5 Alasan Wajib Coba Pola Diet Intuitive Eating

Selama ini, kita mengenal pola makan teratur yang ketat dengan tujuan akhir penurunan berat badan. Akan tetapi, sebagian orang yang melakukan serangkaian diet ketat akhirnya membuat dampak yang kurang baik pada tubuh seperti kecenderungan diet yo-yo dan adanya gambaran yang kurang baik tentang bentuk tubuh.

Dampak inilah yang kemudian memunculkan jenis pola makan baru yang bernama intuitive eating, yaitu pola makan yang biasanya dilakukan hanya dengan mengendalikan makanan yang masuk ke dalam tubuh tanpa adanya pantangan yang ketat.

Diet ini sendiri dianggap opsi baik karena berfokus pada makanan yang masuk ke dalam tubuh secara berkelanjutan. Ternyata ini lho lima alasan kenapa harus mencoba pola makan intuitive eating.
 

Intuitive eating sendiri dicirikan sebagai pola makan yang mengonsumsi makanan secara intuitif tanpa melabeli makanan sebagai baik atau kurang baik bagi tubuh. Cara kerjanya adalah dengan mendengarkan keinginan tubuh dan makan apa yang sekiranya baik bagi tubuh, sehingga kebutuhan kesehatan dan indera pengecapan pada tubuh bisa terpuaskan.

Enggak hanya itu, intuitive eating juga mengajak orang untuk lebih peka menyadari sinyal pada tubuh dan tidak terpengaruh pada angka pada timbangan.
 

Semenjak intuitive eating mengajak orang untuk tidak membatasi makanan dalam rutinitasnya, pola makan ini bisa membuat orang lebih menikmati hidup dengan lebih baik. Beberapa dampaknya adalah perasaan yang lebih bahagia, lebih sering kenyang, kesehatan mental yang lebih terjaga, mampu melawan keinginan makan tertentu, hingga adanya hubungan antara makanan dan tubuh yang berkelanjutan.

Dampak lain yang bisa dirasakan adalah kecenderungan untuk makan makanan yang lebih sehat, konsisten terhadap berat badan dan bentuk tubuh, hingga kurangnya kekhawatiran akan makanan hingga masalah bentuk tubuh yang memicu gangguan makan.
 

Sebagai pola makan yang mengandalkan intuisi, pola makan intuitive eating biasanya mengajak pelakunya untuk mempertimbangkan makanan yang masuk dan dampaknya. Dampaknya adalah adanya pengendalian diri terhadap keinginan akan sesuatu setelah merenungkan secara mendalam, sehingga membuat pelakunya bisa memiliki hubungan mental yang bai dengan makanan.