Kardinal Louis Antonio Gokim Tagle menjadi salah satu yang disebut-sebut sebagai calon pengganti Paus Fransiskus yang meninggal dunia beberapa waktu lalu. Pria yang berasal dari Manila, Filipina itu pernah ikut dalam conclave pada 2013 yang menghasilkan keputusan Paus Fransiskus sebagai Pemimpin Vatikan.
Dikutip dari laman Vatikan, Kardinal Louis Antonio Gokim Tagle adalah pria yang lahir pada 21 Juni 1957 di Manila, Filipina. Di Vatikan, dia menjabat Pro-Prefek Seksi Evangelisasi Pertama dan Gereja-Gereja Particular Baru dari Dikasteri untuk Evangelisasi, Kanselir Agung Universitas Kepausan Urbaniana, Uskup Agung Metropolitan Emeritus Manila.
Kardinal Louis Antonio Gokim Tagle
(foto: press.vatican.va)
Pria yang kerap disapa Chito tersebut menempuh pendidikan agama di Sekolah St. Andrew, Paranaque, yang pada saat itu dikelola oleh Misionaris Scheut. Kemudian, dia masuk Seminari St. Jose antar-keuskupan di ibu kota, yang dikelola oleh Serikat Yesus (Jesuit) setelah lulus.
Chito mempelajari filsafat di Universitas Athenaeum Manila serta teologi di Loyola School of Theology saat di seminari. Pada 18 Juli 1981, Louis Antonio Gokim Tagle menjadi diakon. Kemudian, kurang dari satu tahun, yakni pada 27 Februari 1982, dia ditahbiskan sebagai imam.
Pada 3 tahun pertama sebagai seorang imam, Chito melayani dalam pelayanan paroki dan menjabat sebagai direktur rohani di Seminari Teologi Keuskupan di Imus, Provinsi Cavite, Filipina. Dia juga mengajar filsafat dan teologi di Seminari Divine Word dan Seminari San Carlos, serta di Loyola School of Theology.
Chito kemudian berangkat ke Catholic University of America di Washington, D.C, pada 1985. Di tempat ini, dia belajar tentang teologi sistematik. Berselang 2 tahun, lisensiat dalam teologi suci diperolehnya. Kemudian, dia memperoleh gelar doktor dengan predikat summa cum laude pada 1991.
Seusai menempuh Pendidikan di Amerika Serikat, dia kembali ke Imus pada 1992. Dia melanjutkan perannya sebagai rektor seminari. Tidak sampai di situ, Chito juga menjadi anggota Dewan Konsultor Keuskupan, Dewan Presbiteral, dan Vikaris Episkopal untuk religius.
Pada 1998, dia menjabat sebagai pastor paroki Katedral Our Lady of Pilar. Sementara itu, Chito terus mengajar teologi, memberikan kuliah, memimpin retret, dan menyelenggarakan seminar pembaruan bagi imam, religius, dan awam di Filipina dan luar negeri.
Selain menjalankan aktivitasnya tersebut, Chito juga aktif dalam kegiatan Konferensi Waligereja dan Federasi Konferensi Waligereja Asia. Dia terkenal sebagai pembicara yang sangat dihormati. Dia juga bergabung dengan komite editorial Institut Ilmu Keagamaan Bologna, yang terlibat dalam penyusunan sejarah Konsili Vatikan II. Chito diangkat sebagai anggota Komisi Teologi Internasional pada 1997.
Pada 1998, dia juga berpartisipasi sebagai ahli dalam Sidang Khusus Asia untuk Sinode Para Uskup. Perjalanannya kian panjang kala Chito diangkat sebagai Uskup Imus pada 22 Oktober 2001 dan ditahbiskan pada 12 Desember tahun yang sama.
Saat menjadi uskup, Chito memiliki fokus terhadap kaum muda. Dia pun kerap menyampaikan siaran video mingguan tentang bacaan liturgi melalui internet. 10 tahun berselang atau pada 13 Oktober 2011, Chito menjadi Uskup Agung Manila dan resmi menjabat pada 12 Desember.
Dia diangkat dan diumumkan sebagai Kardinal oleh Paus Benediktus XVI dalam konsistori pada 24 November 2012, dengan gelar gerejawi San Felice da Cantalice a Centocelle. Pada 2013, Chito ikut dalam conclave atau pemilihan Paus baru. Pada saat itu, Paus Fransiskus yang terpilih.
Kariernya terus mendunia kala menjadi Delegatus Presiden untuk Sidang Umum Luar Biasa III Sinode Para Uskup (Oktober 2014) dengan tema: Tantangan Pastoral Keluarga dalam Konteks Evangelisasi.
Dia juga menjadi Delegatus Presiden untuk Sidang Umum Biasa XIV (Oktober 2015) dengan tema: Panggilan dan Misi Keluarga dalam Gereja dan Dunia Kontemporer. Pada Mei 2015, Chito mendapatkan amanah menjadi Presiden Caritas Internationalis.
Paus Fransiskus mengangkatnya sebagai Prefek Kongregasi untuk Evangelisasi Bangsa-Bangsa (sekarang bagian dari Dikasteri untuk Evangelisasi) pada Pada 8 Desember 2019.
Pada 1 Mei 2020, Paus Fransiskus memutuskan untuk memasukkan Kardinal Tagle ke dalam Ordo Uskup melalui Rescriptum ex Audentia Ss.mi. Keputusan ini membuatnya memiliki kedudukan yang sama dengan para Kardinal yang menerima gelar gereja suburbikar.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.