Profil Para Juri Palme d’Or Festival Film Cannes 2025, Jeremy Strong sampai Juliette Binoche
29 April 2025 |
15:00 WIB
Penyelenggara Festival de Cannes ke-78 atau Festival Film Cannes mengumumkan deretan juri yang akan memberikan penghargaan tertinggi mereka, Palme d’Or, kepada pemenang dalam kompetisi tahun ini. Para juri terdiri dari berbagai profesi dalam industri perfilman.
Dalam informasi yang diterima Hypeabis.id, Juri dalam Festival Film Cannes akan memperoleh kehormatan untuk memberikan penghargaan Palme d’Or kepada salah satu dari 21 film yang ikut dalam kompetisi.
Baca juga: Jadi Juri di Festival Film Cannes 2025, Yuk Intip Profil Yulia Evina Bhara
Pada tahun lalu, Greta Gerwig memberikan penghargaan Palme d’Or kepada Sean Baker setelah karyanya berjudul Anora (2024) menjadi pemenang dan mengalahkan karya-karya lainnya yang ikut serta dalam ajang tersebut.
Pengumuman pemenang penghargaan Palme d’Or dalam ajang Festival de Cannes ke-78 akan dilaksanakan pada Sabtu, 24 Mei 2025 dalam Upacara Penutupan. Rencananya, ajang tersebut akan disiarkan langsung oleh France Télévisions di Prancis dan oleh Brut secara internasional.
Berikut profil juri Festival de Cannes ke-78:
Dia mendapatkan penghargaan aktris terbaik di Cannes pada 2010 dalam perannya di karya berjudul Certified Copy karya Abbas Kiarostami. Selain Cannes, sang aktris juga tercatat pernah memenangkan berbagai penghargaan, seperti Oscar, BAFTA Awards, Venice Film Festival, dan masih banyak yang lainnya.
Berry dikenal luas oleh publik pencinta film ketika berperan untuk film Dorothy Dandridge pada 1999. Kala itu, dia berhasil membawa pulang Golden Globe. Tidak hanya itu, dia juga terkenal karena memerankan karakter Storm dalam X-Men karya Bryan Singer.
Selain itu, film-film yang pernah diperankannya seperti Jungle Fever (1991) karya Spike Lee, Swordfish (2002), Die Another Day (2003), Gothika karya Mathieu Kassovitz (2003), Frankie & Alice karya Geoffrey Sax (2011), Cloud Atlas karya Wachowski bersaudari (2012), Kingsman: The Golden Circle karya Matthew Vaughn (2017), serta John Wick: Parabellum karya Chad Stahelski (2019).
Film tersebut adalah sebuah ode untuk persahabatan dan kota Mumbai. Dia mengerjakannya selama tinggal di La Résidence de La Cinéfondation pada 2019. Kehadiran karya tersebut mengantarkan India kembali ke kompetisi Festival de Cannes setelah absen selama tiga puluh tahun.
Dia telah menerima banyak penghargaan dalam perjalanan kariernya, seperti Coppa Volpi di Festival Film Venesia, Marc’Aurelio d'Oro di Rome Film Fest, dan sebagainya.
Novel kedua sang penulis berjudul Lullaby tercatat berhasil memenangkan Prix Goncourt 2016 dan Grand Prix des Lectrices Elle 2017. Keberhasilan itu membuat novel ini diadaptasi ke layar lebar pada 2019 dengan bintang Karin Viard dan Leila Bekhti.
Dalam karya itu, dia memberikan kritik terhadap institusi-institusi di negaranya, yakni Republik Demokratik Kongo (RDK). Hamadi juga menyutradarai film dokumenter berjudul Atalaku setelah dua film pendeknya mendapatkan pujian, yakni Ladies in Waiting (2009) dan Tolerance Zero (2010).
Sang-soo merupakan sineas yang terus berkembang sambil tetap setia terhadap gayanya yang murni dan intim. Pada saat ini, dia sedang mengerjakan film berikutnya yang berjudul At the Middle of Life.
Dia kembali ke Festival de Cannes 2007 dengan karya berjudul Silent Light, yang dan berhasil memenangkan Jury Prize (ex-aequo). Sang sineas kian menegaskan penguasaannya dalam seni perfilman dengan Post Tenebras Lux yang memenangkan penghargaan Sutradara Terbaik di Festival de Cannes 2012.
Karya tersebut terpilih dalam Kompetisi Festival de Cannes 2024. Dia tercatat akan membintangi film biografi Bruce Springsteen yang disutradarai oleh Scott Cooper dengan judul Deliver Me From Nowhere yang akan rilis pada akhir 2025.
Baca juga: Film Korea Selatan Absen di Lineup Cannes Film Festival 2025
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Dalam informasi yang diterima Hypeabis.id, Juri dalam Festival Film Cannes akan memperoleh kehormatan untuk memberikan penghargaan Palme d’Or kepada salah satu dari 21 film yang ikut dalam kompetisi.
Baca juga: Jadi Juri di Festival Film Cannes 2025, Yuk Intip Profil Yulia Evina Bhara
Pada tahun lalu, Greta Gerwig memberikan penghargaan Palme d’Or kepada Sean Baker setelah karyanya berjudul Anora (2024) menjadi pemenang dan mengalahkan karya-karya lainnya yang ikut serta dalam ajang tersebut.
Pengumuman pemenang penghargaan Palme d’Or dalam ajang Festival de Cannes ke-78 akan dilaksanakan pada Sabtu, 24 Mei 2025 dalam Upacara Penutupan. Rencananya, ajang tersebut akan disiarkan langsung oleh France Télévisions di Prancis dan oleh Brut secara internasional.
Berikut profil juri Festival de Cannes ke-78:
1. Juliette Binoche (ketua)
Aktris asal Prancis ini memiliki pengalaman dengan sekitar 70 film. Dia menjalani debut sebagai pemeran utama dalam film Rendez-vous karya Andre Techine pada 1985. Empat dekade kemudian, sang aktris menjadi bintang internasional.Dia mendapatkan penghargaan aktris terbaik di Cannes pada 2010 dalam perannya di karya berjudul Certified Copy karya Abbas Kiarostami. Selain Cannes, sang aktris juga tercatat pernah memenangkan berbagai penghargaan, seperti Oscar, BAFTA Awards, Venice Film Festival, dan masih banyak yang lainnya.
2. Halle Berry
Juri lainnya adalah aktris dan pembuat film Halle Berry. Dia merupakan perempuan Afrika-Amerika pertama yang membawa pulang Piala Oscar sebagai aktris terbaik dalam perannya di film Monster’s Ball karya Marc Forster pada 2002.Berry dikenal luas oleh publik pencinta film ketika berperan untuk film Dorothy Dandridge pada 1999. Kala itu, dia berhasil membawa pulang Golden Globe. Tidak hanya itu, dia juga terkenal karena memerankan karakter Storm dalam X-Men karya Bryan Singer.
Selain itu, film-film yang pernah diperankannya seperti Jungle Fever (1991) karya Spike Lee, Swordfish (2002), Die Another Day (2003), Gothika karya Mathieu Kassovitz (2003), Frankie & Alice karya Geoffrey Sax (2011), Cloud Atlas karya Wachowski bersaudari (2012), Kingsman: The Golden Circle karya Matthew Vaughn (2017), serta John Wick: Parabellum karya Chad Stahelski (2019).
3. Payal Kapadia
Payal Kapadia merupakan Sutradara dan juga penulis naskah. Dia berhasil membuat debut gemilang dengan film panjang pertama berjudul All We Imagine as Light (2024), sehingga memenangkan Grand Prix di Festival de Cannes 2024.Film tersebut adalah sebuah ode untuk persahabatan dan kota Mumbai. Dia mengerjakannya selama tinggal di La Résidence de La Cinéfondation pada 2019. Kehadiran karya tersebut mengantarkan India kembali ke kompetisi Festival de Cannes setelah absen selama tiga puluh tahun.
4. Alba Rohrwacher
Aktris Alba Rohrwacher menjadi salah satu juri dalam festival ini. Alba adalah aktris langganan Festival de Cannes. Dalam berkarier, dia mulai dikenal oleh publik lewat film berjudul I Am Love karya Luca Guadagnino, The Solitude of Prime Numbers karya Saverio Costanzo, Dormant Beauty karya Marco Bellocchio, dan Sworn Virgin karya Laura Bispuri.Dia telah menerima banyak penghargaan dalam perjalanan kariernya, seperti Coppa Volpi di Festival Film Venesia, Marc’Aurelio d'Oro di Rome Film Fest, dan sebagainya.
5. Leila Slimani
Leila Slimani merupakan penulis asal Prancis-Maroko. Dia menerbitkan novel pertama pada 2014 berjudul Adele: A Novel. Karyanya itu mendapatkan respons yang baik dari kritikus dan masuk nominasi dalam Prix de Flore 2014.Novel kedua sang penulis berjudul Lullaby tercatat berhasil memenangkan Prix Goncourt 2016 dan Grand Prix des Lectrices Elle 2017. Keberhasilan itu membuat novel ini diadaptasi ke layar lebar pada 2019 dengan bintang Karin Viard dan Leila Bekhti.
6. Dieudo Hamadi
Dieudo Hamadi adalah seorang sutradara dan produser. Hamadi menjadi bagian dalam sejarah Festival de Cannes melalui karya berjudul Downstream to Kinshasa (2020) yang terpilih dalam Official Selection 2020.Dalam karya itu, dia memberikan kritik terhadap institusi-institusi di negaranya, yakni Republik Demokratik Kongo (RDK). Hamadi juga menyutradarai film dokumenter berjudul Atalaku setelah dua film pendeknya mendapatkan pujian, yakni Ladies in Waiting (2009) dan Tolerance Zero (2010).
7. Hong Sang-soo
Hong Sang-soo adalah pembuat film yang produktif dan memenangkan banyak penghargaan internasional. Dia juga menjadikan Festival Film Cannes sebagai latar untuk filmnya berjudul Claire’s Camera.Sang-soo merupakan sineas yang terus berkembang sambil tetap setia terhadap gayanya yang murni dan intim. Pada saat ini, dia sedang mengerjakan film berikutnya yang berjudul At the Middle of Life.
8. Carlos Reygadas
Carlos merupakan salah satu sineas yang telah memenangkan banyak penghargaan dalam Festival de Cannes. Dia masuk dalam Kompetisi Festival de Cannes 2005 dengan film panjang kedua berjudul Battle in Heaven.Dia kembali ke Festival de Cannes 2007 dengan karya berjudul Silent Light, yang dan berhasil memenangkan Jury Prize (ex-aequo). Sang sineas kian menegaskan penguasaannya dalam seni perfilman dengan Post Tenebras Lux yang memenangkan penghargaan Sutradara Terbaik di Festival de Cannes 2012.
9. Jeremy Strong
Jeremy merupakan aktor peraih nominasi penghargaan Oscar dan BAFTA. Selain itu, dia juga adalah pemenang penghargaan Emmy, Golden Globe, dan Tony Award. Dia memiliki penampilan yang memukau sebagai Roy Cohn dalam The Apprentice.Karya tersebut terpilih dalam Kompetisi Festival de Cannes 2024. Dia tercatat akan membintangi film biografi Bruce Springsteen yang disutradarai oleh Scott Cooper dengan judul Deliver Me From Nowhere yang akan rilis pada akhir 2025.
Baca juga: Film Korea Selatan Absen di Lineup Cannes Film Festival 2025
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.