Milenial dan Gen Z Lebih Pilih Sewa Ketimbang Beli Hunian, Ini Alasannya
04 December 2024 |
19:30 WIB
Lulus dari ajang X Factor Indonesia, penyanyi Putu Maydea memantapkan diri untuk merantau dari Bali dan tinggal di Jakarta. Sebagai pendatang, dia lebih memilih untuk tinggal di apartemen sewaan dengan harga terjangkau. Baginya, apartemen dengan segala fasilitasnya sudah mampu memenuhi kebutuhannya.
Diakuinya, hunian sewaan menjadi pilihan yang tepat sebagai tempat tinggal pertama untuk hidup mandiri. Apartemen dengan berbagai fasilitasnya juga dinilai membantu dirinya untuk bisa fokus berkarya dan bekerja, tanpa harus mengurusi kerjaan domestik.
"Dengan memilih tinggal di apartemen dengan harga yang lebih murah kalo dibandingin beli rumah, aku jadi bisa nabung untuk masa depan. Nabung untuk membeli rumah dalam kondisi yang sudah ideal," katanya dalam acara konferensi pers Rukita "Home Thet Grow With You" di Jakarta, Rabu (4/12/2024).
Baca juga: Mengenal Desain Rumah A-Frame, Cek Kelebihan & Kekurangannya
Baca juga: Mengenal Desain Rumah A-Frame, Cek Kelebihan & Kekurangannya
Begitupun dengan Nuva. Dia lebih memilih untuk tinggal di hunian sewaan yakni apartemen daripada membeli rumah dengan beberapa pertimbangan, mulai dari fleksibilitas untuk bisa berpindah tempat hingga letaknya yang strategis dengan tempat kerja dan sekolah anak.
"Saya memang lebih memilih untuk nabung terlebih dahulu, daripada harus beli rumah dengan mengutang. Lebih baik uangnya diputar terlebih dahulu untuk bisnis, baru abis itu bisa beli rumah dengan cash," katanya.
May dan Nuva adalah dua dari banyaknya Milenial dan Generasi Z kini yang cenderung memilih hunian sewa ketimbang membeli properti sendiri. Menurut survei Rukita pada 2024, sebanyak 55 persen responden dari kalangan Milenial dan Gen Z lebih memilih untuk menyewa daripada memiliki hunian, dengan berbagai pertimbangan mulai dari fleksibilitas hingga lokasi strategis.
VP of Marketing Rukita Lika Aprilia mengatakan ada beberapa faktor yang membuat kalangan milenial dan Gen Z lebih memilih hunian sewa daripada membeli properti, utamanya ialah kenaikan harga properti yang cepat dan melampaui pertumbuhan pendapatan.
Selain itu, anak muda juga sekarang disebut kesulitan mengakses program Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Hal ini tergambar dalam data dari Real Estate Indonesian per Agustus 2024 yang menyebutkan bahwa sebanyak 40 persen pengajuan KPR ditolak, akibat jejak utang yang sebagian besar dipengaruhi oleh pinjaman online.
"Alasan lainnya juga termasuk mencari lokasi yang strategis. Daripada harus tinggal jauh dari tempat kerja dan harus menempuh perjalanan 1-2 jam setiap hari, akhirnya mereka lebih memilih untuk sewa hunian," katanya.
Para pembicara dalam acara konferensi pers Rukita "Home Thet Grow With You" di Jakarta, Rabu (4/12/2024). Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta.
Maraknya anak muda yang memilih hunian sewa juga tergambar dalam hasil survei Property Perspective from Gen Z yang dirilis oleh Jakpat pada 2023. Laporan itu menyebut sebanyak 36 persen dari 587 responden Gen Z enggan membeli atau lebih memilih menyewa properti dengan alasan belum siap secara finansial untuk membeli properti.
Alasan lainnya yaitu karena harganya lebih murah sebagaimana diakui oleh 22 persen responden, lokasi yang strategis (18 persen) serta adanya aturan mutasi kerja (11 persen,) menjadi beberapa faktor yang membuat Gen Z lebih memilih menyewa properti daripada membelinya sendiri.
Adapun, apartemen/kos menjadi hunian sewa yang paling banyak dipilih oleh Gen Z sebagaimana diakui oleh 35 persen responden. Disusul dengan kios atau toko (27 persen), rumah tapak (27 persen), dan ruko (26 persen).
Di sisi lain, sebanyak 20 persen pasangan di Jabodetabek memilih untuk menyewa co-living sebagaimana dilaporkan oleh riset Cove pada November 2024. Coliving adalah konsep hunian bersama yang memungkinkan penghuninya untuk berbagi area pribadi dan umum, sehingga dapat menghemat biaya dan membentuk komunitas.
Keadaan ekonomi memiliki peran yang kuat dalam pemilihan tempat tinggal. Sebanyak 50 persen dari pasangan yang tinggal di co-living menyatakan bahwa alasan utama mereka memilih untuk menyewa adalah kondisi keuangan yang belum memadai untuk membeli rumah secara permanen. Mereka berencana untuk tetap menyewa tempat tinggal hingga 5 atau 10 tahun ke depan.
Para pembicara dalam acara konferensi pers Rukita "Home Thet Grow With You" di Jakarta, Rabu (4/12/2024). Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta.
Di tengah kondisi tersebut, perusahaan proptech Rukita meluncurkan kampanye "Home That Grows With You", dengan menghadirkan beragam produk hunian sewa, mulai dari Student Housing, Rukita Coliving, Rukita Apartemen, dan Rukita Residence.
Student Housing ialah hunian dekat kampus yang dirancang khusus untuk memberikan kenyamanan, privasi, dan lingkungan yang mendukung gaya hidup mahasiswa selama masa kuliah. Sementara coliving adalah hunian yang cocok untuk para profesional muda, dengan dengan fasilitas eksklusif dan layanan hospitality yang lengkap.
Selain itu, apartemen bisa menjadi pilihan profesional maupun pasutri muda yang menginginkan privasi, dilengkapi full service untuk hidup yang lebih hassle-free. Adapun, Residences adalah rumah sewa dengan skema pembayaran fleksibel dan layanan hospitality untuk tempat tinggal jangka panjang.
Sarah Soewatdy selaku COO & Founder Rukita mengatakan lewat spirit “Home That Grow With You”, pihaknya berkomitmen untuk memberikan pengalaman tinggal dengan tiga kelebihan. Pertama, Lifestyle, dengan menyediakan serangkaian fasilitas dan layanan, dengan ruang tinggal yang didesain inklusif untuk mengakomodir berbagai gaya hidup.
Kedua, Connection, yakni memfasilitasi dalam membangun koneksi dengan sesama penghuni melalui serangkaian aktivitas yang mendorong kebersamaan komunitas, sehingga mampu membangun dan memperluas networking penghuni. Ketiga yakni Hospitality, memastikan bahwa penghuni memiliki pengalaman tinggal terbaik dengan sentuhan pelayanan yang personal.
"Bagi kami, rumah bukan hanya tempat tinggal, tetapi merupakan fondasi bagi kebahagiaan hidup. Kami berharap dapat menghadirkan hunian yang tak hanya nyaman, tetapi juga mendukung kehidupan penghuni di setiap fase kehidupannya," katanya.
Editor: Fajar Sidik
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.