Google Blokir 1,6 Juta Email Phishing Pencurian Akun & Promosi Kripto

Raksasa mesin pencarian Google telah memblokir 1,6 juta email phishing sejak Mei 2021, yang merupakan bagian dari kampanye malware dengan tujuan pencurian akun YouTube dan mempromosikan skema mata uang kripto.

Dalam hal ini, Google Threat Analysis Group bekerja sama dengan tim YouTube, Gmail, Trust and Safety, CyberCrime Investigation Group, dan Safe Browsing. Perusahaan mengklaim telah menurunkan volume email phishing sebesar 99,6 persen.

"Kami memblokir 1,6 juta pesan ke target pengguna, menampilkan pertingatan 62 ribu halaman phishing, memblokir 2,4 ribu fail, dan berhasil memulihkan sekitar 4 ribu akun," tulis Google dalam postingan blog resminya.

Laporan itu menyebut, kelompok tersebut melacak aktor yang terlibat dalam kampanye disinformasi, peretasan yang tak bertanggung jawab, dan penyalahgunaan akun bermotif finansial.

Sejak akhir 2019, tim telah mengganggu kampanye phishing berlandaskan keuntungan finansial yang menargetkan YouTube dengan malware yang disebut dengan Cookie Theft (pencuri Cookie).

Dalam operasinya, para peretas yang direkrut di forum berbahasa Rusia, memikat target mereka dengan peluang kolaborasi palsu. Umumnya produk yang ditawarkan berupa perangkat antivirus, VPN, pemutar musik, pengeditan foto, atau gim daring.

Selanjutnya, mereka membajak saluran atau kanal YouTube korban, lalu menjualnya ke penawar tertinggi atau menggunakannya untuk menyiarkan penipuan terkait dengan mata uang kripto.

Sebagai informasi, Cookie Theft atau yang juga dikenal sebagai Pass The Cookie Attack merupakan teknik pembajakan sesi yang memungkinkan akses ke akun pengguna dengan cookie sesi yang disimpan di browser.

Google menyebut bahwa teknik ini sebetulnya sudah ada sejak lama, tapi mulai marak digunakan kembali akibat adopsi yang lebih luas dari proses otentifikasi multi faktor yang menyulitkan mereka menerobos lewat 'pintu depan'

(Baca juga : Phising penyerang YouTuber & tips menghindarinya)

Editor: Avicenna