Hypereport: Sederet Catatan dalam Penyelenggaraan Konser Musik di Indonesia

Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia kerap menjadi tuan rumah berbagai konser megah musisi Internasional. Mulai dari Bruno Mars, Coldplay,  Maroon 5, sampai pertunjukan musisi K-pop seperti BLACKPINK, NCT, SEVENTEEN, dan Day6. Namun, di balik euforia penonton dan antusiasme yang tinggi, tidak sedikit konser yang justru menimbulkan kekecewaan.

Beberapa hal yang kerap terjadi, seperti pembatalan mendadak, persoalan izin dan keamanan, masalah teknis di panggung, proses refund yang rumit turut mencoreng industri panggung musik nasional. 

Baca juga: Hypereport: Kualitas Konser Musik Indonesia Belum Merata, Perbaikan Sistematis Jadi Urgensi

Ketidaksiapan penyelenggara menangani situasi tersebut menuai kritik tajam dari kalangan penggemar dan masyarakat umum, dan menambah panjang daftar konser yang bermasalah. Berikut deretan konser musisi lokal dan internasional yang diwarnai masalah di Indonesia yang terjadi dalam 5 tahun terakhir.
 

1. TripleS

Konser bertajuk tripleS Come True yang dijadwalkan berlangsung pada 18 Januari 2025 di The Kasablanka Hall terpaksa dibatalkan. Dalam pengumuman resminya, penyelenggara menyebut masalah visa dan kondisi lokal sebagai alasan utama pembatalan.
 

2. Taeyang 

Konser Taeyang Bigbang bertajuk "TAEYANG 2025 TOUR [THE LIGHT YEAR] IN JAKARTA" yang dijadwalkan berlangsung pada 25 Januari 2025 di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta Utara, dibatalkan. Promotor iMe Indonesia mengumumkan pembatalan karena alasan tidak terduga. Proses pengembalian dana (refund) bagi pemegang tiket akan dimulai pada 14 Januari 2025. 

3. SEVENTEEN

Konser SEVENTEEN bertajuk "[RIGHT HERE] WORLD TOUR IN JAKARTA" yang berlangsung di 8-9 Februari 2025 di JIS sempat kacau saat sesi penukaran tiket. Promotor memilih Lotte Mall Kuningan, Jakarta sebagai lokasi penukaran tiket yang berlangsung 4-9 Februari. 

Namun proses penukaran tiket di hari pertama ternyata sangat kacau. Venue yang dipilih untuk penukaran tiket ternyata tidak bisa menampung jumlah penonton yang mencapai puluhan ribu. Akibatnya, antrean mengular hingga ke parkiran hingga jalan raya.

Kekacauan tak berhenti sampai situ, salah satu fans bahkan mengalami kecelakaan saat mengantre. Dalam video yang beredar di media sosial, tampak korban digotong oleh sejumlah petugas keamanan. Terkait huru-hara ini, Mecima Pro selaku pihak promotor akhirnya menyampaikan permohonan maaf melalui akun media sosial mereka.

4. Day6

Konser DAY6 3rd World Tour: Forever Young di Jakarta pada 3 Mei 2025 kemarin yang menjadi sorotan. Promotor Mecima Pro mengumumkan, awalnya acara akan digelar di Jakarta International Stadium (JIS), namun secara tiba-tiba dipindahkan ke Stadion Madya Gelora Bung Karno tanpa penjelasan yang rinci kepada calon penonton.

Pengiriman nomor kursi (seat number) dan nomor antrean (queue number) kepada pembeli melalui Tiket.com mengalami keterlambatan. Hingga H-3 konser, data tersebut belum diterima oleh platform penjualan tiket, sehingga platform tersebut menyarankan refund penuh kepada pembeli.

5. Treasure

Konser TREASURE RELAY TOUR [REBOOT] IN JAKARTA yang berlangsung pada 29 dan 30 Juni 2024 di Indonesia Arena, GBK Senayan, Jakarta, menuai kekecewaan. Masalah muncul pada sistem pembagian nomor antrean (queue number/QN) untuk penonton.

Banyak penggemar yang membeli tiket melalui jalur Membership—dengan harga lebih mahal dan harapan mendapatkan prioritas, justru menerima nomor antrean yang lebih besar dibandingkan pembeli tiket umum. Hal ini memicu protes keras dari para penggemar, yang merasa sistem distribusi tiket tidak adil dan menunjukkan kurangnya transparansi serta perencanaan dari pihak penyelenggara. 

6. IVE

Konser IVE The 1st World Tour: Show What I Have yang semula dijadwalkan berlangsung pada 13–14 Januari 2024 di ICE BSD City, Jakarta, mengalami penundaan hingga 24 Agustus 2024. Selain perubahan tanggal, durasi konser juga dipangkas dari dua hari menjadi satu hari.

Sebagai respons atas penundaan ini, promotor Mecimapro menawarkan pengembalian dana penuh kepada pembeli tiket. Namun, proses refund sangat rumit dan berlangsung lama.

7. NCT 127

Konser NCT 127 bertajuk Neo City: Jakarta – The Link yang digelar pada 4 November 2022 di ICE BSD, Tangerang Selatan, berakhir lebih awal akibat insiden dorong-mendorong antar penonton. Saat para anggota NCT 127 membagikan bola bertanda tangan, penonton mulai berdesakan di area standing depan panggung. Situasi ini menyebabkan barikade roboh dan lebih dari 30 penonton pingsan. 

8. Dua Lipa

Konser Dua Lipa: Radical Optimism Tour yang dijadwalkan berlangsung pada 9 November 2024 di Indonesia Arena, Jakarta, terpaksa dibatalkan secara mendadak. Keputusan ini diumumkan oleh promotor TEM Presents dan PK Entertainment karena alasan keamanan dan logistik yang tidak terduga. Meskipun Dua Lipa telah berada di Jakarta dan siap tampil, struktur panggung yang disediakan oleh Mata Elang Productions dinilai tidak aman untuk melanjutkan pertunjukan. 

9. Bring Me The Horizon (BMTH)

Konser Bring Me The Horizon (BMTH) hari kedua yang digelar pada Jumat, 10 November 2023 di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta, berakhir ricuh. Mereka sempat membawakan 11 lagu sebelum turun panggung secara mendadak.

Setelah penonton menunggu sekitar 30 menit tanpa kejelasan, promotor Ravel Entertainment mengumumkan bahwa konser tidak dapat dilanjutkan karena masalah pada panggung dan struktur venue yang dinilai tidak aman. 

Pengumuman mendadak ini memicu kemarahan penonton. Beberapa penonton naik ke atas panggung, melempar botol, dan merusak fasilitas. Kericuhan ini membuat konser hari kedua yang seharusnya berlangsung pada 11 November 2023 dibatalkan. Promotor menyatakan akan bertanggung jawab atas kejadian ini dan membuka proses refund.

10. Coldplay

Konser Coldplay yang bertajuk ‘Music of the Spheres World Tour’ berlangsung pada Rabu (15/11/2023) di Stadion Utama GBK, Jakarta. Sebanyak 80.000 penggemar berkesempatan menonton penampilan Coldplay dan dianggap sukses, namun konser ini tak luput dari masalah.

Masalah tersebut meliputi banyaknya calo tiket dengan harga tinggi, masalah double ticket, tiket tidak bisa discan, fasilitas untuk penonton disabilitas yang kesulitan mengakses venue, bahkan sempat diwarnai kerusuhan di pintu masuk kategori Ultimate yang dijebol oleh orang-orang tak memiliki tiket.