YouTuber Hati-Hati, Google Ingatkan Serangan Phishing Menyasar Konten Kreator
22 October 2021 |
22:02 WIB
Keamanan siber telah menjadi isu yang menyedot perhatian banyak orang dalam beberapa waktu terakhir. Ini juga bisa menjadi masalah besar yang dihadapi banyak pengguna, bahkan ketika perusahaan teknologi menyatakan bahwa mereka telah membuat platform yang aman.
Serangan siber serupa phishing misalnya, yang merupakan salah satu bentuk paling umum yang menyerang banyak pengguna. Dengan serangan tersebut, peretas bisa mendapatkan akses ke informasi dan data pribadi. Google secara spesifik memberi peringatan untuk para pembuat konten YouTube terkait serangan phishing.
Jenis serangan phishing yang banyak dipakai untuk menargetkan YouTuber?
Serangan yang banyak digunakan dan menargetkan para pembuat konten platform YouTube disebut Pencuri Cookie atau Cookie Theft. Dalam postingan blognya, perusahaan mengatakan bahwa teknik ini telah ada selama beberapa tahun terakhir.
Akan tetapi, kebangkitannya sebagai risiko keamanan utama dapat disebabkan oleh adopsi multi factor authentication (MFA) yang lebih luas sehingga sulit untuk melakukan penyalahgunaan dan membuat peretas mengubah fokusnya pada taktik rekyasa sosial.
Bagaimana cara peretas menargetkan pengguna YouTuber?
Peretas akan mengirim surat elektronik atau email bisnis palsu dan meminta pembuat konten untuk melakukan kolaborasi dalam berbagai bentuk, termasuk iklan video. Biasanya kesepakatan dikirim dalam bentuk URL unduhan atau sebagai dokumen.
Penyerang akan mendaftarkan berbagai domain yang terkait dengan perusahaan palsu dan membangun banyak situs web untuk pengiriman malware. Google menyatakan beberapa situs dibuat semirip mungkin dengan sejumlah perusahaan tertentu.
Apa yang bisa dilakukan YouTube agar aman dari serangan ini?
Untuk hal ini, Google memiliki beberapa tips yang bisa dilakukan oleh para YouTuber. Misalnya, Google memiliki fitur Safe Browsing yang dapat dipakai untuk menghindari malware yang memicu deteksi antivirus, pelaku ancaman, penggunaan rekayasa sosial dan pengabaian peringatan.
Google merekomendasikan konten kreator untuk memakai antivirus guna pengamanan yang lebih baik. Mereka juga menekankan pentingkan verifikasi dua langkah, yang memberikan lapisan keamanan ekstra ke akun pengguna.
Perusahaan bahkan akan mewajibkan pengguna tertentu untuk memakai 2 step verification. "Mulai 1 November, kreator youTube yang melakukan monetisasi harus mengaktifkan fitur ini di akun Google yang dipakai untuk kanal YouTube-nya," tulis perusahaan.
Editor : Fajar Sidik
Serangan siber serupa phishing misalnya, yang merupakan salah satu bentuk paling umum yang menyerang banyak pengguna. Dengan serangan tersebut, peretas bisa mendapatkan akses ke informasi dan data pribadi. Google secara spesifik memberi peringatan untuk para pembuat konten YouTube terkait serangan phishing.
Jenis serangan phishing yang banyak dipakai untuk menargetkan YouTuber?
Serangan yang banyak digunakan dan menargetkan para pembuat konten platform YouTube disebut Pencuri Cookie atau Cookie Theft. Dalam postingan blognya, perusahaan mengatakan bahwa teknik ini telah ada selama beberapa tahun terakhir.
Akan tetapi, kebangkitannya sebagai risiko keamanan utama dapat disebabkan oleh adopsi multi factor authentication (MFA) yang lebih luas sehingga sulit untuk melakukan penyalahgunaan dan membuat peretas mengubah fokusnya pada taktik rekyasa sosial.
Bagaimana cara peretas menargetkan pengguna YouTuber?
Peretas akan mengirim surat elektronik atau email bisnis palsu dan meminta pembuat konten untuk melakukan kolaborasi dalam berbagai bentuk, termasuk iklan video. Biasanya kesepakatan dikirim dalam bentuk URL unduhan atau sebagai dokumen.
Penyerang akan mendaftarkan berbagai domain yang terkait dengan perusahaan palsu dan membangun banyak situs web untuk pengiriman malware. Google menyatakan beberapa situs dibuat semirip mungkin dengan sejumlah perusahaan tertentu.
Apa yang bisa dilakukan YouTube agar aman dari serangan ini?
Untuk hal ini, Google memiliki beberapa tips yang bisa dilakukan oleh para YouTuber. Misalnya, Google memiliki fitur Safe Browsing yang dapat dipakai untuk menghindari malware yang memicu deteksi antivirus, pelaku ancaman, penggunaan rekayasa sosial dan pengabaian peringatan.
Google merekomendasikan konten kreator untuk memakai antivirus guna pengamanan yang lebih baik. Mereka juga menekankan pentingkan verifikasi dua langkah, yang memberikan lapisan keamanan ekstra ke akun pengguna.
Perusahaan bahkan akan mewajibkan pengguna tertentu untuk memakai 2 step verification. "Mulai 1 November, kreator youTube yang melakukan monetisasi harus mengaktifkan fitur ini di akun Google yang dipakai untuk kanal YouTube-nya," tulis perusahaan.
Editor : Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.