedaan pengalaman maupun pengetahuan antar ibu. Menurut Vera, pelaku mom shaming kerap merasa dirinya paling benar dan paling tahu tentang cara mengasuh anak. Padahal, setiap ibu memiliki pola asuh yang berbeda, terlebih jika mereka merasa hidup di generasi yang berbeda.

“Mereka [pelaku mom shaming] menganggap kalau mereka lebih tahu padahal belum tentu atau bahkan sebaliknya,” katanya.

Selain itu, perasaan iri hati terhadap kelebihan orang lain juga menjadi salah satu pemicunya. Kebanyakan pelaku mom shaming merasa iri dengan kelebihan pola asuh ibu lain. Akhirnya, mereka berusaha mencari celah kekurangan ibu lain dengan cara melakukan mom shaming.

 
1
2


SEBELUMNYA

Begini Cara Twitter Ciptakan Brand Safety

BERIKUTNYA

Netflix Punya Situs Baru Berisi Peringkat 10 Top Film & Serial di Platform

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: