Kenali Bahaya Doomscrolling Untuk Kesehatan Mental dan Cara Menghentikannya
26 May 2025 |
14:09 WIB
Pada era digital yang serba cepat ini, mudah sekali terjebak dalam kebiasaan doomscrolling, yakni menghabiskan waktu berjam-jam menelusuri berita negatif. Meskipun bisa bikin kita tetap update, doomscrolling justru dapat memperburuk kesehatan mental dan menimbulkan stres berkepanjangan.
Mengutip Cleveland Clinic, doomscrolling adalah kebiasaan menghabiskan waktu berlebihan untuk membaca berita negatif, terutama melalui media sosial. Istilah ini mulai populer pada awal 2020, bertepatan dengan pandemi Covid-19, ketika kebutuhan orang-orang untuk mengakses informasi sangat tinggi.
Baca juga: Cara Simpel Decluttering Digital Biar Lebih Sehat Mental
Contoh berita negatif yang biasa dicari orang saat melakukan doomscrolling, yakni krisis global seperti perang, bencana alam, ekonomi negara, dan isu-isu global lainnya. Isu kriminalitas seperti berita tentang penipuan, pencurian, dan pembunuhan.
Masalah kesehatan global seperti wabah penyakit menular. Berita tentang kecelakaan, kebakaran, dan peristiwa tragis lainnya. Selain itu, konten yang berisi ujaran kebencian, diskriminasi, dan intoleransi.
Ketika orang-orang kecanduan membaca berita negatif, efeknya tidak baik untuk masalah kesehatan mental. Mulai dari peningkatan stres, kecemasan, dan depresi, gangguan tidur, serta penurunan produktivitas dan kualitas hidup. Berikut adalah lima cara efektif untuk menghentikan kebiasaan doomscrolling.
Menetapkan batasan waktu untuk mengakses berita dapat membantu mengurangi kebiasaan doomscrolling. Misalnya, tentukan waktu tertentu dalam sehari untuk membaca berita dan batasi durasinya.
Selain itu, simpan perangkat elektronik di tempat yang tidak mudah dijangkau untuk mengurangi godaan. Beberapa aplikasi juga menyediakan fitur untuk membatasi waktu penggunaan aplikasi tertentu, yang dapat membantu mengontrol kebiasaan ini.
Sadarilah kapan dan mengapa kita cenderung melakukan doomscrolling. Apakah itu karena bosan, stres, atau rasa ingin tahu yang sangat tinggi? Dengan mengenali pemicu tersebut, kita dapat lebih mudah mengalihkan perhatian ke aktivitas lain yang lebih positif. Perhatikan juga perasaanmu ketika membaca berita negatif. Jika merasa cemas atau tertekan, tandanya harus berhenti.
Menggunakan teknik mindfulness, seperti meditasi atau pernapasan dalam, dapat membantu menenangkan pikiran dan mengurangi kecenderungan untuk doomscrolling. Contohnya, teknik pernapasan kotak (box breathing) yang dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan fokus, dan menenangkan sistem saraf.
Teknik ini melibatkan pola pernapasan berirama dengan durasi yang sama untuk setiap langkahnya, yaitu menarik napas, menahan napas, dan mengembuskan napas, masing-masing selama 4 detik.
Alihkan perhatianmu dari doomscrolling dengan melakukan aktivitas yang menyenangkan dan bermanfaat. Misalnya dengan membaca buku, berjalan-jalan di luar ruangan, atau berinteraksi dengan hewan peliharaan. Aktivitas-aktivitas ini tidak hanya menyenangkan tetapi juga dapat memberikan kepuasan tersendiri.
Mengutip Cleveland Clinic, doomscrolling adalah kebiasaan menghabiskan waktu berlebihan untuk membaca berita negatif, terutama melalui media sosial. Istilah ini mulai populer pada awal 2020, bertepatan dengan pandemi Covid-19, ketika kebutuhan orang-orang untuk mengakses informasi sangat tinggi.
Baca juga: Cara Simpel Decluttering Digital Biar Lebih Sehat Mental
Contoh berita negatif yang biasa dicari orang saat melakukan doomscrolling, yakni krisis global seperti perang, bencana alam, ekonomi negara, dan isu-isu global lainnya. Isu kriminalitas seperti berita tentang penipuan, pencurian, dan pembunuhan.
Masalah kesehatan global seperti wabah penyakit menular. Berita tentang kecelakaan, kebakaran, dan peristiwa tragis lainnya. Selain itu, konten yang berisi ujaran kebencian, diskriminasi, dan intoleransi.
Ketika orang-orang kecanduan membaca berita negatif, efeknya tidak baik untuk masalah kesehatan mental. Mulai dari peningkatan stres, kecemasan, dan depresi, gangguan tidur, serta penurunan produktivitas dan kualitas hidup. Berikut adalah lima cara efektif untuk menghentikan kebiasaan doomscrolling.
1. Batasi Waktu Membaca Berita
Menetapkan batasan waktu untuk mengakses berita dapat membantu mengurangi kebiasaan doomscrolling. Misalnya, tentukan waktu tertentu dalam sehari untuk membaca berita dan batasi durasinya. Selain itu, simpan perangkat elektronik di tempat yang tidak mudah dijangkau untuk mengurangi godaan. Beberapa aplikasi juga menyediakan fitur untuk membatasi waktu penggunaan aplikasi tertentu, yang dapat membantu mengontrol kebiasaan ini.
2. Kenali Pemicu Doomscrolling
Sadarilah kapan dan mengapa kita cenderung melakukan doomscrolling. Apakah itu karena bosan, stres, atau rasa ingin tahu yang sangat tinggi? Dengan mengenali pemicu tersebut, kita dapat lebih mudah mengalihkan perhatian ke aktivitas lain yang lebih positif. Perhatikan juga perasaanmu ketika membaca berita negatif. Jika merasa cemas atau tertekan, tandanya harus berhenti.
3. Gunakan Teknik Mindfulness
Menggunakan teknik mindfulness, seperti meditasi atau pernapasan dalam, dapat membantu menenangkan pikiran dan mengurangi kecenderungan untuk doomscrolling. Contohnya, teknik pernapasan kotak (box breathing) yang dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan fokus, dan menenangkan sistem saraf.Teknik ini melibatkan pola pernapasan berirama dengan durasi yang sama untuk setiap langkahnya, yaitu menarik napas, menahan napas, dan mengembuskan napas, masing-masing selama 4 detik.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.