Ka'bah. (Sumber gambar: drmkhawarnazir/Pexels)

Mengenal Sejarah & Detail Arsitektur Ka'bah

07 June 2025   |   06:18 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Ka'bah merupakan salah satu titik utama pelaksanaan ibadah umroh ataupun haji. Terletak di tengah Masjidilharam, Mekah, Ka'bah ialah tempat suci yang menjadi tujuan umat Islam untuk berdoa, sekaligus sebagai arah kiblat untuk mendirikan ibadah salat.
 
Selain sebagai simbol suci dan persatuan bagi umat Muslim di seluruh dunia, Ka'bah juga merupakan salah satu bukti arsitektur peninggalan para nabi dan Rasulullah SAW yang menakjubkan. 

Baca juga: Intip Arsitektur & Interior Museum SAKA di Bali, Jadi Museum Terindah di Dunia 2025
 
Dilansir dari Madain Project, Ka'bah adalah bangunan batu berbentuk kubus yang terbuat dari granit. Ka'bah memiliki tinggi sekitar 13,1 meter, dengan sisi berukuran 11,03 meter x 12,86 meter. Ka'bah dibangun dari batu abu-abu dan marmer, dan di hampir seluruh bagian bangunannya ditutupi dengan kain hitam yang sangat besar yaitu kiswah.
 
Bagian dalam Ka'bah tidak berisi apapun kecuali tiga pilar yang menyangga atap dan sejumlah lampu perak dan emas yang tergantung di atasnya. Lantainya terbuat dari marmer dan batu kapur, sementara dinding bagian dalam dilapisi dengan ubin marmer putih di bagian tengah atap, dengan hiasan yang lebih gelap di sepanjang lantai. 
 
Lantai bagian dalam Ka'bah memiliki tinggi sekitar 2,2 meter di atas tanah tempat tawaf dilakukan. Salah satu pilar ini berasal dari masa Abdullah ibn al-Zubayr, sekitar tahun 670 M, yang dilestarikan dalam Pameran Dua Masjid Suci di Mekah.
 
Salah satu fitur arsitektur Ka'bah yang menonjol ialah pintu masuk ke bangunan tersebut. Pintunya terbuat dari emas yang memiliki tinggi 2,13 meter, di atas tanah di fasad timur laut kakbah. Kusen pintu dan pintu Ka'bah bertuliskan kaligrafi, motif bunga dan pola geometris. 
 
Pintu yang terpasang saat ini dibuat dari tahun 1979 dari emas seberat 300 kg dan dibuat oleh kepala seniman mendiang Ahmad bin Ibrahim Badr. Pintu tersebut dibuat menggantikan pintu perak lama yang dibuat oleh ayah sang seniman, Ibrahim Badr, pada tahun 1942. 
 
Pintu Ka'bah biasanya ditutupi oleh tirai berhias rumit yang disebut Sitau ul-Kaaba untuk membedakannya dari kiswah. Bagi umat Muslim, pintu Ka'bah bukan sekadar fitur bangunan melainkan dianggap sebagai tempat suci. 
 

Kakbah. (Sumber gambar: yasirgurbuz/Pexels)

Kakbah. (Sumber gambar: yasirgurbuz/Pexels)

Fitur lain yang juga menonjol dari Ka'bah ialah Hajar ul-Aswad atau batu hitam yang terletak di sudut timur kakbah. Batu ini dihormati oleh umat Islam sebagai peninggalan yang berasal dari zaman Adam dan Hawa.
 
Menurut tradisi Islam, batu ini dipasang utuh di dinding Ka'bah oleh Nabi Muhammad pada tahun 605 M, lima tahun sebelum wahyu pertamanya. Sejak saat itu, batu ini telah pecah menjadi beberapa bagian dan sekarang disemen menjadi bingkai perak di sisi Ka'bah.
 
Selain itu, ada juga Hijir Ismail (batu Ismail), dinding setengah lingkaran rendah yang awalnya merupakan bagian dari Ka'bah, berseberangan tetapi tidak terhubung dengan dinding barat laut kakbah.
 
Dinding tersebut memiliki tinggi 90 cm dan lebar 1,5 m yang terbuat dari marmer putih. Dahulu, ruang yang terletak di antara hatm dan Ka'bah merupakan milik Ka'bah itu sendiri, dan karena alasan ini, dinding tersebut tidak dimasuki selama tawaf.
 
Fitur lainnya ialah Mizab al-Rahmah, corong air hujan di kakbah yang terbuat dari emas dan terletak di bagian atas dinding barat laut Ka'bah. Corong ini ditambahkan pada bangunan Ka'bah pada 1672, setelah hujan tahun sebelumnya menyebabkan tiga dari empat dinding runtuh.
 
Dilaporkan bahwa Nabi Muhammad berdoa di bawah Meezab, atap pertama di atas kakbah yang dipasang selama pembangunan oleh Kaum Quraisy. Sebelum pembangunan mereka, tidak ada atap maupun pipa pembuangan pada kakbah. Selama bertahun-tahun, talang kakbah meski mengalami direnovasi, namun tetap mempertahankan dimensi yang dibuat Sultan 'Abdul Majeed.
 
Selain itu, ada juga sebuah batu vertikal besar yang membentuk kakbah disebut Rukan Yamani, karena terletak di sisi kakbah yang menghadap Yaman. Batu ini berada di dinding yang berseberangan dengan dinding Hajar al-Aswad. Batu ini disebut telah ada sejak masa Abdullah ibn al-Zubayr , dan tetap ada hingga saat ini.
 

Kakbah. (Sumber gambar: yasirgurbuz/Pexels)

Kakbah. (Sumber gambar: yasirgurbuz/Pexels)


Sejarah Arsitektur Ka'bah

Ka'bah dibangun pertama kali oleh Nabi Ibrahim dan putranya, Nabi Ismail, yang menjadi tempat suci pada masa pra-Islam. Menukil dari Smart History, kakbah awalnya merupakan bangunan persegi panjang sederhana tanpa atap.
 
Lalu Suku Quraisy membangun kembali kakbah sekitar tahun 608 M dengan susunan batu bata dan kayu yang berselang-seling. Sebuah pintu ditinggikan di atas permukaan tanah untuk melindungi tempat suci tersebut dari penyusup dan banjir.
 
Pada tahun 620 M, Nabi Muhammad SAW diusir dari Mekah ke Yatsrib yang sekarang dikenal sebagai Madinah. Sekembalinya ke Mekah pada tahun 629/30 M, tempat suci tersebut menjadi titik fokus ibadah dan ziarah umat Islam.
 
Patung-patung berhala disingkirkan oleh Nabi Muhammad SAW, dan kakbah berisi Batu Hitam yang diberikan kepada Ibrahim oleh malaikat Jibril. Nabi Muhammad SAW pun melakukan ziarah terakhir pada 632 M, tahun kematiannya, dan sejak saat itu ritual ziarah di kakbah pun diikuti oleh umat Muslim.
 
Sepanjang berdirinya, Ka'bah telah mengalami berbagai modifikasi. Area di sekitar Kakbah diperluas untuk menampung jumlah jamaah haji yang terus bertambah oleh khalifah kedua yakni Umar (634-644). Lalu Khalifah Utsman (644–656) membangun tiang-tiang di sekeliling lapangan terbuka tempat kakbah berdiri dan memasukkan monumen-monumen penting lainnya ke dalam tempat suci tersebut.
 

Kakbah. (Sumber gambar: Tasnim Umar/Unsplash)

Kakbah. (Sumber gambar: Tasnim Umar/Unsplash)

Selama perang saudara antara khalifah Abd al-Malik dan Ibn Zubayr yang menguasai Mekah, kakbah pernah dibakar pada tahun 683 M. Konon, Hajar Aswad pecah menjadi tiga bagian dan Ibn Zubayr menyusunnya kembali dengan perak.
 
Dia akhirnya membangun kembali kakbah dari kayu dan batu, mengikuti dimensi asli yang dibuat Nabi Ibrahim juga mengaspal ruang di sekitar kakbah. Setelah mendapatkan kembali kendali atas Mekah, Abd al-Malik merestorasi bagian bangunan yang diperkirakan dirancang oleh Nabi Muhammad.
 
Lalu pada masa pemerintahan khalifah Umayyah al-Walid (705–715), masjid yang mengelilingi kakbah dihiasi dengan mosaik seperti yang ada di Kubah Batu dan Masjid Agung Damaskus. Pada abad ketujuh, kakbah ditutupi dengan kiswah, kain hitam yang diganti setiap tahun selama haji.
 
Di bawah khalifah Abbasiyah awal (750–1250), masjid di sekitar kakbah diperluas dan dimodifikasi beberapa kali. Menurut penulis perjalanan, seperti Ibn Jubayr, yang melihat kakbah pada tahun 1183, bangunan itu mempertahankan bentuk bangunan Abbasiyah abad kedelapan selama beberapa abad.
 
Dari tahun 1269–1517, Mamluk Mesir menguasai Hijaz, dataran tinggi di Arabia barat tempat Mekah berada. Sultan Qaitbay (1468–1496) akhirnya membangun sebuah madrasah atau sekolah agama di satu sisi masjid.
 
Di bawah sultan Ottoman, Suleyman I (1520–1566) dan Selim II (1566–1574), kompleks Ka'bah direnovasi besar-besaran. Pada tahun 1631, kakbah dan masjid di sekitarnya dibangun kembali sepenuhnya setelah banjir menghancurkannya pada tahun sebelumnya. 

Baca juga: Instalasi Karya-karya Arsitektur yang Mencuri Perhatian di ARCH:ID 2025
 
Masjid yang masih ada hingga saat ini ini terdiri dari ruang terbuka yang luas dengan tiang-tiang di keempat sisinya dan tujuh menara, yang menjadi jumlah menara terbanyak di antara semua masjid di dunia. Di tengah alun-alun yang luas ini berdiri kakbah, serta banyak bangunan suci dan monumen lainnya.
 
Modifikasi besar dilakukan pada tahun 1950-an oleh pemerintah Arab Saudi untuk mengakomodasi semakin banyaknya jumlah jamaah haji. Rekonstruksi lainnya termasuk pada Mei 1996 dan Oktober 1996, yang menjadi renovasi besar 400 tahun sejak Sultan Murad Khan. Selama rekonstruksi ini, yang asli satu-satunya dari Ka'bah adalah material batu. Sementara, semua material lainnya diganti termasuk langit-langit serta atap dan kayunya.

SEBELUMNYA

Berapa Lama Daging Kurban Bisa Disimpan dalam Freezer? Begini Kata Ahli Gizi

BERIKUTNYA

3 Destinasi Hotel Seru untuk Mengisi Liburan Sekolah Anak 2025

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: