Konser musik di Indonesia terus berkembang (Sumber gambar/ilustrasi: Pexels/ Vishnu R Nair)

Hypereport: Berbenah Panggung Konser Musik Jadi Ciamik

31 May 2025   |   21:34 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Panggung konser musik bergema kian meriah di berbagai penjuru negeri. Aneka jenis pertunjukan musik – baik dari dalam maupun luar negeri diselenggarakan hampir setiap akhir pekan. Pada saat bersamaan, kemeriahan industri konser itu tak luput dari berbagai persoalan serius yang menciptakan nada sumbang di kalangan pencinta musik.

Beberapa waktu belakangan, pembatalan konser musik secara mendadak misalnya, menjadi salah satu fokus di industri konser Indonesia. Banyak penggemar grup atau musisi tertentu harus gigit jari lantaran impiannya menyaksikan sang idola tidak kesampaian akibat pembatalan oleh penyelenggara.

Baca juga: Hypereport: Menuju Regulasi yang Lebih Sehat untuk Industri Konser Musik Indonesia

Dalam catatan Hypeabis.id, ada cukup banyak agenda konser yang mengalami pembatalan dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2024, ada konser musisi Dua Lipa yang dibatalkan secara mendadak. Sang musisi seharusnya tampil di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta pada 9 November tahun lalu.

Namun, sehari sebelum pelaksanaan, promotor membatalkannya melalui pengumuman di Instagram. Masalah keselamatan dan logistik yang tidak terduga, menjadi alasan di balik pembatalan tersebut.

Pada saat itu, promotor menjelaskan bahwa pertunjukan tidak aman untuk dilanjutkan meskipun Dua Lipa siap tampil dan seluruh tim telah berupaya keras untuk menyelesaikan masalah produksi penting terkait struktur panggung yang disediakan oleh Mata Elang Productions.

Promotor mengungkapkan bahwa pembatalan konser merupakan keputusan yang sangat sulit. Penyelenggara mengaku keputusan ini juga diambil dengan sangat hati-hati dan mempertimbangkan keselamatan penonton dan artis.

Pada awal tahun ini, contoh konser yang juga mengalami pembatalan adalah Taeyang 2025 Tour [The Light Year] In Jakarta. pertunjukan dari musisi asal Korea Selatan ini semula akan berlangsung pada 25 Januari 2025 di Beach City International Stadium. Namun, tidak jadi diadakan.

iMe Indonesia sebagai promotor tidak menjelaskan alasan pasti pembatalan. Mereka hanya menuliskan karena alasan yang tidak terduga.

Sementara itu, pembatalan juga memicu kerusuhan dalam konser musik Lentera Festival yang seharusnya berlangsung di Kabupaten Tangerang pada Minggu, 23 Juni 2024.

Ya, pembatalan konser memiliki banyak faktor., baik dari internal maupun eksternal penyelenggaranya. Pengamat Musik Nuran Wibisono mengatakan penyebab internal adalah dari tubuh promotor itu sendiri.

Pada saat ini, tidak ada bisa dimungkiri, ada beberapa promotor yang menjalankan bisnisnya tidak dengan baik. Seolah-olah, modal uang saja sudah cukup untuk menyelenggarakan konser musik di dalam negeri.

Padahal, langkah membuat event live music - apalagi skala besar - memerlukan punya banyak faktor selain modal uang, yakni mulai dari teknis panggung, sound, sampai crowd management.

Sementara dari sisi eksternal, ada banyak variabel yang dapat membuat suatu konser mengalami pembatalan. Sebagai contoh, perizinan/ birokrasi yang merembet ke banyak hal, termasuk ke masalah pembiayaan.

“Belum lagi kalau berbicara kondisi ekonomi di Indonesia yang sedang kurang baik, membuat masyarakat lebih hati-hati dalam membelanjakan uang,” ujarnya.

Dia menuturkan, kehadiran promotor yang kerap merasa modal peralatan usang saja sudah cukup untuk mengadakan konser, tidak dapat dilepaskan dari industri yang terus berkembang. Pada 2022, ketika konser musik sudah diperbolehkan lagi, mendadak banyak bermunculan promotor baru - yang bahkan sebagian besar di antaranya enggak pernah punya pengalaman bikin event skala besar.

Hasilnya, ada sangat banyak konser dan festival batal. Sejumlah promotor berpikir menyelenggarakan event adalah sesuatu yang mudah lantaran pasti bisa jalan selama memiliki uang. Bisnis promotor musik, apalagi jika langsung berskala besar, adalah usaha dengan risiko tinggi.

“Risikonya gede sekali kalau tidak paham seluk-beluknya. Enggak cuma bahaya secara bisnis [Rugi, bangkrut], tapi juga bisa membahayakan nyawa,” paparnya.

Lebih dari itu, konser yang kerap batal diselenggarakan juga akan membawa dampak internal dan eksternal. Internal dalam konteks industri live event di Indonesia dan nama promotor itu sendiri.

Pertama, dalam industri ini, yang jumlah pemainnya relatif tidak banyak, ada faktor penting bernama trust atau kepercayaan yang dihasilkan dalam jangka waktu panjang. Para pencinta musik di dalam negeri akan memiliki rasa percaya kepada promotor jika kerap membuat konser yang berhasil dan bagus serta tidak ada drama atau pembatalan.

Sementara itu, penonton tidak akan memiliki rasa percaya terhadap promotor jika sering membuat event yang batal, penuh drama, dan sebagainya.

Dampak yang akan sangat merepotkan bagi industri konser di dalam negeri adalah penonton yang kecewa dapat menyamaratakan promotor musik di seluruh Indonesia, sehingga berakibat terhadap reputasi event-event yang diadakan.

Dari sisi eksternal, agen-agen musisi di luar negeri pun bisa memiliki trust issue ke para promotor di Indonesia jika ada banyak event gagal. “Ini bikin repot promotor yang punya hajatan mengundang musisi luar negeri,” ujarnya.  

Agar kasus pembatalan konser tidak terulang, Nuran mengatakan bahwa agak sulit dilakukan kalau benar-benar menihilkan pembatalan konser mengingat tidak jadinya suatu pertunjukan musik memiliki banyak faktor.

“Tapi mungkin yang bisa dilakukan dari sisi promotor, teman-teman di Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) mungkin bisa melakukan semacam pembekalan, bahkan mungkin kelak sertifikasi, bagi para promotor musik,” katanya kepada Hypeabis.id.

Dari sana, dia menuturkan bisa ada standar yang wajib dipenuhi promotor agar bisa jadi lebih baik dalam menyelenggarakan event. Pada saat ini, dalam mengurangi risiko pembatalan konser, pemerintah sebenarnya sudah memiliki panduan yang dapat dipenuhi oleh promotor.

Dalam laman Kemenparekraf.go.id, persyaratan itu di antaranya adalah promotor musik atau EO harus memiliki klasifikasi baku lapangan Indonesia (KBLI) sesuai dengan kegiatan atau jenis acara musik yang digelar.

Berdasarkan Permen Parekraf No. 7/2021, bisnis promotor musik termasuk industri dengan skala mikro, kecil, dan besar. Adapun, jenis KBLI promotor musik ada 3 jenis. Salah satu di antaranya adalah KBLI 90030, yakni aktivitas impresariat bidang seni dan festival seni untuk usaha promotor musik.

Contoh persyaratan lainnya adalah memiliki nomor induk berusaha, yakni surat izin usaha promotor musik yang wajib dimiliki oleh promotor.

Selain itu, dia juga mengingatkan bahwa penting bagi promotor untuk membentuk tim ideal, dalam arti para pihak yang terlibat memiliki kemampuan, pengalaman, dan rekam jejak di bidang yang ditekuninya.

Dengan kondisi-kondisi yang ada, penting bagi konsumen atau masyarakat yang hendak menonton konser musik perlu memperhatikan promotornya. Dia mengingatkan, saat 2022 ada semacam gerakan dari netizen untuk melihat terlebih dahulu promotor yang membuat konser musik.

Baca juga: Hypereport: Sederet Catatan dalam Penyelenggaraan Konser Musik di Indonesia

Terkait dengan penanganan pembatalan konser, Nuran menilai juga tergantung kepada promotor. Ada beberapa yang sigap melakukan refund dan prosesnya berjalan lancar. Namun, ada juga yang ribet dan ruwet dalam penanganan pengembalian dana – bahkan menghilang sampai saat ini.

Dalam catatan Hypeabis.id, Ketua Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) Dino Hamid menilai pemerintah perlu aktif dalam memberikan dukungan terhadap industri pertunjukan – terutama konser musik mengingat potensinya yang besar.

Promotor Indonesia sering kali bekerja sendiri tanpa dukungan dari pemerintah. Dia mencontohkan, permasalahan pembatalan konser Dua Lipa yang terjadi di Jakarta dapat dihindari apabila pemerintah turun tangan.

Dia pun berharap pemerintah lebih mendorong dan melihat, serta memperbaiki masalah yang ada di industri konser di Tanah Air. Industri ini bisa lebih besar karena sinergi yang baik dari berbagai pemangku kepentingan.
 

SEBELUMNYA

Desainer Aida Kaumenova Hadirkan Budaya Kazakhstan Lewat Mode di IFW 2025

BERIKUTNYA

Allure of Indonesia IFW 2025, Saat Warisan Budaya Bertransformasi Jadi Busana Kontemporer

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: