Berapa Lama Daging Kurban Bisa Disimpan dalam Freezer? Begini Kata Ahli Gizi
07 June 2025 |
20:00 WIB
Sesudah Idul Adha, banyak orang menerima daging kurban dalam jumlah besar baik daging sapi maupun kambing. Lantaran jumlahnya yang banyak, biasanya daging sering disimpan lebih dahulu di kulkas atau freezer. Akan tetapi, berapa lama daging bisa disimpan agar tetap layak konsumsi?
Menurut Ahli Gizi Asri Arumawati, penyimpanan daging di dalam freezer bersuhu -18 derajat Celcius sebenarnya bisa mempertahankan kualitasnya selama 4 hingga 6 bulan.
Namun, demi menjaga rasa dan teksturnya, dia menyarankan agar daging sebaiknya tidak disimpan lebih dari 3 bulan. Sementara itu, jika hanya disimpan di kulkas bagian bawah yang bersuhu sekitar 4 hingga 10 derajat Celcius, daging hanya akan bertahan hingga 5 hari saja.
Baca juga: Cara Membersihkan & Menyimpan Daging Kurban yang Benar
Sayangnya, kesalahan dalam menyimpan daging masih sering terjadi. Salah satu yang paling umum adalah langsung memasukkan daging ke dalam freezer sesaat setelah diterima. Padahal, daging yang baru dipotong sebaiknya tidak langsung dimasukkan ke kulkas.
Asri menjelaskan bahwa daging perlu didiamkan terlebih dahulu hingga suhunya menyamai suhu ruang yaitu sekitar satu hingga 3 jam tergantung suhu lingkungan.
Jika suhu udara sangat panas, sekitar 32 derajat Celcius, waktu diam daging tidak boleh lebih dari 1 jam. Setelah itu, daging tidak perlu dicuci, cukup dilap darahnya dengan tisu bersih. Pencucian sebaiknya dilakukan nanti, setelah daging akan dimasak atau ketika hendak disimpan dalam kondisi bersih.
Daging juga perlu dikemas dengan benar, menggunakan wadah food grade dan bukan plastik hitam. Plastik hitam mengandung senyawa karsinogenik yang berbahaya bagi tubuh. Selain itu, daging sebaiknya dipisahkan berdasarkan jenisnya, misalnya daging, lemak, tulang, dan jeroan.
"Selain itu perlu dipisah antara daging kambing dan sapi karena perbedaan aroma dan tekstur," katanya.
Pemotongan daging sesuai porsi konsumsi juga penting. Hal ini penting agar saat akan dimasak tidak perlu mencairkan seluruh bagian lalu membekukannya kembali. Sebab, proses ini bisa mempercepat kerusakan dan mengurangi kualitas daging. Pemberian label tanggal pada kemasan pun disarankan agar daging bisa diolah sesuai urutan waktu penyimpanannya.
Di luar aspek penyimpanan, daging kurban sejatinya memiliki kandungan gizi yang sangat kaya. Dalam daging sapi dan kambing terkandung protein, lemak, asam lemak, zinc, vitamin B12, fosfor, dan kalium. Asri menyebut daging sebagai sumber protein penting yang berperan dalam membangun serta memperbaiki jaringan tubuh yang rusak.
Selain itu, zat besi, selenium, dan fosfor di dalam daging diketahui bermanfaat untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi, serta mencegah anemia.
Namun, penyimpanan dan pengolahan yang salah tidak hanya memengaruhi kualitas gizi dan memberi dampak pada pada kesehatan. Daging yang tidak ditangani dengan benar dapat memicu berbagai masalah pencernaan seperti sembelit, diare, dan gangguan saluran cerna lainnya.
Bahkan dalam jangka panjang, kebiasaan buruk ini bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan kanker. Karena itu, mengenali ciri-ciri daging yang tidak layak konsumsi juga menjadi penting.
Asri menyebut, daging yang sebaiknya dibuang biasanya memiliki tekstur kering dan tidak juicy, permukaannya berlendir dan lengket, beraroma tidak sedap atau menyengat, serta warnanya menjadi pucat atau kehitaman. “Daging dengan ciri-ciri tersebut harus dibuang. Jangan karena sayang, lalu mengorbankan kesehatan tubuh sendiri,” ujarnya.
Baca juga: Tip Menjaga Kolesterol saat Iduladha Biar Tak Kena 3 Penyakit Ini
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Menurut Ahli Gizi Asri Arumawati, penyimpanan daging di dalam freezer bersuhu -18 derajat Celcius sebenarnya bisa mempertahankan kualitasnya selama 4 hingga 6 bulan.
Namun, demi menjaga rasa dan teksturnya, dia menyarankan agar daging sebaiknya tidak disimpan lebih dari 3 bulan. Sementara itu, jika hanya disimpan di kulkas bagian bawah yang bersuhu sekitar 4 hingga 10 derajat Celcius, daging hanya akan bertahan hingga 5 hari saja.
Baca juga: Cara Membersihkan & Menyimpan Daging Kurban yang Benar
Sayangnya, kesalahan dalam menyimpan daging masih sering terjadi. Salah satu yang paling umum adalah langsung memasukkan daging ke dalam freezer sesaat setelah diterima. Padahal, daging yang baru dipotong sebaiknya tidak langsung dimasukkan ke kulkas.
Asri menjelaskan bahwa daging perlu didiamkan terlebih dahulu hingga suhunya menyamai suhu ruang yaitu sekitar satu hingga 3 jam tergantung suhu lingkungan.
Jika suhu udara sangat panas, sekitar 32 derajat Celcius, waktu diam daging tidak boleh lebih dari 1 jam. Setelah itu, daging tidak perlu dicuci, cukup dilap darahnya dengan tisu bersih. Pencucian sebaiknya dilakukan nanti, setelah daging akan dimasak atau ketika hendak disimpan dalam kondisi bersih.
Daging juga perlu dikemas dengan benar, menggunakan wadah food grade dan bukan plastik hitam. Plastik hitam mengandung senyawa karsinogenik yang berbahaya bagi tubuh. Selain itu, daging sebaiknya dipisahkan berdasarkan jenisnya, misalnya daging, lemak, tulang, dan jeroan.
"Selain itu perlu dipisah antara daging kambing dan sapi karena perbedaan aroma dan tekstur," katanya.
Pemotongan daging sesuai porsi konsumsi juga penting. Hal ini penting agar saat akan dimasak tidak perlu mencairkan seluruh bagian lalu membekukannya kembali. Sebab, proses ini bisa mempercepat kerusakan dan mengurangi kualitas daging. Pemberian label tanggal pada kemasan pun disarankan agar daging bisa diolah sesuai urutan waktu penyimpanannya.
Di luar aspek penyimpanan, daging kurban sejatinya memiliki kandungan gizi yang sangat kaya. Dalam daging sapi dan kambing terkandung protein, lemak, asam lemak, zinc, vitamin B12, fosfor, dan kalium. Asri menyebut daging sebagai sumber protein penting yang berperan dalam membangun serta memperbaiki jaringan tubuh yang rusak.
Selain itu, zat besi, selenium, dan fosfor di dalam daging diketahui bermanfaat untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi, serta mencegah anemia.
Namun, penyimpanan dan pengolahan yang salah tidak hanya memengaruhi kualitas gizi dan memberi dampak pada pada kesehatan. Daging yang tidak ditangani dengan benar dapat memicu berbagai masalah pencernaan seperti sembelit, diare, dan gangguan saluran cerna lainnya.
Bahkan dalam jangka panjang, kebiasaan buruk ini bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan kanker. Karena itu, mengenali ciri-ciri daging yang tidak layak konsumsi juga menjadi penting.
Asri menyebut, daging yang sebaiknya dibuang biasanya memiliki tekstur kering dan tidak juicy, permukaannya berlendir dan lengket, beraroma tidak sedap atau menyengat, serta warnanya menjadi pucat atau kehitaman. “Daging dengan ciri-ciri tersebut harus dibuang. Jangan karena sayang, lalu mengorbankan kesehatan tubuh sendiri,” ujarnya.
Baca juga: Tip Menjaga Kolesterol saat Iduladha Biar Tak Kena 3 Penyakit Ini
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.