10 Perangkat Canggih untuk Rumah Pintar

Perkembangan teknologi saat ini dipergunakan untuk meringankan pekerjaan manusia. Oleh karena itu, banyak perusahaan yang berlomba-lomba menghadirkan kecanggihan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu bukti kemajuan teknologi ialah rumah smart living.

Lantas apa itu rumah smart living dan bagaimana konsepnya? Kepada tim Hypeabis.id, Yohanes Pieter Pedor Parera alias Pieter, dosen Arsitektur Universitas Nusa Nipa Indonesia Maumere menjelaskan konsep tempat tinggal smart living merupakan salah satu terobosan hunian yang memanfaatkan teknologi otomatisasi.

Baca juga: Mengenal Kecanggihan Smart Door Lock, Bikin Rumah Lebih Aman

“Konsep rumah smart living merupakan konsep rumah yang melek teknologi. Semua furniture dan perangkat yang ada dalam rumah merupakan perangkat berbasis teknologi. Konsep seperti ini sudah banyak ditemukan di beberapa negara maju,” jelas Pieter dalam wawancara yang dilakukan melalui saluran whatsapp pada (20/11/2023). 
 
Beberapa bangunan seperti rumah dan apartemen telah banyak yang menggunakan konsep smart living dan tentu saja membutuhkan biaya pemasangan dan perawatan yang cukup mahal. Selain itu, ada juga tempat publik seperti pusat perbelanjaan dan perkantoran juga sudah menggunakan konsep smart living.

Lebih lanjut Pieter juga menjelaskan dalam konsep rumah yang menerapkan teknologi smart living, adapun beberapa item perabot rumah yang dapat dikontrol dengan menggunakan remote control atau menggunakan kendali jarak jauh. Berikut beberapa peralatan yang digunakan dalam konsep rumah smart living.

1. Kontrol Pintu Garasi (Garage Door Control)

Saat ini, ada beberapa sistem konstruksi yang terkoneksi dengan internet (IoT) atau menggunakan  remot kontrol untuk membuka atau menutup pintu garasi atau pintu gerbang rumah. Dengan menggunakan remot kontrol ini, kalian dapat menggunakan berbagai peralatan dalam rumah lebih efektif dan efisien. Biasanya remot kontrol dapat kalian temukan pada AC, pagar elektronik, dan lainnya.
 

2. Motion Detection

Motion detection merupakan deteksi gerakan yang biasanya diletakan di sekitar rumah. Alat ini dapat  terhubung dengan lampu. Penggunaan motion detection untuk mendeteksi  terjadinya  bahaya atau terdapat gerakan yang terdeteksi oleh sensor. Saat, benda atau gerakan yang dideteksi berpotensi menyebabkan bahaya, maka lampu akan otomatis menyala.

3. Alarm (Siren Activation)

Alarm aktivasi akan segera berbunyi apabila terjadi getaran atau aktivitas yang mengakibatkan getaran. Di beberapa negara maju, alarm atau  sensor ini, biasanya akan dihubungkan dengan sistem keamanan di kepolisian. Hal ini biasanya digunakan oleh para pihak keamanan untuk memudahkan pekerjaan mereka dalam melindungi warga sekitar.

4. Glass Breakage Detection

Glass breakage detection merupakan alat pendeteksi kaca pecah, cara kerjanya sama seperti alarm aktivasi. Apabila ada kaca jendela ataupun kaca rumah yang retak, secara otomatis akan mengirimkan pemberitahuan atau peringatan kepada tuan rumah melalui smartphone atau alarm. Hal ini biasanya akan memudahkan bagi kalian yang memiliki anak kecil atau difabel yang tidak bisa menyampaikan bahaya ketika terdapat beberapa perabotan kaca rusak.

5. Keyless Entry

Pada pintu masuk, sudah terdapat akses masuk menggunakan password (passcode) atau kartu identitas (id card).  Fitur password banyak digunakan pada rumah tinggal dan apartemen, sedangkan id card biasanya digunakan pada area perkantoran dan perhotelan. Penggunaan keyless entry ini berfungsi untuk melindungi area pribadi kalian.

6. Lighting Control

Lighting control  merupakan salah satu inovasi yang disediakan bagi kalian yang mager untuk mematikan atau menyalakan lampu. Selain itu, alat ini juga dapat digunakan oleh Genhype yang kesulitan menjangkau saklar lampu.

Dengan menggunakan lighting control, kalian hanya cukup menggunakan remote control (IoT) atau sensor suara. Beberapa lampu juga memiliki sensor gerakan, sehingga apabila ada gerakan yang terjadi di area sekitar lampu, maka secara otomatis lampu akan menyala.

7. Energy Management

Pemanfaatan energi alam seperti energi matahari (solar panel atau solar sel) menjadi salah satu alternatif sumber energi yang digunakan pada beberapa perangkat elektronik dalam hunian smart living. Selain itu, beberapa perabot rumah tangga seperti perangkat elektronik, kini sudah tidak menggunakan kabel (wireless) sehingga penghematan energi seperti listrik dapat dilakukan secara optimal. 

8. Live Video Streaming (CCTV)

Penggunaan kamera CCTV sebagai bagian dari bentuk pengawasan dan keamanan rumah dapat dijangkau dari jarak jauh dengan menggunakan smartphone, sehingga penghuni rumah dapat tetap memantau kondisi rumah baik di dalam maupun di area luar rumah meskipun tidak sedang berada dalam rumah.
 

9. Remote Control Appliances

Salah satu keuntungan dengan menggunakan remote control appliances, yaitu mengurangi penggunaan stop kontak atau penggunaan arus listrik sehingga dapat meminimalkan bencana kebakaran akibat api, korsleting atau pemutusan arus listrik. Penggunaan api dalam rumah juga diminimalisir karena beberapa perangkat seperti kompor listrik, sudah tidak menggunakan api, gas maupun minyak tanah.

10. Temperature Control

Genhype, tentu kalian sudah tidak asing lagi dengan menggunakan pendingin ruangan atau AC. Kini, suhu dalam ruangan juga dapat diatur sesuai dengan tingkat kebutuhan suhu dalam rumah secara otomatis. Dengan kemajuan teknologi yang satu ini, kalian dapat mengatur temperatur dari jarak jauh. Selain itu, alat kontrol suhu ini juga dapat digunakan oleh semua kalangan mulai dari anak-anak hingga lansia.

Pieter juga menjelaskan, masih banyak teknologi cerdas yang dapat diterapkan pada berbagai hunian dan juga fungsi bangunan lainnya seperti pusat perbelanjaan, perkantoran, bandara dan sebagainya. Teknologi hunian ini sebenarnya juga sangat bisa diterapkan dalam hunian yang ramah bagi kaum difabel, sehingga tidak membutuhkan banyak mobilitas dalam rumah.
 
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News) 

Editor: Nirmala Aninda