Efek Etomidate Pada Cairan Rokok Elektrik yang Bahaya untuk Kesehatan
12 May 2025 |
06:09 WIB
Kasus penyalahgunaan zat berbahaya etomidate dalam liquid atau cairan rokok elektrik (vape) menjadi perhatian serius masyarakat Indonesia. Kepolisian Resor Bandara Soekarno Hatta resmi menangkap aktor Jonathan Frizzy pada Minggu, 4 Mei 2025 setelah diduga menjadi pembeli sekaligus pengedar etomidate dalam vape.
Jonathan Frizzy telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus peredaran liquid vape mengandung etomidate. Dia diduga berperan dalam komunikasi dengan bandar, menyediakan kurir, dan memfasilitasi pengiriman pod dari Malaysia ke Indonesia.
Baca juga: Begini Penjelasan Medis tentang Bahaya Asap Vape dengan Zat Psikoaktif
Menurut National Institute of Health, etomidate adalah obat anestesi intravena yang bekerja sangat cepat dan termasuk dalam golongan hipnotik non-barbiturat. Obat ini digunakan untuk menginduksi anestesi umum dan sedasi pada prosedur medis jangka pendek, seperti intubasi trakea, kardioversi, dan terapi kejang listrik (ECT).
Etomidate bekerja dengan menghambat aktivitas sistem saraf pusat yang menghasilkan efek sedatif dan hipnotik. Efek anestesi terjadi dalam waktu kurang dari satu menit setelah injeksi intravena menggunakan jarum suntik, dengan durasi sekitar 3 hingga 5 menit.
Salah satu keunggulan utama etomidate adalah kemampuannya untuk mempertahankan tekanan darah dan denyut jantung yang stabil sehingga menjadikannya pilihan yang baik untuk pasien dengan kondisi kardiovaskular yang tidak stabil.
Efek samping etomidate adalah, rasa sakit sementara di lokasi penyuntikan, gerakan otot yang tidak terkendali atau kejang otot ringan, mual dan muntah setelah prosedur yang melibatkan etomidate, dan cegukan.
Sementara efek sampingnya yang sangat serius, zat ini dapat menyebabkan supresi adrenal atau kondisi di mana kelenjar adrenal tidak memproduksi hormon kortisol dalam jumlah yang cukup. Kortisol adalah hormon penting yang membantu tubuh merespons stres, menjaga tekanan darah, kadar gula darah, dan keseimbangan cairan.
Etomidate dapat menekan produksi kortisol dengan menghambat enzim 11β-hidroksilase, yang penting dalam sintesis steroid adrenal. Efek ini dapat berlangsung selama 4 hingga 8 jam setelah pemberian dosis tunggal. Dalam beberapa kasus, supresi adrenal dapat bertahan lebih dari 24 jam, terutama pada pasien kritis atau yang menerima infus etomidate secara berulang.
Penggunaan etomidate juga dapat menyebabkan penurunan laju pernapasan, termasuk hipoventilasi dan apnea. Selain itu, dalam beberapa kasus, dapat terjadi perubahan tekanan darah dan irama jantung. Penggunaan etomidate dalam jangka panjang dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian karena supresi adrenal yang berkepanjangan.
Meskipun etomidate memiliki manfaat dalam medis, penyalahgunaan zat ini dengan mencampurkannya ke dalam cairan vape sangat berbahaya. Penggunaan tanpa pengawasan medis dapat menyebabkan efek samping serius. Oleh karena itu, etomidate hanya boleh digunakan di bawah pengawasan tenaga medis profesional dan tidak untuk penggunaan sembarangan.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Jonathan Frizzy telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus peredaran liquid vape mengandung etomidate. Dia diduga berperan dalam komunikasi dengan bandar, menyediakan kurir, dan memfasilitasi pengiriman pod dari Malaysia ke Indonesia.
Baca juga: Begini Penjelasan Medis tentang Bahaya Asap Vape dengan Zat Psikoaktif
Menurut National Institute of Health, etomidate adalah obat anestesi intravena yang bekerja sangat cepat dan termasuk dalam golongan hipnotik non-barbiturat. Obat ini digunakan untuk menginduksi anestesi umum dan sedasi pada prosedur medis jangka pendek, seperti intubasi trakea, kardioversi, dan terapi kejang listrik (ECT).
Etomidate bekerja dengan menghambat aktivitas sistem saraf pusat yang menghasilkan efek sedatif dan hipnotik. Efek anestesi terjadi dalam waktu kurang dari satu menit setelah injeksi intravena menggunakan jarum suntik, dengan durasi sekitar 3 hingga 5 menit.
Salah satu keunggulan utama etomidate adalah kemampuannya untuk mempertahankan tekanan darah dan denyut jantung yang stabil sehingga menjadikannya pilihan yang baik untuk pasien dengan kondisi kardiovaskular yang tidak stabil.
Efek samping etomidate adalah, rasa sakit sementara di lokasi penyuntikan, gerakan otot yang tidak terkendali atau kejang otot ringan, mual dan muntah setelah prosedur yang melibatkan etomidate, dan cegukan.
Sementara efek sampingnya yang sangat serius, zat ini dapat menyebabkan supresi adrenal atau kondisi di mana kelenjar adrenal tidak memproduksi hormon kortisol dalam jumlah yang cukup. Kortisol adalah hormon penting yang membantu tubuh merespons stres, menjaga tekanan darah, kadar gula darah, dan keseimbangan cairan.
Etomidate dapat menekan produksi kortisol dengan menghambat enzim 11β-hidroksilase, yang penting dalam sintesis steroid adrenal. Efek ini dapat berlangsung selama 4 hingga 8 jam setelah pemberian dosis tunggal. Dalam beberapa kasus, supresi adrenal dapat bertahan lebih dari 24 jam, terutama pada pasien kritis atau yang menerima infus etomidate secara berulang.
Penggunaan etomidate juga dapat menyebabkan penurunan laju pernapasan, termasuk hipoventilasi dan apnea. Selain itu, dalam beberapa kasus, dapat terjadi perubahan tekanan darah dan irama jantung. Penggunaan etomidate dalam jangka panjang dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian karena supresi adrenal yang berkepanjangan.
Meskipun etomidate memiliki manfaat dalam medis, penyalahgunaan zat ini dengan mencampurkannya ke dalam cairan vape sangat berbahaya. Penggunaan tanpa pengawasan medis dapat menyebabkan efek samping serius. Oleh karena itu, etomidate hanya boleh digunakan di bawah pengawasan tenaga medis profesional dan tidak untuk penggunaan sembarangan.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.