dok. unsplash

Begini Cara Atur Keuangan agar Enggak Boncos saat Menuruti Hobi

16 November 2021   |   15:39 WIB
Image
Dewi Andriani Jurnalis Hypeabis.id

Hobi mengoleksi barang kadang menuntut dana yang cukup besar untuk bisa dipenuhi. Walaupun, barang-barang koleksi (collectible item) biasanya tidak hanya dibeli untuk memuaskan keinginan emosional, tapi juga sebagai salah satu cara berinvestasi.

Artinya, ketika suatu saat barang tersebut dijual maka masih akan memiliki nilai atau bahkan harganya bisa jauh lebih tinggi dibandingkan harga beli.

Perencana Keuangan, Aidil Akbar, mengatakan seseorang yang memiliki hobi mengoleksi barang-barang tertentu, harus memiliki pengaturan keuangan yang baik sehingga anggaran yang digunakan tidak mengganggu cash flow.

Memang beberapa produk yang masuk dalam collectible item ini bisa dikategorikan sebagai investasi, tetapi dana yang dialokasikan untuk membeli barang-barang tersebut harus dibedakan dari dana investasi.

“Alokasinya masuk dalam anggaran hobi, bukan diambil dari dana investasi karena investasi biasanya untuk membeli saham, reksadana, obligasi, atau emas. Sedangkan collectible item ini belum tentu harganya akan naik dalam jangka waktu panjang,” ujarnya.

(Baca juga: Tak Perlu Menunggu Kondisi Keuangan Ideal untuk Berinvestasi)

Karena sifatnya yang berupa barang koleksi dan bukan kebutuhan sehari-hari, umumnya para pria telah menyiapkan anggaran khusus untuk memenuhi hobinya tersebut. Sebab biasanya mereka memang hanya akan membeli barang-barang yang sudah diincar.

Apalagi barang-barang koleksi ini umumnya memiliki harga yang tidak murah bisa mencapai jutaan atau bahkan ratusan juta sampai miliaran. Mulai dari jam tangan, sneakers, kendaraan, hingga perhiasan atau bahkan mainan.

“Para kolektor ini biasa membeli dengan cara menyicil atau menabung. Sebetulnya untuk menentukan besaran persentase agak sulit. Umumnya alokasi anggaran untuk hobi ini bisa sekitar 5% hingga 10?ri income, tergantung pendapatan dan kebutuhan masing-masing orang,” ungkap pria yang juga menjabat sebagai Chairman & President IARFC Indonesia ini.

Namun, kadang kala ada beberapa kasus ketika collectible item yang diincar bersifat sangat terbatas dan ketika sedang berlibur ke suatu tempat dia menemukan barang yang memang sudah menjadi incaran sementara anggaranya tidak mencukupi.

“Dalam kasus ini ada yang menggunakan dana darurat, tetapi sebelum menggunakan dana darurat ini harus berhitung dulu sehingga tidak mengganggu kebutuhan lainnya,” tutur Aidil.


Editor: Avicenna

SEBELUMNYA

Resmi Tinggalkan Jepang, Putri Mako Pindah ke New York dengan Suami

BERIKUTNYA

Film Barney Mulai Diproduksi dalam Bentuk Dokumenter

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: