Sejarah Hari Museum Internasional & Tema Peringatan Tahun 2025
18 May 2025 |
12:29 WIB
Setiap tanggal 18 Mei, dunia memperingati Hari Museum Internasional atau International Museum Day. Peringatan ini merupakan momen penting untuk mengapresiasi peran museum sebagai penjaga warisan budaya dan jendela pengetahuan bagi generasi masa kini dan mendatang.
Lebih dari sekadar bangunan yang menyimpan koleksi, museum adalah ruang hidup sejarah masa lalu, seni, bahkan sains. Seluruh benda-benda tersebut masih berdialog dengan dunia yang kita hidupi saat ini.
Hari Museum Internasional pertama kali diperingati pada 1977 atas inisiatif dari International Council of Museums (ICOM), sebuah organisasi profesional global yang menaungi lebih dari 40.000 anggota dari lebih dari 140 negara.
Gagasan peringatan ini lahir dari kesadaran bahwa museum memainkan peran penting dalam membangun pemahaman antarbangsa, memperkuat kerja sama internasional, dan mendorong perdamaian.
Baca juga: 10 Museum Ikonik di Dunia yang Jadi Representasi Peradaban
Sejak saat itu, Hari Museum Internasional menjadi ajang tahunan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat luas tentang pentingnya museum dalam kehidupan sosial dan budaya.
Perayaan Hari Museum Internasional dilakukan dengan beragam cara. Beberapa museum memberikan akses masuk gratis, mengadakan tur malam hari, pameran khusus, atau kegiatan interaktif untuk anak-anak dan keluarga.
Di Indonesia, sejumlah museum yang turut ambil bagian dalam kampanye ini umumnya menyelenggarakan acara edukatif yang merangsang minat generasi muda terhadap sejarah dan budaya lokal.
“Di seluruh dunia, semakin banyak museum yang berpartisipasi dalam Hari Museum Internasional. Tahun lalu, lebih dari 37.000 museum berpartisipasi dalam acara tersebut di sekitar 158 negara dan wilayah,” demikian pernyataan tertulis di laman resmi ICOM.
Setiap tahunnya, ICOM menetapkan tema global yang relevan dengan isu-isu kontemporer. Tema-tema ini mendorong museum di seluruh dunia untuk menyelenggarakan pameran, diskusi, lokakarya, dan program edukatif yang sesuai dengan konteks lokal masing-masing.
Di tengah dunia yang terus mengalami perubahan cepat, ICOM menganggap saat ini museum seharusnya mengambil peran di garis depan, terutama dalam menghadapi dinamika global serta kebutuhan masyarakat yang terus berkembang.
Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk memilih tema Hari Museum Internasional tahun ini adalah Masa Depan Museum di Komunitas yang Berubah Cepat. Tema ini mencoba mengajak publik untuk meninjau kembali peran museum sebagai jembatan penting, pusat inovasi, dan penjaga identitas budaya.
Selaras dengan penyelenggaraan Konferensi Umum ICOM ke-27 di Dubai, tema ini menekankan pentingnya dialog masa depan, yakni bagaimana museum dapat melestarikan warisan takbenda, memberdayakan generasi muda, serta beradaptasi dengan kemajuan teknologi yang terus berkembang.
Bersamaan dengan itu, para pemimpin dunia juga dapat merancang arah baru agar museum dan komunitas dapat berkembang secara berkelanjutan di tengah arus perubahan.
Sebab, ICOM merasa saat ini museum bukan hanya tempat menyimpan koleksi, tetapi telah menjadi aktor aktif dalam menciptakan masyarakat yang inklusif dan berkelanjutan.
Dengan merawat koleksi masa lalu, ICOM percaya museum justru bisa menjadi tempat yang strategis untuk membicarakan masa depan.
Baca juga: 5 Museum Teraneh di Dunia, Koleksi Barang Mantan Hingga Kotoran
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Lebih dari sekadar bangunan yang menyimpan koleksi, museum adalah ruang hidup sejarah masa lalu, seni, bahkan sains. Seluruh benda-benda tersebut masih berdialog dengan dunia yang kita hidupi saat ini.
Hari Museum Internasional pertama kali diperingati pada 1977 atas inisiatif dari International Council of Museums (ICOM), sebuah organisasi profesional global yang menaungi lebih dari 40.000 anggota dari lebih dari 140 negara.
Gagasan peringatan ini lahir dari kesadaran bahwa museum memainkan peran penting dalam membangun pemahaman antarbangsa, memperkuat kerja sama internasional, dan mendorong perdamaian.
Baca juga: 10 Museum Ikonik di Dunia yang Jadi Representasi Peradaban
Pengunjung mengamati koleksi Museum Wayang di kawasan Kota Tua, Jakarta, Jumat (11/4/2025). (Sumber gambar: JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P)
Perayaan Hari Museum Internasional dilakukan dengan beragam cara. Beberapa museum memberikan akses masuk gratis, mengadakan tur malam hari, pameran khusus, atau kegiatan interaktif untuk anak-anak dan keluarga.
Di Indonesia, sejumlah museum yang turut ambil bagian dalam kampanye ini umumnya menyelenggarakan acara edukatif yang merangsang minat generasi muda terhadap sejarah dan budaya lokal.
“Di seluruh dunia, semakin banyak museum yang berpartisipasi dalam Hari Museum Internasional. Tahun lalu, lebih dari 37.000 museum berpartisipasi dalam acara tersebut di sekitar 158 negara dan wilayah,” demikian pernyataan tertulis di laman resmi ICOM.
Tema Hari Museum Internasional 2025
Setiap tahunnya, ICOM menetapkan tema global yang relevan dengan isu-isu kontemporer. Tema-tema ini mendorong museum di seluruh dunia untuk menyelenggarakan pameran, diskusi, lokakarya, dan program edukatif yang sesuai dengan konteks lokal masing-masing.Di tengah dunia yang terus mengalami perubahan cepat, ICOM menganggap saat ini museum seharusnya mengambil peran di garis depan, terutama dalam menghadapi dinamika global serta kebutuhan masyarakat yang terus berkembang.
Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk memilih tema Hari Museum Internasional tahun ini adalah Masa Depan Museum di Komunitas yang Berubah Cepat. Tema ini mencoba mengajak publik untuk meninjau kembali peran museum sebagai jembatan penting, pusat inovasi, dan penjaga identitas budaya.
Pengunjung mengamati koleksi Museum Wayang di kawasan Kota Tua, Jakarta, Jumat (11/4/2025). (Sumber gambar: JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P)
Bersamaan dengan itu, para pemimpin dunia juga dapat merancang arah baru agar museum dan komunitas dapat berkembang secara berkelanjutan di tengah arus perubahan.
Sebab, ICOM merasa saat ini museum bukan hanya tempat menyimpan koleksi, tetapi telah menjadi aktor aktif dalam menciptakan masyarakat yang inklusif dan berkelanjutan.
Dengan merawat koleksi masa lalu, ICOM percaya museum justru bisa menjadi tempat yang strategis untuk membicarakan masa depan.
Baca juga: 5 Museum Teraneh di Dunia, Koleksi Barang Mantan Hingga Kotoran
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.