Kawasan Pasar Baru Dihidupkan Kembali Jadi Destinasi Wisata Urban
11 June 2025 |
14:00 WIB
Pemerintah Provinsi Jakarta bersiap menghadirkan wajah baru sektor pariwisata kota melalui sejumlah program revitalisasi kawasan. Menyambut HUT Jakarta ke-498, Pemprov mulai merancang berbagai langkah konkret untuk menghidupkan kembali ruang-ruang publik dan destinasi wisata yang mengangkat identitas Jakarta sebagai kota budaya dan tujuan urban tourism.
Salah satu langkah strategis yang tengah digodok adalah revitalisasi kawasan bersejarah seperti Pasar Baru, serta penguatan ekosistem pariwisata urban melalui kolaborasi dengan berbagai sektor, termasuk industri perhotelan. “Kami ingin Jakarta tampil bukan hanya dalam skema lokal, tapi juga masuk ke dunia global,” ujar Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno, Selasa (10/6).
Baca juga: Rayakan HUT ke-498, Pemprov DKI Jakarta Gandeng 10 Hotel Angkat Seni Budaya dan Kuliner Betawi
Pasar Baru sendiri merupakan salah satu kawasan tertua yang hadir sejak 1820 dan dikenal sebagai pusat tekstil serta perdagangan tradisional. Dulunya merupakan pusat perbelanjaan untuk warga Batavia dan kaum elite Hindia Belanda. Kawasan ini memiliki artistektur unik yang memadukan esai khas China dan Eropa.
Ke depan, kawasan ini akan dikembangkan sebagai zona pedestrian bebas kendaraan, lengkap dengan kanopi untuk mengurangi panas, serta fasilitas street food malam yang diharapkan bisa menyaingi kawasan kuliner di kota-kota besar Asia seperti Penang dan Bangkok.
Rano menuturkan bahwa proyek ini masuk dalam rencana anggaran 2025 dan akan segera direvitalisasi pada 2026, dengan desain kawasan yang menekankan pada nilai sejarah, kenyamanan, dan daya tarik visual. Untuk merevitalisasi kawasan ini, Pemprov DKI akan bekerja sama dengan Kementerian Keuangan, pengelola Gedung Kesenian Jakarta dan Gedung Kantor Pos yang memiliki gedung di sekitar kawasan Pasar Baru-Lapangan Banteng.
Tak hanya membenahi fisik kota, Pemprov DKI Jakarta juga menyiapkan strategi promosi wisata berbasis kolaborasi, terutama dengan pelaku industri hotel. Tujuannya adalah menciptakan paket-paket wisata akhir pekan yang dirancang khusus untuk wisatawan dari luar Jakarta.
“Kalau selama ini orang Jakarta ke Bandung saat akhir pekan, kenapa tidak dibalik? Kita siapkan hotel, tempat makan, dan aktivitas menarik agar orang Bandung, Semarang, atau kota lain datang ke Jakarta,” jelasnya.
Langkah ini mendapat sambutan positif dari pihak hotel yang siap berperan sebagai mitra strategis dalam memperkuat wajah wisata Jakarta. “Sebagai bagian dari industri pariwisata dan perhotelan di Jakarta, kami menyambut baik inisiatif Pemprov untuk merevitalisasi kawasan-kawasan bersejarah dan menghadirkan Jakarta sebagai destinasi global,” ujar Director of Marketing Communication Hotel Borobudur Karina Eva Poetry
Baca juga: Cek Jadwal & Rangkaian Acara HUT ke-498 Jakarta, Meriah di Berbagai Sudut Kota
Pihaknya juga mendukung penuh dengan menyiapkan paket-paket wisata yang tidak hanya menampilkan kenyamanan menginap, tetapi juga pengalaman budaya yang khas Jakarta. "Ini adalah bentuk kontribusi kami untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal melalui sektor pariwisata,” jelasnya.
Salah satu langkah strategis yang tengah digodok adalah revitalisasi kawasan bersejarah seperti Pasar Baru, serta penguatan ekosistem pariwisata urban melalui kolaborasi dengan berbagai sektor, termasuk industri perhotelan. “Kami ingin Jakarta tampil bukan hanya dalam skema lokal, tapi juga masuk ke dunia global,” ujar Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno, Selasa (10/6).
Baca juga: Rayakan HUT ke-498, Pemprov DKI Jakarta Gandeng 10 Hotel Angkat Seni Budaya dan Kuliner Betawi
Pasar Baru sendiri merupakan salah satu kawasan tertua yang hadir sejak 1820 dan dikenal sebagai pusat tekstil serta perdagangan tradisional. Dulunya merupakan pusat perbelanjaan untuk warga Batavia dan kaum elite Hindia Belanda. Kawasan ini memiliki artistektur unik yang memadukan esai khas China dan Eropa.
Ke depan, kawasan ini akan dikembangkan sebagai zona pedestrian bebas kendaraan, lengkap dengan kanopi untuk mengurangi panas, serta fasilitas street food malam yang diharapkan bisa menyaingi kawasan kuliner di kota-kota besar Asia seperti Penang dan Bangkok.
“Revitalisasi ini akan mendorong Pasar Baru menjadi destinasi unggulan, bukan sekadar tempat belanja tapi juga ruang interaksi budaya,” ujar Rano.
Rano menuturkan bahwa proyek ini masuk dalam rencana anggaran 2025 dan akan segera direvitalisasi pada 2026, dengan desain kawasan yang menekankan pada nilai sejarah, kenyamanan, dan daya tarik visual. Untuk merevitalisasi kawasan ini, Pemprov DKI akan bekerja sama dengan Kementerian Keuangan, pengelola Gedung Kesenian Jakarta dan Gedung Kantor Pos yang memiliki gedung di sekitar kawasan Pasar Baru-Lapangan Banteng.
Tak hanya membenahi fisik kota, Pemprov DKI Jakarta juga menyiapkan strategi promosi wisata berbasis kolaborasi, terutama dengan pelaku industri hotel. Tujuannya adalah menciptakan paket-paket wisata akhir pekan yang dirancang khusus untuk wisatawan dari luar Jakarta.
“Kalau selama ini orang Jakarta ke Bandung saat akhir pekan, kenapa tidak dibalik? Kita siapkan hotel, tempat makan, dan aktivitas menarik agar orang Bandung, Semarang, atau kota lain datang ke Jakarta,” jelasnya.
Langkah ini mendapat sambutan positif dari pihak hotel yang siap berperan sebagai mitra strategis dalam memperkuat wajah wisata Jakarta. “Sebagai bagian dari industri pariwisata dan perhotelan di Jakarta, kami menyambut baik inisiatif Pemprov untuk merevitalisasi kawasan-kawasan bersejarah dan menghadirkan Jakarta sebagai destinasi global,” ujar Director of Marketing Communication Hotel Borobudur Karina Eva Poetry
Baca juga: Cek Jadwal & Rangkaian Acara HUT ke-498 Jakarta, Meriah di Berbagai Sudut Kota
Pihaknya juga mendukung penuh dengan menyiapkan paket-paket wisata yang tidak hanya menampilkan kenyamanan menginap, tetapi juga pengalaman budaya yang khas Jakarta. "Ini adalah bentuk kontribusi kami untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal melalui sektor pariwisata,” jelasnya.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.