Sal Priadi Alihwahanakan Lagu Kita Usahakan Rumah Itu Jadi Film Pendek
09 June 2025 |
20:08 WIB
Lagu Kita Usahakan Rumah Itu yang diciptakan dan dinyanyikan oleh musisi Sal Priadi mendapatkan interpretasi baru setelah dialihwahanakan menjadi film pendek berjudul sama. Film ini disutradarai oleh Yandy Laurens, sineas yang tahun lalu memborong tujuh Piala Citra di ajang FFI lewat karya Jatuh Cinta Seperti di Film-Film.
Film pendek Kita Usahakan Rumah Itu hadir sebagai perluasan narasi dari lagu Sal Priadi yang mengangkat tema tentang makna rumah, bukan sekadar sebagai bangunan fisik, melainkan ruang emosional. Dibintangi Chicco Kurniawan serta Amanda Rawles, film produksi OCBC ini mengambil pendekatan sinematik yang puitis dan simbolis khas film-film Yandy.
Baca juga: Lagu Gala Bunga Matahari Bawa Sal Priadi Borong 6 Nominasi di AMI Awards 2024
Sal Priadi mengatakan bahwa lagu dan versi filmnya sama-sama akan membicarakan refleksi personal tentang rumah dan ruang batin. Namun, lanjutnya, dengan adanya visual dan dialog, tentu versi film pendeknya akan memberikan intensi berbeda dalam menikmati lagunya.
"Buat saya, rumah itu bukan selalu tempat. Kadang rumah bisa berupa seseorang, kenangan, atau suara, yang membuat kita tenang," ungkap Sal.
Dia mengatakan apa pun interpretasi yang terbentuk usai menonton film pendeknya, tetap saja rumah akan selalu jadi hal yang diusahakan bersama. Dia mengaku senang karena film pendeknya ini mampu menggambarkan dinamika anak muda urban yang tengah mengusahakan rumah dalam berbagai makna.
Menurutnya, pemilihan pemain yang autentik dan narasi membumi benar-benar menjadi nyawa dari karya alihwahana ini. Dia berharap perpanjangan karya ini mampu menyentuh audiens dari berbagai aspek.
Sutradara Yandy Laurens mengatakan ketika menggarap film pendek ini, satu hal yang langsung terlintas ialah rumah masa kecilnya di Makassar. Yandy bercerita dirinya tumbuh dengan kerap berpindah-pindah rumah. Namun, menurutnya, satu rumah di Makassar punya kenangan yang berbeda.
Sebab, rumah tersebut jadi saksi tumbuh kembangnya ketika kecil. Saat ini, rumah tersebut sudah jadi bengkel. Kendati demikian, kenangan masa kecilnya akan rumah itu tak hilang. Tiap kali pulang ke Makassar, Yandy selalu menyempatkan diri melewati jalan di depan rumahnya, lalu menengok rumah itu dari jauh.
Pengalaman itu kemudian dijadikan premis di film pendeknya. Yandy bercerita film ini akan bercerita tentang seorang anak muda yang kembali menengok rumah masa kecilnya. Namun, rumah tersebut kini telah menjadi rumah jahit.
"Kami syuting tepat di ruko kompleks rumah saya dahulu. Lokasi syutingnya itu berjarak sekitar dua rumah dari rumah masa kecil saya dulu. Jadi, bentuk atau konstruksinya masih sama," kata Yandy.
Yandy mengatakan melalui film ini dirinya ingin mengajak penonton untuk melihat berbagai persepsi lain dari rumah. Pada masa sekarang, rumah kerap kali dipandang sebatas aset atau benda mati. Padahal, ada sisi-sisi sentimental yang terkadang tak juga bisa dipisahkan.
"Tanpa kita sadari, memori-memori rumah akan menjadi kekuatan untuk masa depan kita," jelasnya.
Yandy mengatakan syuting film pendek ini jadi salah satu yang cukup sentimental. Selain karena mengambil premis dari kenangan, lokasi syutingnya pun benar-benar di lokasi yang berdekatan, yang secara arsitektur punya bentuk yang sama dengan yang pernah dialaminya dahulu.
Pada akhirnya, kolaborasi lintas disiplin ini berhasil memperluas cakupan interpretasi lagu Kita Usahakan Rumah Itu. Tidak hanya menjadi sebuah karya musik semata, tetapi juga sebuah karya audiovisual yang mampu menyentuh lapisan emosi penikmatnya secara lebih mendalam.
Baca juga: Komik Klasik Panji Tengkorak Diadaptasi Jadi Film Animasi
Sementara itu, Marcomm & Loyalty Business Head Nanda Nandiana mengatakan film ini diharapkan dapat mengajak generasi muda untuk berani mulai membangun masa depan, termasuk memiliki rumah impian, tanpa harus mengorbankan gaya hidup dan kestabilan finansial.
"OCBC ingin menginspirasi anak muda bahwa mereka bisa menjalani gaya hidup yang seimbang sambil tetap merencanakan masa depan dengan bijak," ungkapnya.
Pihaknya percaya memiliki rumah bukan lagi sesuatu yang jauh untuk diraih. Kuncinya ialah, lanjutnya, kita perlu merancang masa depan finansial yang lebih sehat. Film pendek ini sekarang bisa ditonton di YouTube Sal Priadi
Film pendek Kita Usahakan Rumah Itu hadir sebagai perluasan narasi dari lagu Sal Priadi yang mengangkat tema tentang makna rumah, bukan sekadar sebagai bangunan fisik, melainkan ruang emosional. Dibintangi Chicco Kurniawan serta Amanda Rawles, film produksi OCBC ini mengambil pendekatan sinematik yang puitis dan simbolis khas film-film Yandy.
Baca juga: Lagu Gala Bunga Matahari Bawa Sal Priadi Borong 6 Nominasi di AMI Awards 2024
Sal Priadi mengatakan bahwa lagu dan versi filmnya sama-sama akan membicarakan refleksi personal tentang rumah dan ruang batin. Namun, lanjutnya, dengan adanya visual dan dialog, tentu versi film pendeknya akan memberikan intensi berbeda dalam menikmati lagunya.
"Buat saya, rumah itu bukan selalu tempat. Kadang rumah bisa berupa seseorang, kenangan, atau suara, yang membuat kita tenang," ungkap Sal.
Dia mengatakan apa pun interpretasi yang terbentuk usai menonton film pendeknya, tetap saja rumah akan selalu jadi hal yang diusahakan bersama. Dia mengaku senang karena film pendeknya ini mampu menggambarkan dinamika anak muda urban yang tengah mengusahakan rumah dalam berbagai makna.
Menurutnya, pemilihan pemain yang autentik dan narasi membumi benar-benar menjadi nyawa dari karya alihwahana ini. Dia berharap perpanjangan karya ini mampu menyentuh audiens dari berbagai aspek.
Sutradara Yandy Laurens mengatakan ketika menggarap film pendek ini, satu hal yang langsung terlintas ialah rumah masa kecilnya di Makassar. Yandy bercerita dirinya tumbuh dengan kerap berpindah-pindah rumah. Namun, menurutnya, satu rumah di Makassar punya kenangan yang berbeda.
Sebab, rumah tersebut jadi saksi tumbuh kembangnya ketika kecil. Saat ini, rumah tersebut sudah jadi bengkel. Kendati demikian, kenangan masa kecilnya akan rumah itu tak hilang. Tiap kali pulang ke Makassar, Yandy selalu menyempatkan diri melewati jalan di depan rumahnya, lalu menengok rumah itu dari jauh.
Penyanyi Sal Priadi, sutradara Yandy Laurens (Sumber gambar: Chelsea Venda/Hypeabis)
Pengalaman itu kemudian dijadikan premis di film pendeknya. Yandy bercerita film ini akan bercerita tentang seorang anak muda yang kembali menengok rumah masa kecilnya. Namun, rumah tersebut kini telah menjadi rumah jahit.
"Kami syuting tepat di ruko kompleks rumah saya dahulu. Lokasi syutingnya itu berjarak sekitar dua rumah dari rumah masa kecil saya dulu. Jadi, bentuk atau konstruksinya masih sama," kata Yandy.
Yandy mengatakan melalui film ini dirinya ingin mengajak penonton untuk melihat berbagai persepsi lain dari rumah. Pada masa sekarang, rumah kerap kali dipandang sebatas aset atau benda mati. Padahal, ada sisi-sisi sentimental yang terkadang tak juga bisa dipisahkan.
"Tanpa kita sadari, memori-memori rumah akan menjadi kekuatan untuk masa depan kita," jelasnya.
Yandy mengatakan syuting film pendek ini jadi salah satu yang cukup sentimental. Selain karena mengambil premis dari kenangan, lokasi syutingnya pun benar-benar di lokasi yang berdekatan, yang secara arsitektur punya bentuk yang sama dengan yang pernah dialaminya dahulu.
Pada akhirnya, kolaborasi lintas disiplin ini berhasil memperluas cakupan interpretasi lagu Kita Usahakan Rumah Itu. Tidak hanya menjadi sebuah karya musik semata, tetapi juga sebuah karya audiovisual yang mampu menyentuh lapisan emosi penikmatnya secara lebih mendalam.
Baca juga: Komik Klasik Panji Tengkorak Diadaptasi Jadi Film Animasi
Sementara itu, Marcomm & Loyalty Business Head Nanda Nandiana mengatakan film ini diharapkan dapat mengajak generasi muda untuk berani mulai membangun masa depan, termasuk memiliki rumah impian, tanpa harus mengorbankan gaya hidup dan kestabilan finansial.
"OCBC ingin menginspirasi anak muda bahwa mereka bisa menjalani gaya hidup yang seimbang sambil tetap merencanakan masa depan dengan bijak," ungkapnya.
Pihaknya percaya memiliki rumah bukan lagi sesuatu yang jauh untuk diraih. Kuncinya ialah, lanjutnya, kita perlu merancang masa depan finansial yang lebih sehat. Film pendek ini sekarang bisa ditonton di YouTube Sal Priadi
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.