Paus Fransiskus. (Sumber foto: Instagram/Franciscus)

Basilika Santa Maria Maggiore Jadi Tempat Peristirahatan Terakhir Paus Fransiskus

26 April 2025   |   12:00 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Prosesi pemakaman Paus Fransiskus digelar secara khidmat pada Sabtu pagi, 26 April 2025. Suasana penuh haru tampak menyelimuti ribuan umat Katolik yang memadati Lapangan Santo Petrus, Vatikan, saat memberikan penghormatan terakhir untuk Paus.

Pemakaman Paus Fransiskus menjadi momen bersejarah tidak hanya bagi umat Katolik, tetapi juga komunitas internasional. Puluhan kepala negara, pemimpin agama, serta tokoh-tokoh dunia pun tampak turut hadir mengiringi kepergian pemimpin tertinggi umat Katolik tersebut.

Baca juga: Paus Wafat, Ritual Agung Vatikan pun Dimulai

Vatikan menggelar prosesi dengan penuh kehormatan, mengikuti liturgi pemakaman paus yang telah diatur secara ketat oleh tradisi gerejawi. Rangkaian prosesi telah berlangsung beberapa hari sebelumnya.

Setelah sempat disemayamkan secara tertutup di kapel Casa Santa Marta, tempat tinggal Paus selama masa kepemimpinannya, pada Rabu (23/4/2025), jenazah telah dipindahkan ke Basilika Santo Petrus.

Di sana, peti jenazah dibiarkan terbuka selama tiga hari agar para kardinal serta seluruh umat dapat memberikan penghormatan terakhir. Saat pemindahan jenazah dilangsungkan pada Rabu pagi lalu, lebih dari 20.000 orang memadati alun-alun Basilika.

Dalam foto resmi yang dibagikan untuk publik oleh Vatikan, jenazah Paus Fransiskus yang mengenakan jubah merah ditempatkan di depan Altar Pengakuan Dosa. Silih berganti kardinal dan umat berdatangan, seraya mendoakan sang Paus.

Hari ini, Sabtu (25/4/2025), memasuki prosesi pemakaman terakhir. Vatikan akan menggelar Misa Requiem yang dimulai pukul 10.00 waktu setempat. Upacara pemakaman digelar di area terbuka Lapangan Basilika Santo Petrus, mengikuti tradisi pemakaman paus sebelumnya.

Diperkirakan ribuan peziarah akan memadati lokasi tersebut untuk mengikuti misa. Prosesi Misa sendiri dipimpin oleh Kardinal Giovanni Battista Re selaku Dekan Dewan Kardinal, mewakili Tahta Suci.
 

Jenazah dimakamkan dalam sebuah makam sederhana yang terbuat dari batu marmer Liguria, sesuai dengan permintaan pribadi Paus untuk dimakamkan tanpa kemewahan.

Dalam surat wasiatnya, Paus Fransiskus memang menyampaikan permintaan agar prosesi pemakamannya dilakukan secara sederhana. Mendiang menghendaki dimakamkan tanpa kemewahan, sesuai permintaan pribadinya, tanpa hiasan istimewa, dan hanya diberi penanda berupa prasasti bertuliskan "Franciscus".

Paus juga mengungkapkan devosinya yang mendalam kepada Bunda Maria sepanjang hidupnya. Karena itu pula dia meminta agar jenazahnya dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore, sebuah basilika yang terletak di luar tembok Vatikan, di seberang Sungai Tiber.

Seusai misa pemakaman di Lapangan Santo Petrus, jenazah akan dibawa ke basilika tersebut untuk dikebumikan sesuai keinginannya.

Usai pemakaman Paus, proses pemilihan pemimpin Gereja Katolik berikutnya, yang dikenal sebagai konklaf, akan dimulai sekitar lima belas hari setelah wafatnya Paus. Tahapan ini dilakukan secara tertutup di Kapel Sistina, dan hanya diikuti oleh para kardinal yang berusia di bawah 80 tahun, yang jumlahnya mencakup sekitar separuh dari keseluruhan anggota Dewan Kardinal.

Meskipun dalam beberapa kasus konklaf dapat menghasilkan keputusan dalam waktu singkat, proses ini umumnya memerlukan waktu dua hingga tiga minggu untuk mencapai kesepakatan, tergantung pada dinamika dan perdebatan yang terjadi di antara para peserta konklaf.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

SEBELUMNYA

Pemerintah Godok Aturan Royalti Konser Musik Wajib Bayar di Muka

BERIKUTNYA

Awas, Anak-anak Rentan Terpapar Isu Mental di Ruang Digital

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: