Musisi Sal Priadi kembali menyentuh hati pendengarnya lewat konser bertajuk “Kita Usahakan Rumah Itu – Sebuah Memoar” (Sumber gambar: Chelsea Venda/Hypeabis.id)

Menikmati Wahana Penuh Emosional di Konser Memoar Sal Priadi

09 June 2025   |   21:45 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Like
Musisi Sal Priadi kembali menyentuh hati pendengarnya lewat konser bertajuk “Kita Usahakan Rumah Itu – Sebuah Memoar” yang digelar di Ballroom Djakarta Theatre, Senin (9/6/2025). Dalam konser ini, Sal menyuguhkan lebih dari sekadar musik. Lagu-lagunya adalah mantra pembangkit perasaan, kenangan, dan kerinduan akan rumah atau simbol-simbol lain tentang kembali.

Dengan tata panggung sederhana, konser berlangsung dalam suasana yang intim. Sal membuka penampilannya dengan penuh emosi dan kehangatan. Dia memulai dengan membawakan lagu Foto Kita Blur yang langsung membawa penonton ke ingatan personal masing-masing. 

Baca juga: Ada Babymonster hingga J-Rock, Cek Jadwal Konser Sepanjang Juni 2025

Lagu ini mengalir lembut, seolah menjadi pengantar untuk perjalanan batin yang lebih dalam di konsernya kali ini. Sal melanjutkan penampilannya dengan nomor Yasudah dan Semua Lagu Cinta. Dengan aransemen yang manis, ketiga lagu pembuka ini langsung mendapat tepuk tangan meriah dari penonton.
 

Musisi Sal Priadi kembali menyentuh hati pendengarnya lewat konser bertajuk “Kita Usahakan Rumah Itu – Sebuah Memoar” (Sumber gambar: Chelsea Venda/Hypeabis.id)

Musisi Sal Priadi kembali menyentuh hati pendengarnya lewat konser bertajuk “Kita Usahakan Rumah Itu – Sebuah Memoar” (Sumber gambar: Chelsea Venda/Hypeabis.id)


Saat jeda, Sal menyempatkan bercerita. Dia tampak senang sekali berbagi kisah. Kadang tentang apa yang dirasakan, tetapi lebih sering mengarah ke cerita di balik lagu yang akan dibawakan selanjutnya. Kadang ceritanya haru, tetapi kadang juga ajaib.

"Ada yang sering makin malam ngobrol sama pasangan makin seru? Biasanya kalau lewat jam 2 malam. Ngobrolin soal kapan kita punya rumah," kata Sal, disambut gemuruh penonton.

Lagu Lewat Sudah Pukul Dua, Makin Banyak Bicara Kita kemudian mengalun perlahan. Pada malam ini, beberapa karya hitnya di album teranyarnya juga sempat dibawakan, sebutlah Ada Titik-Titik di Ujung Doa, Episode, sampai Kita Usahakan Rumah Itu. Setiap pergantikan lagu, penonton kembali disuguhi narasi personal yang diselipkan.

Tembang kembali mengalun, kali ini dia membawakan nomor Besok Kita Pergi Makan yang diolah ulang dengan nuansa lebih menghangatkan. Kemudian, lagu Mesra-mesranya Kecil-kecilan Dulu juga dibawakan dengan tuturan lebih emosional. Aransemen yang dihadirkan terasa lebih dalam dan matang dibanding versi rekaman.

"Saat bikin lagu, terutama tiga lagu di album baru, sebenarnya saya sempat mikir, ini orang bakal relate enggak ya. Ya, karena liriknya dan sebagainya. Tapi ternyata, kayaknya yang penting jujur aja gitu. Terima kasih ya," ucapnya.
 

Musisi Sal Priadi kembali menyentuh hati pendengarnya lewat konser bertajuk “Kita Usahakan Rumah Itu – Sebuah Memoar” (Sumber gambar: Chelsea Venda/Hypeabis.id)

Musisi Sal Priadi kembali menyentuh hati pendengarnya lewat konser bertajuk “Kita Usahakan Rumah Itu – Sebuah Memoar” (Sumber gambar: Chelsea Venda/Hypeabis.id)


Sal menjadikan pertunjukan panggungnya sebagai perjalanan emosional. Kejujuran dan kerentanannya menjadi nyawa yang membuat panggungnya begitu hidup. Dia tidak segan menyuarakan kegagalan, keinginan yang tak terpenuhi, atau cinta yang patah sebagai laki-laki.

Dia merayakan hal-hal yang sering diabaikan, dari percakapan-percakapan kecil, pelukan yang tertunda, atau perasaan gagal yang belum sempat diproses. Interaksi dengan penonton juga menjadi salah satu kekuatan malam itu. Dalam beberapa momen, Sal melibatkan penonton untuk menyanyikan reff secara bersama-sama, melontarkan humor, atau hal-hal bersifat percakapan ringan. Semua itu menambah keintiman antara penampil dan penonton. 

Baca juga: Panggung Galau 2 Zaman, Rossa Gandeng Bernadya di Konser Here I Am

Hal menarik lain dari Sal adalah keberaniannya memadukan musik dengan unsur dramatik. Di konser Zuzuzaza, dia memainkan aspek teatrikal musikal. Di konser Memoar, dia menggunakan medium film pendek yang juga dirilis pada momen yang sama. Lewat alih wahana, dia mencoba melebarkan jembatan emosional untuk makin mengaitkan tema-tema besar yang tengah dibicarakannya.

Dalam konser yang bekerjasama dengan OCBC tersebut, Sal kemudian menutup penampilannya dengan Gala Bunga Matahari, satu single populer lain darinya yang telah ditonton lebih dari 70 juta kali di YouTube.

SEBELUMNYA

Sal Priadi Alihwahanakan Lagu Kita Usahakan Rumah Itu Jadi Film Pendek

BERIKUTNYA

IAM Jakarta 2025 Digelar 30-31 Agustus di Ancol, Surga Para Pencinta Modifikasi

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: