Dibuka Malam ini, Berikut Daftar Film Paling Diantisipasi di Festival Film Cannes 2025
13 May 2025 |
15:53 WIB
Festival Film Cannes edisi ke-78 akan mulai digelar malam ini, Selasa, 13 Mei 2025 pukul 19.30 waktu setempat, dan akan berlangsung hingga Sabtu, 24 Mei 2025. Festival film paling prestisius di dunia ini akan kembali menjadi ajang para sineas internasional memamerkan karya-karya terbaik dan teranyar mereka.
Dibuka dengan film musikal komedi Leave One Day karya Amelie Bonnin, festival kali ini akan kembali menghadirkan beragam karya sinematik yang memikat. Sebanyak 22 film akan bersaing memperebutkan Palme d’Or, piala paling bergengsi di festival ini.
Bagi para penikmat film, Cannes 2025 jelas menawarkan berbagai karya yang patut dinantikan. Berikut adalah beberapa film yang patut diantisipasi pada gelaran festival tahun ini.
Baca juga: Profil Para Juri Palme d’Or Festival Film Cannes 2025, Jeremy Strong sampai Juliette Binoche
Diproduksi oleh A24, film ini berlatar di kota fiktif bernama Eddington. Film ini akan mengajak penonton untuk sejenak mundur ke medio Mei 2020. Kala itu, di Eddington, juga berbagai kota lain di dunia, tengah menghadapi pandemi Covid-19.
Cerita berpusat pada Sheriff Joe Cross (Joaquin Phoenix) yang terlibat konflik dengan Wali Kota Ted Garcia (Pedro Pascal) setelah insiden perselisihan yang makin memuncak. Ketegangan ini memicu perpecahan masyarakat dan memperlihatkan bagaimana krisis kesehatan dapat memperburuk dinamika sosial dan politik.
Film It Was Just An Accident dijadwalkan tayang di Festival Film Cannes 2025 dan turut bersaing dalam kategori bergengsi Palme d'Or. Disutradarai oleh Jafar Panahi, film ini merupakan produksi asal Iran.
Meski detail mengenai film terbaru Panahi masih terbatas, premis ceritanya yang menarik telah mencuri perhatian: "Sebuah insiden kecil berubah menjadi rangkaian peristiwa yang semakin rumit."
Panahi dikenal sebagai sosok yang karyanya kerap tampil di festival-festival film internasional. Beberapa film terkenalnya antara lain The Circle (2000), Offside (2006), Taxi (2015), dan No Bears (2022). Terakhir kali dia hadir di Cannes pada 2021 lewat film dokumenter The Year of the Everlasting Storm.
The Phoenician Scheme merupakan film komedi gelap dengan sentuhan spionase yang disutradarai oleh Wes Anderson. Film ini ditulis sendiri oleh Anderson bersama Roman Coppola. Ceritanya akan berpusat pada kisah keluarga kaya yang bisnisnya terancam.
Zsa-zsa Korda, seorang pengusaha kaya, menunjuk putri satu-satunya yang menjadi biarawati sebagai pewaris tunggal hartanya. Saat Korda memulai proyek bisnis baru, mereka berdua menjadi sasaran para taipan yang licik, teroris asing, dan pembunuh bayaran yang berbahaya.
Film Once Upon a Time in Gaza akan ditayangkan dalam program Un Certain Regard di Festival Film Cannes 2025. Disutradarai oleh duo Arab, Nasser dan Tarzan Nasser, film ini merupakan produksi Palestina dengan Naber Abd Alhay sebagai pemeran utama.
Cerita berfokus pada tiga tokoh utama yakni Yahia yang pendiam, Osama yang impulsif, dan Sami yang bermuka dua. Dengan balutan persahabatan, hasrat balas dendam, dan sentuhan humor gelap, film ini mengeksplorasi kebenaran yang kerap terpecah-pecah dan menyoroti bagaimana narasi dapat terbentuk secara sepihak ketika orang lain hanya melihat sebagian dari kenyataan.
Mission: Impossible - The Final Reckoning disutradarai oleh Christopher McQuarrie, yang juga terlibat dalam beberapa film sebelumnya dalam seri ini. Film ini akan menjadi penutup saga Mission Impossible dengan aksi besar-besaran dan emosi yang lebih dalam.
Ethan Hunt dan tim IMF beraksi dalam misi paling berbahaya dari yang pernah ada: Melacak sebuah senjata jenis baru yang dapat mengancam kelangsungan umat manusia, sebelum jatuh ke tangan yang salah.
Dengan kendali terhadap masa depan dan nasib dunia sebagai taruhannya, perlombaan maut lintas negara dimulai. Dihadang oleh musuh yang misterius dan berkuasa, Ethan dipaksa untuk menjadikan misi ini sebagai prioritas terpenting.
Film Renoir turut meramaikan persaingan dalam kompetisi Palme d'Or di Festival Film Cannes 2025. Karya ini disutradarai oleh Chie Hayakawa dan dibintangi oleh Yui Suzuki, Hikari Ishida, serta Lily Franky. Proyek film ini merupakan hasil kolaborasi internasional antara Jepang, Prancis, Singapura, Filipina, dan Indonesia.
Mengambil sudut pandang Fuki, seorang gadis berusia 11 tahun, Renoir mengisahkan tentang masa remaja yang dipenuhi tekanan untuk tumbuh dewasa sebelum waktunya. Berlatar di Jepang pada era 1980-an, Fuki harus menghadapi kenyataan pahit: sang ayah tengah sakit keras, sementara ibunya kerap dilanda stres.
Dalam situasi penuh tekanan ini, Fuki berusaha melarikan diri ke dalam dunia imajinasi yang ia ciptakan sendiri. Film ini merupakan karya terbaru Chie Hayakawa, yang sebelumnya dikenal lewat Plan 75 (2022), film yang meraih penghargaan Special Mention dalam ajang Camera d’Or.
Baca juga: Keberagaman Film Indonesia Siap Tampil di Marche du Cannes Paris 2025
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Dibuka dengan film musikal komedi Leave One Day karya Amelie Bonnin, festival kali ini akan kembali menghadirkan beragam karya sinematik yang memikat. Sebanyak 22 film akan bersaing memperebutkan Palme d’Or, piala paling bergengsi di festival ini.
Bagi para penikmat film, Cannes 2025 jelas menawarkan berbagai karya yang patut dinantikan. Berikut adalah beberapa film yang patut diantisipasi pada gelaran festival tahun ini.
Baca juga: Profil Para Juri Palme d’Or Festival Film Cannes 2025, Jeremy Strong sampai Juliette Binoche
1. Eddington (Ari Aster)
Setelah kesuksesan global yang diraih melalui Hereditary, Midsommar, dan Beau Is Afraid, sutradara Ari Aster kembali akan hadir dengan karya terbarunya bertajuk Eddington.Diproduksi oleh A24, film ini berlatar di kota fiktif bernama Eddington. Film ini akan mengajak penonton untuk sejenak mundur ke medio Mei 2020. Kala itu, di Eddington, juga berbagai kota lain di dunia, tengah menghadapi pandemi Covid-19.
Cerita berpusat pada Sheriff Joe Cross (Joaquin Phoenix) yang terlibat konflik dengan Wali Kota Ted Garcia (Pedro Pascal) setelah insiden perselisihan yang makin memuncak. Ketegangan ini memicu perpecahan masyarakat dan memperlihatkan bagaimana krisis kesehatan dapat memperburuk dinamika sosial dan politik.
2. It Was Just An Accident (Jafar Panahi)
Film It Was Just An Accident dijadwalkan tayang di Festival Film Cannes 2025 dan turut bersaing dalam kategori bergengsi Palme d'Or. Disutradarai oleh Jafar Panahi, film ini merupakan produksi asal Iran. Meski detail mengenai film terbaru Panahi masih terbatas, premis ceritanya yang menarik telah mencuri perhatian: "Sebuah insiden kecil berubah menjadi rangkaian peristiwa yang semakin rumit."
Panahi dikenal sebagai sosok yang karyanya kerap tampil di festival-festival film internasional. Beberapa film terkenalnya antara lain The Circle (2000), Offside (2006), Taxi (2015), dan No Bears (2022). Terakhir kali dia hadir di Cannes pada 2021 lewat film dokumenter The Year of the Everlasting Storm.
3. The Phoenician Scheme (Wes Anderson)
The Phoenician Scheme merupakan film komedi gelap dengan sentuhan spionase yang disutradarai oleh Wes Anderson. Film ini ditulis sendiri oleh Anderson bersama Roman Coppola. Ceritanya akan berpusat pada kisah keluarga kaya yang bisnisnya terancam. Zsa-zsa Korda, seorang pengusaha kaya, menunjuk putri satu-satunya yang menjadi biarawati sebagai pewaris tunggal hartanya. Saat Korda memulai proyek bisnis baru, mereka berdua menjadi sasaran para taipan yang licik, teroris asing, dan pembunuh bayaran yang berbahaya.
4. Once Upon a Time in Gaza (Tarzan Nasser & Arab Nasser)
Film Once Upon a Time in Gaza akan ditayangkan dalam program Un Certain Regard di Festival Film Cannes 2025. Disutradarai oleh duo Arab, Nasser dan Tarzan Nasser, film ini merupakan produksi Palestina dengan Naber Abd Alhay sebagai pemeran utama.Cerita berfokus pada tiga tokoh utama yakni Yahia yang pendiam, Osama yang impulsif, dan Sami yang bermuka dua. Dengan balutan persahabatan, hasrat balas dendam, dan sentuhan humor gelap, film ini mengeksplorasi kebenaran yang kerap terpecah-pecah dan menyoroti bagaimana narasi dapat terbentuk secara sepihak ketika orang lain hanya melihat sebagian dari kenyataan.
5. Mission Impossible: The Final Reckoning (Christopher McQuarrie)
Mission: Impossible - The Final Reckoning disutradarai oleh Christopher McQuarrie, yang juga terlibat dalam beberapa film sebelumnya dalam seri ini. Film ini akan menjadi penutup saga Mission Impossible dengan aksi besar-besaran dan emosi yang lebih dalam. Ethan Hunt dan tim IMF beraksi dalam misi paling berbahaya dari yang pernah ada: Melacak sebuah senjata jenis baru yang dapat mengancam kelangsungan umat manusia, sebelum jatuh ke tangan yang salah.
Dengan kendali terhadap masa depan dan nasib dunia sebagai taruhannya, perlombaan maut lintas negara dimulai. Dihadang oleh musuh yang misterius dan berkuasa, Ethan dipaksa untuk menjadikan misi ini sebagai prioritas terpenting.
6. Renoir (Chie Hayakawa)
Film Renoir turut meramaikan persaingan dalam kompetisi Palme d'Or di Festival Film Cannes 2025. Karya ini disutradarai oleh Chie Hayakawa dan dibintangi oleh Yui Suzuki, Hikari Ishida, serta Lily Franky. Proyek film ini merupakan hasil kolaborasi internasional antara Jepang, Prancis, Singapura, Filipina, dan Indonesia. Mengambil sudut pandang Fuki, seorang gadis berusia 11 tahun, Renoir mengisahkan tentang masa remaja yang dipenuhi tekanan untuk tumbuh dewasa sebelum waktunya. Berlatar di Jepang pada era 1980-an, Fuki harus menghadapi kenyataan pahit: sang ayah tengah sakit keras, sementara ibunya kerap dilanda stres.
Dalam situasi penuh tekanan ini, Fuki berusaha melarikan diri ke dalam dunia imajinasi yang ia ciptakan sendiri. Film ini merupakan karya terbaru Chie Hayakawa, yang sebelumnya dikenal lewat Plan 75 (2022), film yang meraih penghargaan Special Mention dalam ajang Camera d’Or.
Baca juga: Keberagaman Film Indonesia Siap Tampil di Marche du Cannes Paris 2025
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.