Java Jazz Festival 2025 Bikin Project Khusus Tribute untuk Mendiang Titiek Puspa
28 May 2025 |
21:00 WIB
1
Like
Like
Like
Project musik spesial Sing a Long akan kembali hadir di panggung Java Jazz Festival 2025 dengan nuansa yang berbeda. Tahun ini, program yang telah menjadi salah satu identitas festival tersebut akan menghadirkan penghormatan khusus kepada mendiang Titiek Puspa, legenda musik Indonesia yang baru saja berpulang.
Keputusan untuk menjadikan karya-karya Titiek Puspa sebagai fokus utama pada progam ini diambil setelah melalui diskusi internal yang mendalam. Hal ini disampaikan oleh Dewi Gontha, Presiden Direktur Java Festival Production, selaku penyelenggara Java Jazz Festival.
Baca juga: Peter F Gontha Luncurkan Buku The Making of Java Jazz Festival untuk Rayakan Edisi Dua Dekade
“Sing a Long ini memang jadi project yang udah jadi intellectual property kami. Tahun ini, kami adakan lagi. Untuk edisi ini, secara khusus kami ingin memberi tribute untuk eyang Titiek yang baru saja berpulang,” ungkap Dewi Gontha.
Dewi mengatakan Titiek Puspa bukan hanya sekadar musisi. Dia adalah penyanyi legendaris yang turut memberi warna cerah bagi industri musik di Indonesia. Sebutan Penyanyi Tiga Zaman, katanya, merupakan bukti bahwa jejaknya di industri musik begitu mengakar.
Selain itu, Titiek Puspa juga punya banyak lagi hit. Dengan demikian, dirinya berharap proyek musik ini juga bisa mengenalkan kembali karya-karya hebat dari Titiek kepada generasi muda.
“Kami sudah meminta izin kepada keluarganya, kemudian juga pada label rekaman. Eyang adalah sosok penting bagi industri musik kita,” tegasnya.
Sementara itu, Tim Program Java Jazz Festival 2025 Nikita Dompas mengatakan Lagu-lagu karya Titiek Puspa akan diaransemen ulang dan dibawakan oleh para musisi lintas generasi. Mereka adalah Adikara, Bilal Indrajaya, Danilla, dan Kris Dayanti.
Nikita yang juga perancang musik untuk proyek ini mengatakan sejauh ini proses latihan berjalan lancar. Para penyanyi kini dalam tahap pematangan sebelum akhirnya nanti tampil di atas panggung.
Dia menyebut penampilan spesial ini akan digelar di Teh Botol Sosro Hall pada Sabtu, 31 Mei 2025, pukul 19.30–20.30 WIB. Oleh karena itu, dia pun mengajak penonton untuk datang dan mengapresiasi salah satu musisi hebat yang pernah dimilik Indonesia ini.
Nikita mengatakan seperti namanya, progam Sing a Long ini mengusung format untuk mengundang partisipasi aktif dari para penonton. Penonton akan jadi bagian dari pertunjukan karena akan diajak menyanyikan lagu-lagu tersebut bersama-sama, menciptakan suasana syahdu yang penuh nostalgia dan penghargaan.
Titiek Puspa dikenal sebagai penyanyi, pencipta lagu, dan seniman yang produktif dengan kontribusi luar biasa terhadap khazanah musik Indonesia. Lagu-lagunya tak hanya populer di masanya, tetapi juga terus hidup dan relevan hingga saat ini, menjangkau berbagai generasi pendengar.
Sebagai penulis lagu, Titiek Puspa menciptakan ratusan lagu yang mencerminkan dinamika sosial, cinta, dan nilai-nilai keluarga. Beberapa lagu terkenalnya seperti Kupu-Kupu Malam, Bing, dan Apanya Dong menjadi bagian dari khazanah budaya populer Indonesia.
Gayanya yang jujur, jenaka, tetapi sarat makna menjadikannya salah satu sosok yang dihormati di industri musik tanah air. Mendiang Titiek Puspa wafat pada 10 April 2025 dan menjadi duka yang mendalam bagi dunia hiburan Tanah Air.
Baca juga: Papiko, Warisan Tak Terlupakan dari Titiek Puspa
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Keputusan untuk menjadikan karya-karya Titiek Puspa sebagai fokus utama pada progam ini diambil setelah melalui diskusi internal yang mendalam. Hal ini disampaikan oleh Dewi Gontha, Presiden Direktur Java Festival Production, selaku penyelenggara Java Jazz Festival.
Baca juga: Peter F Gontha Luncurkan Buku The Making of Java Jazz Festival untuk Rayakan Edisi Dua Dekade
“Sing a Long ini memang jadi project yang udah jadi intellectual property kami. Tahun ini, kami adakan lagi. Untuk edisi ini, secara khusus kami ingin memberi tribute untuk eyang Titiek yang baru saja berpulang,” ungkap Dewi Gontha.
Dewi mengatakan Titiek Puspa bukan hanya sekadar musisi. Dia adalah penyanyi legendaris yang turut memberi warna cerah bagi industri musik di Indonesia. Sebutan Penyanyi Tiga Zaman, katanya, merupakan bukti bahwa jejaknya di industri musik begitu mengakar.
Selain itu, Titiek Puspa juga punya banyak lagi hit. Dengan demikian, dirinya berharap proyek musik ini juga bisa mengenalkan kembali karya-karya hebat dari Titiek kepada generasi muda.
“Kami sudah meminta izin kepada keluarganya, kemudian juga pada label rekaman. Eyang adalah sosok penting bagi industri musik kita,” tegasnya.
Dewi Gontha, Presiden Direktur Java Festival Production (tengah) (Sumber gambar: (Sumber gambar: Eusebio Chrysnamurti/Hypeabis.id)
Sementara itu, Tim Program Java Jazz Festival 2025 Nikita Dompas mengatakan Lagu-lagu karya Titiek Puspa akan diaransemen ulang dan dibawakan oleh para musisi lintas generasi. Mereka adalah Adikara, Bilal Indrajaya, Danilla, dan Kris Dayanti.
Nikita yang juga perancang musik untuk proyek ini mengatakan sejauh ini proses latihan berjalan lancar. Para penyanyi kini dalam tahap pematangan sebelum akhirnya nanti tampil di atas panggung.
Dia menyebut penampilan spesial ini akan digelar di Teh Botol Sosro Hall pada Sabtu, 31 Mei 2025, pukul 19.30–20.30 WIB. Oleh karena itu, dia pun mengajak penonton untuk datang dan mengapresiasi salah satu musisi hebat yang pernah dimilik Indonesia ini.
Nikita mengatakan seperti namanya, progam Sing a Long ini mengusung format untuk mengundang partisipasi aktif dari para penonton. Penonton akan jadi bagian dari pertunjukan karena akan diajak menyanyikan lagu-lagu tersebut bersama-sama, menciptakan suasana syahdu yang penuh nostalgia dan penghargaan.
Titiek Puspa dikenal sebagai penyanyi, pencipta lagu, dan seniman yang produktif dengan kontribusi luar biasa terhadap khazanah musik Indonesia. Lagu-lagunya tak hanya populer di masanya, tetapi juga terus hidup dan relevan hingga saat ini, menjangkau berbagai generasi pendengar.
Sebagai penulis lagu, Titiek Puspa menciptakan ratusan lagu yang mencerminkan dinamika sosial, cinta, dan nilai-nilai keluarga. Beberapa lagu terkenalnya seperti Kupu-Kupu Malam, Bing, dan Apanya Dong menjadi bagian dari khazanah budaya populer Indonesia.
Gayanya yang jujur, jenaka, tetapi sarat makna menjadikannya salah satu sosok yang dihormati di industri musik tanah air. Mendiang Titiek Puspa wafat pada 10 April 2025 dan menjadi duka yang mendalam bagi dunia hiburan Tanah Air.
Baca juga: Papiko, Warisan Tak Terlupakan dari Titiek Puspa
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.