Poster film animasi Jumbo (Sumber gambar: Visinema Animation)

6 Karya Film Indonesia Bakal Hadir di Marche du Film Cannes 2025, Pangku hingga Jumbo

06 May 2025   |   22:11 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Sinema Indonesia akan kembali hadir di festival film terbesar di dunia, Cannes International Film Festival 2025, di Prancis. Sejumlah film besutan sineas Indonesia juga akan dipromosikan di Marche du Cannes, yang menjadi bagian dari acara ajang festival film bergengsi tersebut. 

Film-film tersebut nantinya akan dipresentasikan di Paviliun Indonesia, dengan dukungan penuh dari pemerintah Indonesia dan Pemprov DKI Jakarta. Inisiatif ini dilakukan dalam rangka menuju 500 tahun Jakarta sebagai kota global dan kota sinema pada 2027. 

Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan, hadirnya project-project film lokal di Marche du Cannes merupakan strategi penting untuk memperkenalkan film Indonesia ke kancah global. Langkah ini dilakukan juga untuk memperkuat posisi Indonesia dalam peta sinema dunia. 

"Prestasi dan langkah ini semoga bisa menjadi mileston baru agar perfilman Indonesia bisa semakin maju, dan kehadirannya mendapat apresiasi di tingkat internasional," katanya saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (6/5/25). 

Baca juga: Keberagaman Film Indonesia Siap Tampil di Marche du Cannes Paris 2025 

Marché du Film adalah pasar film tahunan, dan salah satu pasar film terbesar di dunia yang diadakan di Cannes, Prancis. Tahun ini acara tersebut dijadwalkan berlangsung pada 13-20 Mei 2025. Di sana para sineas akan melakukan penjajakan kerjasama dengan studio dan institusi global. 

Dihimpun Hypeabis.id selama acara konferensi pers, berikut adalah sejumlah project film sineas Indonesia yang akan dipresentasikan di Marché du Film 2025. 
 

1. Jumbo 

Film Jumbo yang beberapa waktu terakhir menjadi perbincangan hangat akan dipresentasikan di Marché du Film. Di sana para perwakilan delegasi Indonesia akan mencari calon mitra untuk ikut memasarkan dan mendistribusikan film animasi tersebut agar dapat ditayangkan di banyak lebih negara. 

Mulai tayang pada 31 Maret 2025, hingga saat ini Jumbo sudah ditonton lebih dari 8 juta orang di Tanah Air. Jumbo juga melibatkan ratusan animator, setidaknya terdapat 420 pembuat animasi yang ikut terlibat dalam proyek tersebut, yang pengerjaannya memakan waktu sekitar 5 tahun. 
 

2. Pangku 

Pangku merupakan debut film panjang pertama Reza Rahadian sebagai sutradara. Diproduksi oleh Gerak Gambar, film ini juga menandai perjalanan 20 tahun Reza Rahadian di industri perfilman. Pangku, sebelumnya juga terpilih menjadi salah satu dari 5 project film yang memenangkan HAF Goes to Cannes Program.

Film ini bercerita tentang tradisi kopi pangku yang ada di Pantura. Para pembeli, yang mayoritas sopir-sopir truk besar biasanya menikmati secangkir kopi sambil memangku perempuan penjualnya. Premis film ini akan berkisah tentang seorang ibu dan anak yang bertahan di tengah kerasnya kehidupan. 
 

3. Renoir 

Renoir merupakan film besutan sutradara Jepang Chie Hayakawa (Plan 75) yang di ko-produseri oleh Yulia Evina Bhara dan Amerta Kusuma. Renoir adalah film produksi Kawan Kawan Media bersama Jepang, Prancis, Singapura, dan Filipina. Film ini akan tayang perdana dan bersaing dalam kompetisi utama Festival Film Cannes 2025. 

Selain memperkenalkan film tersebut, Yulia, tahun ini juga menjadi salah satu juri untuk Semaine de La Critique (Critics Week) Cannes Film Festival 2025. Berposisi sebagai anggota, dia akan menjadi juri bersama Jihane Bougrine, Josee Deshaies, Daniel Kaluuya, dan diketuai oleh Rodrigo Sorogoyen. 
 

4. The Morning Journey 

The Morning Journey merupakan debut film pertama aktris senior Christine Hakim sebagai produser film. Memulai syuting pada Juni 2025 dan dijadwalkan rilis pade 2026, film ini dikerjakan bersama sutradara Garin Nugroho, Reza Rahadian, dan penulis skenario asal Prancis, Tiffany. 

Hingga saat ini belum diketahui premis dan sinopsis cerita dari The Morning Journey. Akan tetapi, hadirnya Christine Hakim di Cannes diharap dapat menarik distributor, agen penjualan, festival, dan mitra internasional lain untuk ikut memberi dukungan terhadap pembuatan film ini. 
 

5. Ikatan Darah 

Ikatan Darah merupakan film yang diproduseri Iko Uwais melalui rumah produksi Uwais Pictures. Mengangkat kultur silat lokal, film ini juga akan dibawa ke Marche du Film, untuk bisa berjejaring dan bertemu dengan calon mitra internasional. 

Ikatan Darah berkisah tentang seorang mantan atlet pencak silat yang harus menghadapi jaringan rentenir untuk menyelamatkan kakak laki-lakinya, yang terjebak dalam permasalahan utang. Ikatan Darah dimeriahkan oleh Rama Ramadhan, Derby Romero, Teuku Rifnu Wikana, dan Ismi Melinda. 
 

6. Sleep No More 

Monster Pabrik Rambut atau Sleep No More merupakan ko-produksi antara Indonesia, Singapura, Jepang, dan Jerman. Disutradarai Edwin, film ini dibintangi Rachel Amanda, Lutesha, Iqbaal Ramadhan, dan Sal Priadi. Film ini merupakan karya terbaru dari rumah produksi Palari Films.

Di Marche du Film, Sleep No More akan diwakili oleh ShowBox, sebuah sales agent asal Korea Selatan. Monster Pabrik Rambut berkisah tentang kakak beradik yang bekerja sebagai buruh pabrik rambut untuk melunasi utang ibunya yang dikabarkan bunuh diri. 

Selain sejumlah film, Indonesia juga akan memboyong project film Rose Pandan Wangi  yang nantinya akan mengikuti program Producers Network 2025. Diproduseri oleh Robby Ertanto, film ini akan berkisah tentang sosok Rose Pandan Wangi, istri dari maestro Sudjojono, yang nantinya diperankan Chelsea Islan. 

Lain dari itu, Indonesia juga akan membawa IP komik bertajuk Bandits of Batavia rilisan Beyond Utopia karya Bryan Valenza, komik Locust rilisan Studio Kosmik, dan Jitu yang dirilis Caravan Studio. Ketiga komik yang dicanangkan menjadi film animasi itu akan mengikuti program Spotlight Asia di Marche du Film.

Baca juga: Sutradara Garin Nugroho: Indonesia Punya 3 Misi Penting di Festival Film Cannes 2025

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

SEBELUMNYA

Keindahan Benteng Keraton Buton Limbo Wolio, Wajah Sejarah di Puncak Bukit

BERIKUTNYA

Ramai World ID, Pakar IT Ingatkan Data Iris Mata Bisa Dijual di Pasar Gelap

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: