Resmi Tinggalkan Jepang, Putri Mako Pindah ke New York dengan Suami
16 November 2021 |
15:24 WIB
Setelah resmi menikah, Mako Komuro meninggalkan Jepang dan berangkat ke New York, Amerika Serikat, bersama suaminya, Kei Komuro, pada Minggu (14/11). Putri Mako menikah dengan Kei Komuro di Tokyo bulan lalu dengan upacara sederhana, tak seperti gelaran pernikahan kerajaan Jepang pada umumnya.
Rencana kepindahan keduanya ke Amerika Serikat sudah lama dikabarkan. Pasangan yang sama-sama berusia 30 tahun itu pergi menggunakan penerbangan komersial dari Tokyo menuju ke New York, tempat Komuro menempuh studi hukum dan bekerja hingga saat ini.
Melansir Japan Times, Selasa (16/11), perjalanan mereka dikawal ketat oleh polisi dan petugas bandara. Pasangan itu setidaknya melewati sekitar 100 orang wartawan dan juru kamera tanpa menjawab pertanyaan dari awak media.
Putri Mako, yang juga merupakan keponakan Kaisar Naruhito, harus kehilangan status kerajaannya akibat pernikahannya dengan Komuro. Di bawah hukum Jepang, anggota keluarga kekaisaran perempuan kehilangan status mereka setelah menikah dengan orang dari kalangan biasa meskipun hal itu tidak berlaku bagi laki-laki.
Sebelum resmi pindah dari Jepang, pasangan tersebut dikabarkan tinggal di sebuah kondominium di Tokyo. Komuro bekerja dari jarak jauh untuk firma hukumnya di New York sembari mengikuti ujian pengacara.
(Baca juga: Bukan Dongeng, Putri Mako Tinggalkan Kerajaan Demi Menikah dengan Laki-laki Pilihan)
Setelah mengumumkan pertunangan mereka pada 2017 lalu, Putri Mako dihadapkan dengan rentetan laporan atas perselisihan keuangan yang melibatkan Komuro dan ibundanya. Pasangan tersebut harus menghadapi berbagai tudingan miring publik, termasuk laporan bahwa keluarga Komuro sedang mengalami kesulitan finansial.
Akibat kontroversi tersebut, Badan Rumah Tangga Kekaisaran Jepang mengungkapkan bahwa Putri Mako mengalami PTSD atau gangguan stres pasca-trauma yang kompleks karena sorotan media.
“Saya takut, merasa sedih dan sakit setiap kali rumor sepihak berubah menjadi cerita yang tidak berdasar,” ujar Putri Mako pada konferensi pers setelah pernikahan mereka.
Komuro mengaku merasa sangat sedih karena kekasihnya berada dalam kondisi yang buruk secara mental dan fisik.
“Saya mencintai Mako. Kami hanya mendapatkan satu kehidupan, dan aku ingin menghabiskannya dengan orang yang aku cintai,” ujarnya.
Editor: Avicenna
Rencana kepindahan keduanya ke Amerika Serikat sudah lama dikabarkan. Pasangan yang sama-sama berusia 30 tahun itu pergi menggunakan penerbangan komersial dari Tokyo menuju ke New York, tempat Komuro menempuh studi hukum dan bekerja hingga saat ini.
Melansir Japan Times, Selasa (16/11), perjalanan mereka dikawal ketat oleh polisi dan petugas bandara. Pasangan itu setidaknya melewati sekitar 100 orang wartawan dan juru kamera tanpa menjawab pertanyaan dari awak media.
Putri Mako, yang juga merupakan keponakan Kaisar Naruhito, harus kehilangan status kerajaannya akibat pernikahannya dengan Komuro. Di bawah hukum Jepang, anggota keluarga kekaisaran perempuan kehilangan status mereka setelah menikah dengan orang dari kalangan biasa meskipun hal itu tidak berlaku bagi laki-laki.
Sebelum resmi pindah dari Jepang, pasangan tersebut dikabarkan tinggal di sebuah kondominium di Tokyo. Komuro bekerja dari jarak jauh untuk firma hukumnya di New York sembari mengikuti ujian pengacara.
(Baca juga: Bukan Dongeng, Putri Mako Tinggalkan Kerajaan Demi Menikah dengan Laki-laki Pilihan)
Setelah mengumumkan pertunangan mereka pada 2017 lalu, Putri Mako dihadapkan dengan rentetan laporan atas perselisihan keuangan yang melibatkan Komuro dan ibundanya. Pasangan tersebut harus menghadapi berbagai tudingan miring publik, termasuk laporan bahwa keluarga Komuro sedang mengalami kesulitan finansial.
Akibat kontroversi tersebut, Badan Rumah Tangga Kekaisaran Jepang mengungkapkan bahwa Putri Mako mengalami PTSD atau gangguan stres pasca-trauma yang kompleks karena sorotan media.
“Saya takut, merasa sedih dan sakit setiap kali rumor sepihak berubah menjadi cerita yang tidak berdasar,” ujar Putri Mako pada konferensi pers setelah pernikahan mereka.
Komuro mengaku merasa sangat sedih karena kekasihnya berada dalam kondisi yang buruk secara mental dan fisik.
“Saya mencintai Mako. Kami hanya mendapatkan satu kehidupan, dan aku ingin menghabiskannya dengan orang yang aku cintai,” ujarnya.
Editor: Avicenna
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.