Giselle aespa Minta Maaf karena Nyanyikan Istilah Rasis dalam Lagu SZA
25 October 2021 |
13:41 WIB
Personel girl group aespa, Giselle, resmi meminta maaf secara publik setelah tertangkap kamera menyebut sebuah sebutan rasis saat menyanyikan lagu di dalam video persiapan di balik layar jacket photo untuk album Savage. Pernyataan disampaikan olehnya melalui media sosial aespa.
Permintaan maaf terbuka ini disampaikan setelah dia tertangkap menyebutkan N-word saat menyanyikan lagu Love Galore milik SZA yang diputar di lokasi pemotretan. Hingga saat ini, video tersebut telah dihapus.
"Saya ingin meminta maaf karena menyebutkan kata yang salah dari dalam lirik lagu yang diputar di lokasi. Saya tidak memiliki maksud untuk sengaja melakukannya dan terbawa suasana ketika salah satu lagu artis favorit saya diputar. Saya meminta maaf dengan tulus dan akan belajar untuk lebih sadar akan tindakan saya," tulisnya pada Senin (25/10) pukul 12.15 WIB.
Ini bukan kali pertama artis K-pop tersandung masalah serupa akibat perkataan maupun properti yang digunakan. Salah satu kasus yang populer terkait hal ini adalah kasus Lisa BLACKPINK yang dianggap melakukan apropriasi budaya dengan gaya rambut khas orang Afrika-Amerika yang digunakan dalam video klip performance untuk lagu MONEY.
Tidak hanya itu, beberapa artis K-hip hop juga pernah tersandung kasus apropriasi budaya dan rasisme. Salah satu yang populer adalah ketika rapper Owen (atau yang dahulu dikenal sebagai Owen Ovadoz) membuat candaan yang mengandung unsur pemerkosaan terhadap perempuan kulit putih. Selain itu, video klip DNA Remix pertama milik rapper YLN Foreign juga pernah diduga mengapropriasi budaya masyarakat Afrika-Amerika.
Editor: Avicenna
Permintaan maaf terbuka ini disampaikan setelah dia tertangkap menyebutkan N-word saat menyanyikan lagu Love Galore milik SZA yang diputar di lokasi pemotretan. Hingga saat ini, video tersebut telah dihapus.
"Saya ingin meminta maaf karena menyebutkan kata yang salah dari dalam lirik lagu yang diputar di lokasi. Saya tidak memiliki maksud untuk sengaja melakukannya dan terbawa suasana ketika salah satu lagu artis favorit saya diputar. Saya meminta maaf dengan tulus dan akan belajar untuk lebih sadar akan tindakan saya," tulisnya pada Senin (25/10) pukul 12.15 WIB.
I will continue to learn and be more conscious of my actions.
— aespa (@aespa_official) October 25, 2021
Ini bukan kali pertama artis K-pop tersandung masalah serupa akibat perkataan maupun properti yang digunakan. Salah satu kasus yang populer terkait hal ini adalah kasus Lisa BLACKPINK yang dianggap melakukan apropriasi budaya dengan gaya rambut khas orang Afrika-Amerika yang digunakan dalam video klip performance untuk lagu MONEY.
Tidak hanya itu, beberapa artis K-hip hop juga pernah tersandung kasus apropriasi budaya dan rasisme. Salah satu yang populer adalah ketika rapper Owen (atau yang dahulu dikenal sebagai Owen Ovadoz) membuat candaan yang mengandung unsur pemerkosaan terhadap perempuan kulit putih. Selain itu, video klip DNA Remix pertama milik rapper YLN Foreign juga pernah diduga mengapropriasi budaya masyarakat Afrika-Amerika.
Editor: Avicenna
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.