Program Team Java Jazz Festival Nikita Dompas (Tengah) bersama Elfa Zulham (Kiri), dan irektur Konsumer PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) Corina Leyla Karnalies (Sumber gambar: JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti)

Bakal Ada Reuni, Nikita Dompas Ungkap Konsep 20th Anniversary Jazz Project

29 May 2025   |   09:33 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Tahun 2025 menjadi tongak istimewa bagi Jakarta International BNI Java Jazz Festival. Dalam perayaan dua dekade eksistensinya sebagai festival musik jazz terbesar di Indonesia, bahkan Asia, Java Jazz menghadirkan sebuah proyek kolaboratif bertajuk “20th Anniversary Jazz Project”

Lebih dari sekadar pertunjukan, proyek ini adalah sebuah ode penuh makna tentang perjalanan, pertumbuhan, dan warisan musikal yang telah dibangun bersama. Dalam project ini, akan ada reuni musisi-musisi yang tumbuh dan berkembang bersama Java Jazz.

Baca juga: Java Jazz Festival 2025 Bikin Project Khusus Tribute untuk Mendiang Titiek Puspa

Diarahkan langsung oleh dua musisi dan produser kawakan, Nikita Dompas dan Elfa Zulham, 20th Anniversary Jazz Project melibatkan jajaran musisi lintas generasi yang telah menjadi bagian dari denyut nadi Java Jazz sejak awal.

Mereka adalah Andien, Barry Likumahuwa, Dira Sugandi, Endah N Rhesa, Humania, Indra Aziz, Maliq & D’Essentials, Rafi Muhammad, Teddy Adhitya, Tompi, hingga kelompok vokal Voxaccord.

Nikita mengatakan setiap musisi yang terlibat bukan hanya dipilih karena popularitas, tapi karena jejak perjalanan mereka yang terhubung erat dengan Java Jazz. Dia ingin proyek ini benar-benar menjadi perayaan perjalanan bersama.

“Ini semacam kilas balik dan pembuktian perkembangan mereka selama dua dekade,” ungkap Nikita Dompas yang juga bagian dari tim program Java Jazz 2025.
 

Musisi tampil di BNI Java Jazz Festival 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (26/5/2024). (Sumber gambar:  JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti)

Musisi tampil di BNI Java Jazz Festival 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (26/5/2024). (Sumber gambar: JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti)


Nama-nama besar yang terlibat dalam proyek ini adalah representasi dari bagaimana Java Jazz telah menjadi panggung pertama bagi banyak musisi Tanah Air. Seperti Rafi Muhammad, yang dulunya dikenal sebagai drummer cilik, kini telah menjelma menjadi salah satu drummer profesional Indonesia yang juga tampil bersama musisi internasional.

Demikian pula dengan Andien, yang hampir setiap tahun menghiasi panggung Java Jazz dengan konsistensi dan eksplorasi musik yang selalu menyegarkan. Lalu, ada Maliq & D’Essentials, yang mengakui bahwa beberapa momen penting dalam perjalanan karier mereka terjadi di panggung-panggung Java Jazz.

Barry Likumahuwa, sebagai musisi jazz muda yang dulu dikenal lewat gaya bass-nya yang enerjik, kini juga tumbuh menjadi figur sentral dalam skena jazz kontemporer Indonesia. Java Jazz menjadi salah satu tempat ia membangun jejaring kolaborasi lintas genre dan generasi.

Dira Sugandi juga pertama kali mencuri perhatian publik lewat penampilannya di Java Jazz dan sejak itu kariernya terus menanjak Hal serupa juga dialami oleh Endah N Rhesa, Humania, Indra Aziz, Teddy Adhitya, Tompi, hingga grup vokal Voxaccord, yang semuanya menemukan momentum penting dalam perjalanan musik mereka lewat panggung Java Jazz.

“Lagu-lagu yang mereka bawakan adalah lagu-lagu pertama mereka saat tampil di Java Jazz dulu,” imbuh Nikita.

Dirinya ingin 20th Anniversary Jazz Project bukan hanya bentuk penghormatan pada masa lalu, tapi juga penanda arah masa depan Java Jazz sebagai lebih dari sekadar festival. Dia juga berharap proyek ini menjadi etalase bukan hanya untuk nostalgia, tapi juga sebagai ajakan kepada generasi berikutnya: bahwa Java Jazz adalah ruang di mana mimpi bisa tumbuh.

Menurutnya, ini adalah penegasan bahwa Java Jazz adalah discovery platform, tempat talenta baru ditemukan dan diberi panggung sejajar dengan nama-nama besar.

“Penonton yang datang ke Java Jazz itu bukan penonton sembarangan. Bisa jadi mereka adalah perwakilan label musik, sponsor, media besar, bahkan musisi internasional yang sedang mencari kolaborator baru,” jelas Nikita.

Project spesial 20th Anniversary Jazz Project akan digelar pada hari penutupan, Minggu, 1 Juni 2025. Perayaan ini akan berlangsung di panggung Java Jazz Stage pukul 22.30 sampai 00.30 WIB.

Baca juga: Peter F Gontha Luncurkan Buku The Making of Java Jazz Festival untuk Rayakan Edisi Dua Dekade

SEBELUMNYA

Menuju Marche du Film 2028, Indonesia Siapkan Langkah Jadi Country of Honour

BERIKUTNYA

Fakta Menarik Film Waktu Maghrib 2, Horor Mitologi Lokal yang Intens

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: