(dok. Kaspersky)

Hasil Riset Sebut Karyawan Lebih Nyaman Kerja Jarak Jauh, Genhype Gimana?

02 November 2021   |   11:34 WIB
Image
Syaiful Millah Asisten Manajer Konten Hypeabis.id

Pandemi telah mendorong digitalisasi di berbagai aktivitas harian masyarakat termasuk bekerja. Survei terbaru dari Kaspersky menunjukkan bahwa meski karyawan merasa mengalami peningkatan beban kerja, mereka merasa lebih nyaman bekerja secara jarak jauh.

Survei perusahaan keamanan siber itu menyatakan bahwa pada masa awal pandemi, 82 persen manajerial merasa khawatir transisi cepat pekerjaan jarak jauh akan menyebabkan penurunan produktivitas.

Selain itu, 69 persen pekerja mengklaim bahwa pekerjaan jarak jauh memengaruhi kondisi emosional mereka secara negatif. Akan tetapi, kondisinya mulai berubah seiring dengan perjalanan waktu dan berbagai penyesuaian yang dilakukan.

Survei menunjukkan 64 persen responden tidak lagi merasa kelelahan dari penerapan sistem kerja jarak jauh. Ini didukung dengan fakta sebanyak 36 persen melaporkan lebih banyak energi saat kerja dari rumah dan 28 persen tidak melihat perbedaan antara kedua format.

Dalam hal stabilitas emosional, kerja jarak jauh juga kini lebih dapat diterima oleh pekerja. Sekitar 67 persen melaporkan bahwa mereka tidak mengalami peningkatan kecemasan akibat lembur saat kerja dari rumah, dan 41 persen mengaku lebih nyaman kerja dari rumah.

(Baca juga: Konsep Hybrid Jadi Cara Bekerja pada Masa Depan)

Walaupun begitu, pekerja lain masih merasa tidak nyaman dengan format kerja jarak jauh. Sekitar 36 persen responden mengatakan mereka merasa lebih lelah dengan metode ini dan 33 persen mengaku merasa lebih cemas kerja dari rumah.

Adapun, salah satu solusi yang terbukti di kalangan karyawan adalah dengan moden kerja hibrida. Format ini dinilai cukup disukai oleh kalangan pekerja dengan 45 persen responden mengatakan telah beralih ke pekerjaan hibrida pada pertengahan tahun ini.

Solusi lain yang disambut baik adalah menerapkan praktik kesejahteraan karyawan di mana perusahaan melakukan berbagai cara demi membantu pengelolaan kesejahteraan sumber daya manusia dari potensi kelelahan dalam bekerja.

Beberapa upaya yang dilakukan misalnya 80 persen perusahaan menawarkan kursus pelatihan peningkatan keterampilan, 30 persen menawarkan fasilitas cuti berbayar tambahan atau cuti tahunan, dan 29 persen perusahaan menyediakan konsultasi kesehatan daring.


Editor: Avicenna

SEBELUMNYA

Tayang 25 November, Film Kadet 1947 Rilis Poster Resmi

BERIKUTNYA

Elon Musk Janjikan US$6 Miliar untuk Atasi Kelaparan Dunia dengan Satu Syarat

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: