Ini Kelebihan Apartemen Sebagai Pilihan Tempat Tinggal Bagi Generasi Muda
22 May 2025 |
22:00 WIB
Gaya hidup generasi muda urban saat ini tidak lagi menjadikan tempat tinggal sekadar tempat untuk pulang dan beristirahat. Mereka mulai memandang hunian sebagai ruang yang harus selaras dengan nilai dan ritme hidup mereka: efisiensi, konektivitas, teknologi, dan keberlanjutan.
Fenomena ini bukan tanpa alasan. Di tengah urbanisasi yang makin padat dan keterbatasan ruang di kota-kota besar, muncul kesadaran baru tentang pentingnya tempat tinggal yang tidak hanya praktis tetapi juga fungsional secara emosional dan sosial.
Fransisca Oktavianah, Revenue Manager Fraser Residence Sudirman Jakarta, mengatakan bahwa generasi muda saat ini memiliki pertimbangan yang sangat personal dalam memilih hunian. “Mereka lebih sadar akan nilai pengalaman tinggal, bukan hanya soal tempat untuk tinggal dan tidur. Bagi mereka, hunian menjadi bagian dari identitas dan gaya hidup,” ujarnya.
Baca Juga: Alasan AC Multi Split Cocok untuk Rumah Compact & Apartemen
Dalam praktiknya, tren ini membuat apartemen dan residence di pusat kota makin dilirik sebagai alternatif hunian. Lokasi yang strategis, koneksi ke transportasi umum, serta desain modern yang mengusung konsep smart living dinilai mendukung mobilitas harian dan efisiensi hidup yang menjadi prioritas banyak anak muda masa kini.
Data dari laporan Deloitte Global 2023 memperkuat hal ini. Generasi Z dan milenial menunjukkan kecenderungan untuk memilih gaya hidup yang fleksibel dan adaptif, termasuk dalam urusan tempat tinggal. Bahkan, lebih dari separuh dari mereka mempertimbangkan aspek keberlanjutan dalam keputusan konsumsi, termasuk saat memilih hunian.
Dalam konteks ini, keberadaan fasilitas seperti ruang kebugaran, ruang hobi, serta layanan pemeliharaan menjadi nilai tambah yang sesuai dengan kebutuhan gaya hidup serba cepat. Kemudahan ini dianggap sebagai solusi dibanding rumah tapak yang cenderung lebih menyita perhatian dalam urusan perawatan.
“Bagi generasi muda yang dinamis, semua ini mendukung produktivitas dan efisiensi hidup,” ujar Fransisca.
Tak hanya soal kepraktisan, aspek keberlanjutan juga makin mendapat perhatian. Hunian yang menerapkan efisiensi energi, desain ramah lingkungan, dan manajemen limbah yang baik kini dipandang sebagai bentuk partisipasi langsung dalam menghadapi krisis iklim. Hal ini sejalan dengan riset World Economic Forum (2022) yang menyebutkan bahwa lebih dari 70 persen Gen Z secara aktif mencari produk dan layanan yang mendukung agenda keberlanjutan.
Meski begitu, menjangkau pasar muda bukan tanpa tantangan. Harga properti yang terus naik, serta cepatnya perubahan gaya hidup dan preferensi, membuat pengembang atau pengelola hunian harus terus beradaptasi. “Kami harus terus berinovasi agar tetap relevan dan mampu memenuhi kebutuhan mereka yang terus berkembang,” ujar Fransisca.
Di tengah gempuran tuntutan hidup di kota besar, pertanyaan yang dilontarkan anak muda tentang tempat tinggal pun ikut berubah. Dari yang semula “di mana saya bisa tinggal?”, menjadi “di mana saya bisa bertumbuh?”. Dalam lanskap perkotaan yang padat, jawaban atas pertanyaan itu tidak selalu tentang ruang fisik, tetapi juga tentang rasa terkoneksi—baik dengan diri sendiri maupun dengan komunitas.
Baca Juga: Megah dan Keren, Intip 10 Apartemen dengan Desain Terunik di Dunia
Fenomena ini bukan tanpa alasan. Di tengah urbanisasi yang makin padat dan keterbatasan ruang di kota-kota besar, muncul kesadaran baru tentang pentingnya tempat tinggal yang tidak hanya praktis tetapi juga fungsional secara emosional dan sosial.
Fransisca Oktavianah, Revenue Manager Fraser Residence Sudirman Jakarta, mengatakan bahwa generasi muda saat ini memiliki pertimbangan yang sangat personal dalam memilih hunian. “Mereka lebih sadar akan nilai pengalaman tinggal, bukan hanya soal tempat untuk tinggal dan tidur. Bagi mereka, hunian menjadi bagian dari identitas dan gaya hidup,” ujarnya.
Baca Juga: Alasan AC Multi Split Cocok untuk Rumah Compact & Apartemen
Dalam praktiknya, tren ini membuat apartemen dan residence di pusat kota makin dilirik sebagai alternatif hunian. Lokasi yang strategis, koneksi ke transportasi umum, serta desain modern yang mengusung konsep smart living dinilai mendukung mobilitas harian dan efisiensi hidup yang menjadi prioritas banyak anak muda masa kini.
Data dari laporan Deloitte Global 2023 memperkuat hal ini. Generasi Z dan milenial menunjukkan kecenderungan untuk memilih gaya hidup yang fleksibel dan adaptif, termasuk dalam urusan tempat tinggal. Bahkan, lebih dari separuh dari mereka mempertimbangkan aspek keberlanjutan dalam keputusan konsumsi, termasuk saat memilih hunian.
Dalam konteks ini, keberadaan fasilitas seperti ruang kebugaran, ruang hobi, serta layanan pemeliharaan menjadi nilai tambah yang sesuai dengan kebutuhan gaya hidup serba cepat. Kemudahan ini dianggap sebagai solusi dibanding rumah tapak yang cenderung lebih menyita perhatian dalam urusan perawatan.
“Bagi generasi muda yang dinamis, semua ini mendukung produktivitas dan efisiensi hidup,” ujar Fransisca.
Tak hanya soal kepraktisan, aspek keberlanjutan juga makin mendapat perhatian. Hunian yang menerapkan efisiensi energi, desain ramah lingkungan, dan manajemen limbah yang baik kini dipandang sebagai bentuk partisipasi langsung dalam menghadapi krisis iklim. Hal ini sejalan dengan riset World Economic Forum (2022) yang menyebutkan bahwa lebih dari 70 persen Gen Z secara aktif mencari produk dan layanan yang mendukung agenda keberlanjutan.
Meski begitu, menjangkau pasar muda bukan tanpa tantangan. Harga properti yang terus naik, serta cepatnya perubahan gaya hidup dan preferensi, membuat pengembang atau pengelola hunian harus terus beradaptasi. “Kami harus terus berinovasi agar tetap relevan dan mampu memenuhi kebutuhan mereka yang terus berkembang,” ujar Fransisca.
Di tengah gempuran tuntutan hidup di kota besar, pertanyaan yang dilontarkan anak muda tentang tempat tinggal pun ikut berubah. Dari yang semula “di mana saya bisa tinggal?”, menjadi “di mana saya bisa bertumbuh?”. Dalam lanskap perkotaan yang padat, jawaban atas pertanyaan itu tidak selalu tentang ruang fisik, tetapi juga tentang rasa terkoneksi—baik dengan diri sendiri maupun dengan komunitas.
Baca Juga: Megah dan Keren, Intip 10 Apartemen dengan Desain Terunik di Dunia
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.