Cek 6 Agenda Pameran Seni Mei 2025 di Jakarta, Cocok untuk Liburan Akhir Pekan
03 May 2025 |
17:01 WIB
Ada banyak pameran dan agenda seni yang digelar sepanjang Mei di Jakarta. Sejumlah seteleng ini tentu bisa menjadi tujuan destinasi wisata Genhype untuk menikmati waktu luang, seraya melihat karya seni dari sejumlah seniman dari Tanah Air dan luar negeri.
Pada bulan kelima kalender Gregorian ini sejumlah galeri seni membuka ekshibisi yang dapat dinikmati publik baik secara gratis atau berbayar. Genhype tentu dapat mengunjunginya untuk menyegarkan pikiran dan menambah pengetahuan baru.
Dihimpun dari berbagai sumber resmi, berikut pameran yang dapat dikunjungi seraya menikmati momen akhir pekan di Jakarta sepanjang Mei 2025.
Baca juga: 8 Konser & Festival Musik Sepanjang Mei 2025 di Jakarta, DAY6 hingga J-Hope BTS
Marka/Matriks merupakan pameran seni yang menghadirkan senarai karya seni cetak grafis kontemporer dari 30 seniman lokal dan mancanegara. Seteleng ini menghadirkan 105 karya dengan berbagai teknik cetak grafis dengan berbagai pendekatan dan teknik.
Berbagai karya yang dihadirkan meliputi teknik cukilan kayu, etsa, litografi dan sablon hingga penggunaan fotografi, serta teknologi digital dan kecerdasan artifisial (AI). Beberapa yang ditampilkan juga hadir dalam bentuk zine dan instalasi.
Pameran Marka/Matriks berlangsung sampai 18 Mei 2025, setiap Selasa-Minggu pukul 11.00-19.00 WIB (kunjungan terakhir 18:30 WIB). Pengunjung dapat melakukan pembelian tiket di tiket.salihara.org dengan harga Rp50.000 untuk pengunjung umum dan Rp25.000 (pelajar).
Menurut Eka, Pronoid adalah sebuah delusi positif dari seseorang bahwa orang lain selalu berpikir baik tentangnya. Pronoid merupakan kebalikan dari paranoid. Dalam pameran ini, Taufik Ermas mencoba mengejawantahkan kondisi psikologis tersebut dalam bahasa rupa.
A Fold in Time merupakan pameran bersama yang dihelat oleh ISA Art Gallery dengan menghadirkan senarai karya dari para perupa perempuan kontemporer. Seteleng ini dimeriahkan oleh para perupa dari dalam dan luar negeri, yang berlangsung hingga 20 Juni 2025.
Dikuratori James Luigi Tana, pameran ini berkolaborasi dengan Galeri MONO8 (Manila) dan Richard Koh Fine Art (Singapura). Secara umum pameran ini menghadirkan kekuatan, kreativitas, dan keberagaman perempuan dalam seni kontemporer.
Lain dari itu, seteleng ini juga menjadi upaya untuk menjalin dialog antar seniman yang berpartisipasi. Salah satunya lewat ungkapan idiomatik "lipatan waktu" untuk dapat dipahami sebagai momen penting dalam merefleksikan karya yang dihadirkan.
Seteleng ini secara umum menghadirkan berbagai bentuk karya seni yang menggambarkan keberagaman ekosistem lautan di Indonesia dan Australia. Termasuk menampilkan 18 karya seni tenun tangan berupa kawanan ikan, penyu laut, dan pari manta, yang terbuat dari limbah pukat ikan.
Semesta Arkiv merupakan pameran tunggal dari seniman kontemporer asal Bandung, Arkiv Vilmansa yang berlangsung hingga 11 Mei 2025 di Galnas. Sesuai tajuknya pameran ini menyoroti jejak baru Arkiv dalam mengeksplorasi tema biota laut di Indonesia.
Berbeda dengan karya-karyanya yang terinspirasi dari komik, budaya pop, dan art toys, pada pameran ini Arkiv memang lebih banyak mengungkai biota laut. Termasuk kembali menghadirkan 2 karakter ikoniknya Raga dan Runa, mamalia paus gigantik di luar ruang.
Secara umum pameran dibagi menjadi 5 tema besar yang menandai fase-fase perjalanan Arkiv. Kelimanya adalah Metaphor of Memories, Monument of Sense (MICKIV HOPE X SUNARYO), Widya Segara (Wisdom of the Sea), Laut Semua Warna, dan Sintesa.
Lebih dari 30 perupa yang tersebar di Tanah Air turut memeriahkan acara ini. Mereka membawa karya-karya terbaru yang merefleksikan gagasan-gagasan sastrawan asal Blora, itu melalui bahasa rupa dengan visual yang menggugah baik dwimatra dan trimatra.
Pameran Seni Rupa Tribute to Pramoedya Ananta Toer: Jejak Langkah dalam Pertarungan juga dimeriahkan dengan berbagai acara lain. Di antaranya termasuk diskusi, lecture performance, pertunjukan musik, teater, dan performance art dari 1 Mei sampai 10 Mei 2025.
Baca juga: 10 Film Indonesia Tayang Mei 2025 di Bioskop, Ada Tabayyun & Dasim
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Pada bulan kelima kalender Gregorian ini sejumlah galeri seni membuka ekshibisi yang dapat dinikmati publik baik secara gratis atau berbayar. Genhype tentu dapat mengunjunginya untuk menyegarkan pikiran dan menambah pengetahuan baru.
Dihimpun dari berbagai sumber resmi, berikut pameran yang dapat dikunjungi seraya menikmati momen akhir pekan di Jakarta sepanjang Mei 2025.
Baca juga: 8 Konser & Festival Musik Sepanjang Mei 2025 di Jakarta, DAY6 hingga J-Hope BTS
1. Marka/Matriks, Galeri Salihara
Marka/Matriks merupakan pameran seni yang menghadirkan senarai karya seni cetak grafis kontemporer dari 30 seniman lokal dan mancanegara. Seteleng ini menghadirkan 105 karya dengan berbagai teknik cetak grafis dengan berbagai pendekatan dan teknik.
Berbagai karya yang dihadirkan meliputi teknik cukilan kayu, etsa, litografi dan sablon hingga penggunaan fotografi, serta teknologi digital dan kecerdasan artifisial (AI). Beberapa yang ditampilkan juga hadir dalam bentuk zine dan instalasi.
Pameran Marka/Matriks berlangsung sampai 18 Mei 2025, setiap Selasa-Minggu pukul 11.00-19.00 WIB (kunjungan terakhir 18:30 WIB). Pengunjung dapat melakukan pembelian tiket di tiket.salihara.org dengan harga Rp50.000 untuk pengunjung umum dan Rp25.000 (pelajar).
2. Pronoid, Nadi Gallery
Pronoid adalah tajuk pameran tunggal dari seniman Taufik Ermas yang dihelat di Nadi Gallery, Jakarta. Dikuratori oleh Eka Novrian, seteleng ini menghadirkan senrai karya terbaru dari perupa asal Bukittinggi, itu baik dalam bentuk dua dan tiga dimensi.Menurut Eka, Pronoid adalah sebuah delusi positif dari seseorang bahwa orang lain selalu berpikir baik tentangnya. Pronoid merupakan kebalikan dari paranoid. Dalam pameran ini, Taufik Ermas mencoba mengejawantahkan kondisi psikologis tersebut dalam bahasa rupa.
3. A Fold in Time, ISA Art Gallery
A Fold in Time merupakan pameran bersama yang dihelat oleh ISA Art Gallery dengan menghadirkan senarai karya dari para perupa perempuan kontemporer. Seteleng ini dimeriahkan oleh para perupa dari dalam dan luar negeri, yang berlangsung hingga 20 Juni 2025.
Dikuratori James Luigi Tana, pameran ini berkolaborasi dengan Galeri MONO8 (Manila) dan Richard Koh Fine Art (Singapura). Secara umum pameran ini menghadirkan kekuatan, kreativitas, dan keberagaman perempuan dalam seni kontemporer.
Lain dari itu, seteleng ini juga menjadi upaya untuk menjalin dialog antar seniman yang berpartisipasi. Salah satunya lewat ungkapan idiomatik "lipatan waktu" untuk dapat dipahami sebagai momen penting dalam merefleksikan karya yang dihadirkan.
4. Ghost Nets: Awakening the Drifting Giants, Museum Bahari
Ghost Nets: Awakening the Drifting Giants merupakan karya dari kolektif seniman Kepulauan Selat Torres Australia, Erub Arts. Dihelat di Museum Bahari, pameran ini menungkai isu sampah dan lingkungan hidup, yang berlangsung sampai 31 Agustus 2025.Seteleng ini secara umum menghadirkan berbagai bentuk karya seni yang menggambarkan keberagaman ekosistem lautan di Indonesia dan Australia. Termasuk menampilkan 18 karya seni tenun tangan berupa kawanan ikan, penyu laut, dan pari manta, yang terbuat dari limbah pukat ikan.
5. Semesta Arkiv, Galeri Nasional
Semesta Arkiv merupakan pameran tunggal dari seniman kontemporer asal Bandung, Arkiv Vilmansa yang berlangsung hingga 11 Mei 2025 di Galnas. Sesuai tajuknya pameran ini menyoroti jejak baru Arkiv dalam mengeksplorasi tema biota laut di Indonesia.
Berbeda dengan karya-karyanya yang terinspirasi dari komik, budaya pop, dan art toys, pada pameran ini Arkiv memang lebih banyak mengungkai biota laut. Termasuk kembali menghadirkan 2 karakter ikoniknya Raga dan Runa, mamalia paus gigantik di luar ruang.
Secara umum pameran dibagi menjadi 5 tema besar yang menandai fase-fase perjalanan Arkiv. Kelimanya adalah Metaphor of Memories, Monument of Sense (MICKIV HOPE X SUNARYO), Widya Segara (Wisdom of the Sea), Laut Semua Warna, dan Sintesa.
6. Jejak Langkah dalam Pertarungan, Balai Budaya Jakarta
Jejak Langkah dalam Pertarungan adalah pameran yang dihelat untuk mengenang sastrawan kondang Pramoedya Ananta Toer. Diinisiasi oleh komunitas Teras Merah, seteleng ini berlangsung di Balai Budaya, Menteng, Jakarta, pada 1-10 Mei 2025.Lebih dari 30 perupa yang tersebar di Tanah Air turut memeriahkan acara ini. Mereka membawa karya-karya terbaru yang merefleksikan gagasan-gagasan sastrawan asal Blora, itu melalui bahasa rupa dengan visual yang menggugah baik dwimatra dan trimatra.
Pameran Seni Rupa Tribute to Pramoedya Ananta Toer: Jejak Langkah dalam Pertarungan juga dimeriahkan dengan berbagai acara lain. Di antaranya termasuk diskusi, lecture performance, pertunjukan musik, teater, dan performance art dari 1 Mei sampai 10 Mei 2025.
Baca juga: 10 Film Indonesia Tayang Mei 2025 di Bioskop, Ada Tabayyun & Dasim
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.