Pameran Indonesia Cosmetic Ingredients 2025 Digelar, Angkat Potensi Kekayaan Alam Lokal
14 May 2025 |
14:17 WIB
Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia (PERKOSMI) kembali menggelar pameran Indonesia Cosmetic Ingredients (ICI) 2025. Acara tersebut berlangsung selama tiga hari, mulai Rabu sampai Jumat 14-16 Mei 2025 di JIEXPO - Kemayoran, Hall D & A3.
Pameran yang digelar untuk ke-14 kalinya ini mengangkat tema "Beauty, Innovation and Technology for the Future Trends" atau Kecantikan, Inovasi dan Teknologi untuk Tren Masa Depan.
Tahun ini, ICI 2025 diikuti oleh lebih dari 122 perusahaan dalam dan luar negeri, serta menampilkan 554 stan pameran, termasuk 14 stan instansi pemerintah dan universitas dan 24 stan produk UKM mewakili berbagai Pengurus Daerah PERKOSMI.
ICI 2025 juga menampilkan 26 sesi seminar seputar industri kosmetika yang menghadirkan pembicara dalam dan luar negeri, zona Inovasi yang menampilkan bahan baku terkini, termasuk bahan baku yang telah diekspor ke luar negeri, lab formulasi yang disediakan untuk beberapa supplier bahan baku, dan lomba inovasi yang diikuti oleh peserta dari dalam dan luar negeri.
Baca juga: Awas, Ada 2 Modus Baru Peredaran Kosmetik Ilegal di Indonesia
Ketua Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Prof. Taruna Ikrar, dalam sambutannya pada acara pembukaan Indonesian Cosmetic Ingredient Expo 2025, menyampaikan bahwa Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat potensial untuk dijadikan bahan baku kosmetik.
Berbagai bahan alami kini tengah dikembangkan untuk mendukung industri kosmetik nasional. Salah satu contoh yang menjadi sorotan adalah bunga Kamboja dari Bali. Menurutnya, bunga Kamboja yang tumbuh di Indonesia memiliki karakteristik kimia yang unik karena pengaruh tanah dan iklim lokal.
“Bunga Kamboja kita itu spesifik karena tanahnya berbeda, maka kandungan kimianya pun khas, bahkan khasiatnya sangat baik untuk menghaluskan kulit dan mencegah jerawat,” katanya di acara pembukaan Indonesian Cosmetic Ingredient Expo 2025, JIEXPO - Kemayoran, Rabu (14/5/2025).
Tak hanya dari tanaman, Indonesia juga memiliki potensi dari sumber hewani seperti cangkang telur ayam lokal. Hasil penelitian kerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) menunjukkan bahwa membran cangkang telur Indonesia mengandung kolagen dan asam amino yang spesifik. Kandungan ini diyakini bisa dimanfaatkan untuk produk-produk kosmetik yang mendukung peremajaan kulit.
“Sudah dilakukan pelatihan, dan pihak terkait sudah siap untuk mengajukan pendaftaran ke BPOM,” tambahnya.
Indonesia juga memiliki kekayaan mineral yang mendukung. Air dengan kandungan seng (zinc) yang tinggi dari wilayah-wilayah tertentu diketahui bermanfaat untuk membantu penyembuhan jerawat tanpa meninggalkan bekas. Kandungan mineral alami ini menjadi salah satu contoh bagaimana kekayaan alam Indonesia bisa diolah untuk mendukung perawatan kulit secara alami.
“Negeri kita ini bukan hanya kaya akan rempah-rempah, tetapi juga sumber daya alam yang luar biasa yang bisa diolah dan dihilirisasi menjadi bahan kosmetik berkualitas, semua ini merupakan hasil kerja sama antara pemerintah, akademisi, dan industri,” ujarnya.
Dalam acara tersebut, ketua BPOM juga menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif hilirisasi bahan baku lokal dan berharap inovasi ini mampu memperkuat posisi Indonesia dalam industri kosmetik global.
Baca juga: BPOM Tarik 92 Merek Kosmetik Ilegal Mengandung Bahan Berbahaya
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Pameran yang digelar untuk ke-14 kalinya ini mengangkat tema "Beauty, Innovation and Technology for the Future Trends" atau Kecantikan, Inovasi dan Teknologi untuk Tren Masa Depan.
Tahun ini, ICI 2025 diikuti oleh lebih dari 122 perusahaan dalam dan luar negeri, serta menampilkan 554 stan pameran, termasuk 14 stan instansi pemerintah dan universitas dan 24 stan produk UKM mewakili berbagai Pengurus Daerah PERKOSMI.
ICI 2025 juga menampilkan 26 sesi seminar seputar industri kosmetika yang menghadirkan pembicara dalam dan luar negeri, zona Inovasi yang menampilkan bahan baku terkini, termasuk bahan baku yang telah diekspor ke luar negeri, lab formulasi yang disediakan untuk beberapa supplier bahan baku, dan lomba inovasi yang diikuti oleh peserta dari dalam dan luar negeri.
Baca juga: Awas, Ada 2 Modus Baru Peredaran Kosmetik Ilegal di Indonesia
Pembukaan Pameran ICI 2025 (Sumber Foto: Hypeabis.id/Kintan Nabila)
Berbagai bahan alami kini tengah dikembangkan untuk mendukung industri kosmetik nasional. Salah satu contoh yang menjadi sorotan adalah bunga Kamboja dari Bali. Menurutnya, bunga Kamboja yang tumbuh di Indonesia memiliki karakteristik kimia yang unik karena pengaruh tanah dan iklim lokal.
“Bunga Kamboja kita itu spesifik karena tanahnya berbeda, maka kandungan kimianya pun khas, bahkan khasiatnya sangat baik untuk menghaluskan kulit dan mencegah jerawat,” katanya di acara pembukaan Indonesian Cosmetic Ingredient Expo 2025, JIEXPO - Kemayoran, Rabu (14/5/2025).
Tak hanya dari tanaman, Indonesia juga memiliki potensi dari sumber hewani seperti cangkang telur ayam lokal. Hasil penelitian kerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) menunjukkan bahwa membran cangkang telur Indonesia mengandung kolagen dan asam amino yang spesifik. Kandungan ini diyakini bisa dimanfaatkan untuk produk-produk kosmetik yang mendukung peremajaan kulit.
“Sudah dilakukan pelatihan, dan pihak terkait sudah siap untuk mengajukan pendaftaran ke BPOM,” tambahnya.
Indonesia juga memiliki kekayaan mineral yang mendukung. Air dengan kandungan seng (zinc) yang tinggi dari wilayah-wilayah tertentu diketahui bermanfaat untuk membantu penyembuhan jerawat tanpa meninggalkan bekas. Kandungan mineral alami ini menjadi salah satu contoh bagaimana kekayaan alam Indonesia bisa diolah untuk mendukung perawatan kulit secara alami.
“Negeri kita ini bukan hanya kaya akan rempah-rempah, tetapi juga sumber daya alam yang luar biasa yang bisa diolah dan dihilirisasi menjadi bahan kosmetik berkualitas, semua ini merupakan hasil kerja sama antara pemerintah, akademisi, dan industri,” ujarnya.
Dalam acara tersebut, ketua BPOM juga menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif hilirisasi bahan baku lokal dan berharap inovasi ini mampu memperkuat posisi Indonesia dalam industri kosmetik global.
Baca juga: BPOM Tarik 92 Merek Kosmetik Ilegal Mengandung Bahan Berbahaya
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.