6 Tips Merawat Kulit Bayi yang Perlu Rutin Dilakukan

Kulit bayi sangat sensitif terhadap bahan-bahan yang tertinggal di kulit, misalnya pembersih yang tidak dibersihkan secara menyeluruh.

Jika tidak dibilas dengan air bersih, kulit bayi bisa terkena iritasi sebagai akibat dari paparan terhadap pembersih yang terlalu lama.
 

Berbeda dengan orang dewasa yang cenderung menggosok badan dengan handuk setelah selesai mandi, bayi justru haris dikeringkan menggunakan handuk dengan cara ditepuk-tepuk pelan dan lembut.

Alasannya adalah menggosok bayi dengan handuk bisa mengiritasi dan merusak lapisan kulit bayi.
 

Pelembap seperti lotion bisa menjaga hidrasi yang masuk ke dalam kulit saat mandi serta mengunci air dan minyak sehingga kulit bayi tetap lembap lebih lama. Sama seperti pembersih, produk yang digunakan untuk bayi harus hipoalergenik dan berbahan ringan tanpa efek samping negatif.

Untuk jenis pelembap, sesuaikan dengan kebutuhan kulit si kecil karena ada beberapa jenis kulit yang membutuhkan pelembap yang berbeda.

Contohnya, kulit yang rentan alergi dan penyakit seperti eksim cenderung lebih kering dibanding kulit bayi yang normal. Pemakaian pelembap dilakukan sesaat setelah mandi sebanyak dua kali sehari.

Selain itu, hindari produk pelembap yang justru memicu iritasi pada si kecil. Salah satunya adalah produk minyak telon yang banyak digunakan sebagai penghangat kulit.

Menurut Arini, produk ini justru berpotensi merusak kulit bayi karena produknya yang merupakan produk campuran beberapa jenis minyak.

"Ada efek hangat, tapi akibat inflamasi ringan dan pembuluh darah yang lebih melebar. Efek ini hanya terjadi sementara. Minyak telon tidak direkomendasikan pada kulit bayi, apalagi untuk pemakaian rutin," jelasnya.


Editor: Avicenna